SUMUTPOS.CO – Penggemar masakan Jepang pasti akrab dengan wasabi, kondimen dari akar dengan rasa pedas menggigit yang di pasaran ternyata harganya sangat tinggi.
Untuk satu kilogram wasabi segar, harganya mencapai US$160 (sekitar Rp1.924juta). Wasabi segar berbeda dengan pasta wasabi yang banyak dijual di toko, dari segi rasa pun jauh berbeda.
Manisnya bisnis wasabi yang merupakan salah satu keluarga lobak ini, memikat sejumlah petani di Amerika Serikat untuk menekuninya.
Salah satunya adalah Brian Oates, dari Vancouver Kanada yang selama 30 tahun setia memulai dan mengembangkan pertanian wasabi komersial pertama di Amerika Utara.
Menanam wasabi bukan hal yang mudah, karenanya selama bertahun-tahun ia mengalami kegagalan demi kegagalan.
“Wasabi seperti emas, orang tidak ragu membayar mahal untuk emas dan orang juga tidak ragu membayar mahal untuk wasabi segar berkualitas prima,” kata Oates.
Namun hal itu tidak menghentikannya dan setelah tiga dekade, ia kini merupakan pemasok wasabi yang paling dicari di Kanada.
Ia juga sukses memperkenalkan cara asli memarut wasabi yaitu dengan menggunakan papan parutan yang dilapisi kulit hiu.
Salah satu pemilik restoran Jepang terkemuka di Kanada, Nobu Ochi, sudah lama menjadi pelanggannya.
“Saya menyajikan wasabi segar dengan papan kulit hiu dan mengajarkan pelanggan untuk memarut sendiri wasabi mereka. Begitu mereka mencicipi wasabi yang asli, mereka tidak mau lagi makan wasabi instan,” kata Nobu.
Dalam waktu dekat, Oates dan koleganya ingin mengeksplorasi manfaat kesehatan wasabi yaitu mengobati mual dan membuat kulit kencang. (BBC)