30 C
Medan
Sunday, April 28, 2024

PLN Peduli melalui Manager UP3 Bukit Barisan Serahkan Traktor Listrik ke Dinas Pertanian Karo

KABANJAHE, SUMUTPOS.CO – Manager PLN UP3 Bukit Barisan Grahaita Gumelar mengatakan, energi baru terbarukan dari pembangkit yang ada di Sumatera ini bauran pasokan energinya terbanyak di Indonesia dibandingkan di Pulau Jawa, Bali dan Sulawesi.

Bauran energi listrik di Sumatera ini sekitar 40 persen dari keseluruhan pembangkit, sedangkan target pemerintah sendiri baru 24 persen pada 2024. “Kita di Sumatera Utara pada tahun ini sudah bisa 40 persen,” kata Gumelar pada “Pengenalan Budaya Electrifying Lifestyle PLN di Tanah Karo, Kamis (17/11/2022).

Dikatakan Gumelar, alangkah sayang kalau tidak dimanfaatkan surflus listrik dan energi baru terbarukan ini dengan salah satunya adalah mempopulerkan penggunaan kendaraan listrik. Kemudian, PLN selaku Badan Usaha Milik Negara turut mempopulerkan penggunaan kendaraan listrik ini dengan menyediakan Stasiun Pengisian Listrik Umum(SPLU) kemudian juga Anjungan Listrik Mandiri (ALMA) yang saat ini dipasang di Pelabuhan Ambarita dan Pelabuhan Simanindo. Tujuannya adalah ketika kapal berlabuh mereka tidak lagi menyalakan gensetnya tapi bisa colok listrik ke PLN.

“Dan hari ini, kami siapkan SPBKLU ke depannya. SPBKLU ini akan disiapkan oleh retail-retail seperti Indomaret. Jadi kalau kita menggunakan kendaraan listrik dan baterai sudah hampir habis bisa melakukan penukaran baterai. Sehingga tidak khawatir lagi akan kehabisan baterai ketika menggunakan kendaraan listrik. Kemarin dilakukan uji coba untuk menukar baterai dari motor dengan baterai yang baru tidak lebih dari 3 menit. Jadi cukup cepat,” ujar Gumelar.

Dikatakan Gumelar, PLN UP3 Bukit Barisan memiliki pegawai yang cukup kreatif. Salah satunya, berinovasi dengan membuat Traktor Listrik dan sudah dilakukan uji coba di ladang. Namun, pihaknya yang berfokus pada unit pelayanan energi listrik tidak berhak untuk memproduksi. Sehingga, pihaknya melakukan pemesanan pada unit PLN yang ada di Bandung. Hasilnya adalah 2 unit Traktor Listrik yang hari ini (kemarin,Red) diserahkan kepada petani di Tanah Karo melalui Dinas Pertanian. Harapannya adalah tidak hanya mobil atau motor listrik tapi juga Traktor Listrik juga mulai digunakan oleh masyarakat khususnya di Kabupaten Karo.

“Traktor Listrik ini yang pertama di Sumatera Utara bahkan di Sumatera. Kalau di Jawa dan produksi serta aksesnya lebih dekat mungkin sudah ada. Tapi untuk Sumatera, kitalah yang pertama. Melalui Dinas Pertanian, kami mohon dibantu mengevaluasi penggunaan dan daya tahan Traktor Listrik ini sejauh mana. Kami siap menerima masukan untuk riset and development lebih lanjut,” kata Gumelar.

Gumelar melanjutkan, PLN juga mengundang anak-anak SMK. Salah satu tujuannya ke depan teknologi kendaraan akan fokus pada kendaraan listrik. Saat ini belum ada kurikulum mengenai kendaraan listrik pada sekolah menengah kejuruan. “Jadi kami dari PLN ingin mengembangkan kompetensi SDM yang ada di Tanah Karo. Salah satunya dengan mengedukasi, mengajak siswa/I SMK ini untuk memperbaiki, merakit dan juga melakukan konversi kendaraan dari kendaraan berbahan bakar minyak menjadi kendaraan listrik,” paparnya.

Bila siswa-siswi SMK ini menguasai kendaraan listrik, lanjutnya, harapannya nanti ketika sudah ramai kendaraan listrik, SDM di Tanah Karo lewat siswa-siswi SMK ini sudah siap. Pada kesempatan yang sama, Bupati Karo Cory Sriwaty Sebayang mengatakan, dalam rangka mendukung pogram pemerintah dalam memasuki era kendaraan listrik dan penggunaan teknologi kendaraan listrik, Kabupaten Karo bersinergi dengan perusahaan listrik Kabupaten Karo untuk mensosialisasikan Electrifying Lifestyle. Hal ini dilaksanakan guna mewujudkan kemandirian dan ketahanan energi nasional serta membangun energi bersih di Kabupaten Karo.

Electrifying Lifestyle merupakan sebuah program yang mengajak masyarakat untuk mengaplikasikan gaya hidup baru dengan menggunakan peralatan serba elektrik yang bebas emisi dan ramah lingkungan seperti motor listrik, kompor listrik, dan sebagainya. Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menggunakan energi ramah lingkungan, dengan tujuan akhir menyelamatkan bumi.

