28.9 C
Medan
Sunday, May 26, 2024

Produk Berkemas Dapat Naikkan Omzet

Guna meningkatkan omzet suatu produk, salah satu caranya, melakukan packing atau mengemas produk menjadi lebih menarik dan praktis, sehingga memudahkan konsumen untuk membawa produk dimaksud.

Saat ini, industri packaging terus berkembang, mengikuti selera konsumen. Produk yang dikemas dengan menarik dan praktis, terbukti mampu memikat konsumen.
Dengan sentuhan kreativitas dan kemampuan membaca pasar, banyak pemain di bisnis ini bisa meraih omzet yang menggiurkan.

Sebuah kemasan tak hanya berfungsi sebagai bungkus atau wadah makanan. Kemasan bisa menjadi salah satu kunci untuk menarik perhatian pelanggan.

“Ya, selain melindungi barang yang dikemas, kemasan juga harus menarik dalam hal warna, gambar, tulisan dan bahan yang digunakan. Banyak produsen, terutama makanan dan minuman, sudah memperhatikan pentingnya kemasan,” kata Ketua Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) Drs Anang Sukandar, baru-baru ini.

Menurut data Indonesia Packaging Federation (IPF), omzet industri kemasan pada 2011 ini diperkirakan mencapai US$ 4,6 miliar atau naik 12% dibandingkan tahun lalu.
Dari omzet sebesar itu, 31% disumbang kemasan berbahan dasar kertas. Sekitar 60% produk kemasan tersebut diserap oleh produk pangan dan sisanya untuk produk non pangan, khususnya farmasi.

Anang menyebutkan, dengan kemasan kreatif, pengusaha bisa mendongkrak omzet, bahkan akan mendapatkan omzet berlipat. Kemasan atau packaging menjadi salah satu cara promosi produk yang dapat mendongkrak harga jual.

Pasalnya, selain memberikan kelebihan dari segi higienitas, packaging yang baik mampu menarik minat konsumen untuk mencoba. Dari kemasan pula, konsumen bisa memperoleh informasi lengkap soal komposisi bahan baku produk.

Anang menyayangkan, masih banyak pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang belum menyadari pentingnya kemasan. “Mereka hanya membungkus produknya dengan plastik biasa,” ujar dia.

Padahal, keberadaan kemasan yang baik dan menarik, mampu membuka peluang bagi suatu produk untuk merambah pemasaran yang lebih luas. Bahkan, produk itu bisa mengisi pasar ekspor, karena dengan mencantumkan komposisi, tanggal kedaluwarsa, keterangan detail mengenai produk tersebut serta tempat pembuatannya, akan memudahkan pemasar mengembangkan rantai distribusi.(net/jpnn)

Guna meningkatkan omzet suatu produk, salah satu caranya, melakukan packing atau mengemas produk menjadi lebih menarik dan praktis, sehingga memudahkan konsumen untuk membawa produk dimaksud.

Saat ini, industri packaging terus berkembang, mengikuti selera konsumen. Produk yang dikemas dengan menarik dan praktis, terbukti mampu memikat konsumen.
Dengan sentuhan kreativitas dan kemampuan membaca pasar, banyak pemain di bisnis ini bisa meraih omzet yang menggiurkan.

Sebuah kemasan tak hanya berfungsi sebagai bungkus atau wadah makanan. Kemasan bisa menjadi salah satu kunci untuk menarik perhatian pelanggan.

“Ya, selain melindungi barang yang dikemas, kemasan juga harus menarik dalam hal warna, gambar, tulisan dan bahan yang digunakan. Banyak produsen, terutama makanan dan minuman, sudah memperhatikan pentingnya kemasan,” kata Ketua Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) Drs Anang Sukandar, baru-baru ini.

Menurut data Indonesia Packaging Federation (IPF), omzet industri kemasan pada 2011 ini diperkirakan mencapai US$ 4,6 miliar atau naik 12% dibandingkan tahun lalu.
Dari omzet sebesar itu, 31% disumbang kemasan berbahan dasar kertas. Sekitar 60% produk kemasan tersebut diserap oleh produk pangan dan sisanya untuk produk non pangan, khususnya farmasi.

Anang menyebutkan, dengan kemasan kreatif, pengusaha bisa mendongkrak omzet, bahkan akan mendapatkan omzet berlipat. Kemasan atau packaging menjadi salah satu cara promosi produk yang dapat mendongkrak harga jual.

Pasalnya, selain memberikan kelebihan dari segi higienitas, packaging yang baik mampu menarik minat konsumen untuk mencoba. Dari kemasan pula, konsumen bisa memperoleh informasi lengkap soal komposisi bahan baku produk.

Anang menyayangkan, masih banyak pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang belum menyadari pentingnya kemasan. “Mereka hanya membungkus produknya dengan plastik biasa,” ujar dia.

Padahal, keberadaan kemasan yang baik dan menarik, mampu membuka peluang bagi suatu produk untuk merambah pemasaran yang lebih luas. Bahkan, produk itu bisa mengisi pasar ekspor, karena dengan mencantumkan komposisi, tanggal kedaluwarsa, keterangan detail mengenai produk tersebut serta tempat pembuatannya, akan memudahkan pemasar mengembangkan rantai distribusi.(net/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/