“Perkembangan penggunaan alat listrik tampak dari perubahan gaya hidup sehari-hari. Penggunaan alat listrik dianggap lebih mudah, efisien dan cepat. Termasuk salah satu penggunaan alat mesin pertanian berbasis listrik yang pada hari ini akan kita berikan ke petani berupa traktor listrik,” kata Cory Sriwaty.

Menurutnya, penggunaan listrik dalam kegiatan pertanian menjadi lompatan besar bagi sektor pertanian Indonesia. Hal ini dapat meningkatkan produktivitas serta efisiensi biaya operasional. Petani bisa lebih hemat dan meningkatkan produktivitas jika peralatan pertaniannya diganti berbasis listrik.

Cory melanjutkan, dengan adanya kerjasama berupa inovasi dan kolaborasi pemerintah daerah bersama dengan PT PLN UP3 Bukit Barisan, termasuk untuk penyediaan listrik yang andal dan penggunaan listrik di setiap sektor, diharapkan membawa dampak positif bagi kehidupan masyarakat. “Saya mengharapkan peran serta seluruh stakeholder, terutama PT PLN, pemerintah daerah dan masyarakat untuk lebih aktif dalam mensosialisasikan hal tersebut,” kata Cory. (ila)

KABANJAHE, SUMUTPOS.CO – Manager PLN UP3 Bukit Barisan Grahaita Gumelar mengatakan, energi baru terbarukan dari pembangkit yang ada di Sumatera ini bauran pasokan energinya terbanyak di Indonesia dibandingkan di Pulau Jawa, Bali dan Sulawesi.

Bauran energi listrik di Sumatera ini sekitar 40 persen dari keseluruhan pembangkit, sedangkan target pemerintah sendiri baru 24 persen pada 2024. “Kita di Sumatera Utara pada tahun ini sudah bisa 40 persen,” kata Gumelar pada “Pengenalan Budaya Electrifying Lifestyle PLN di Tanah Karo, Kamis (17/11/2022).

Dikatakan Gumelar, alangkah sayang kalau tidak dimanfaatkan surflus listrik dan energi baru terbarukan ini dengan salah satunya adalah mempopulerkan penggunaan kendaraan listrik. Kemudian, PLN selaku Badan Usaha Milik Negara turut mempopulerkan penggunaan kendaraan listrik ini dengan menyediakan Stasiun Pengisian Listrik Umum(SPLU) kemudian juga Anjungan Listrik Mandiri (ALMA) yang saat ini dipasang di Pelabuhan Ambarita dan Pelabuhan Simanindo. Tujuannya adalah ketika kapal berlabuh mereka tidak lagi menyalakan gensetnya tapi bisa colok listrik ke PLN.

“Dan hari ini, kami siapkan SPBKLU ke depannya. SPBKLU ini akan disiapkan oleh retail-retail seperti Indomaret. Jadi kalau kita menggunakan kendaraan listrik dan baterai sudah hampir habis bisa melakukan penukaran baterai. Sehingga tidak khawatir lagi akan kehabisan baterai ketika menggunakan kendaraan listrik. Kemarin dilakukan uji coba untuk menukar baterai dari motor dengan baterai yang baru tidak lebih dari 3 menit. Jadi cukup cepat,” ujar Gumelar.

Dikatakan Gumelar, PLN UP3 Bukit Barisan memiliki pegawai yang cukup kreatif. Salah satunya, berinovasi dengan membuat Traktor Listrik dan sudah dilakukan uji coba di ladang. Namun, pihaknya yang berfokus pada unit pelayanan energi listrik tidak berhak untuk memproduksi. Sehingga, pihaknya melakukan pemesanan pada unit PLN yang ada di Bandung. Hasilnya adalah 2 unit Traktor Listrik yang hari ini (kemarin,Red) diserahkan kepada petani di Tanah Karo melalui Dinas Pertanian. Harapannya adalah tidak hanya mobil atau motor listrik tapi juga Traktor Listrik juga mulai digunakan oleh masyarakat khususnya di Kabupaten Karo.

“Traktor Listrik ini yang pertama di Sumatera Utara bahkan di Sumatera. Kalau di Jawa dan produksi serta aksesnya lebih dekat mungkin sudah ada. Tapi untuk Sumatera, kitalah yang pertama. Melalui Dinas Pertanian, kami mohon dibantu mengevaluasi penggunaan dan daya tahan Traktor Listrik ini sejauh mana. Kami siap menerima masukan untuk riset and development lebih lanjut,” kata Gumelar.

Gumelar melanjutkan, PLN juga mengundang anak-anak SMK. Salah satu tujuannya ke depan teknologi kendaraan akan fokus pada kendaraan listrik. Saat ini belum ada kurikulum mengenai kendaraan listrik pada sekolah menengah kejuruan. “Jadi kami dari PLN ingin mengembangkan kompetensi SDM yang ada di Tanah Karo. Salah satunya dengan mengedukasi, mengajak siswa/I SMK ini untuk memperbaiki, merakit dan juga melakukan konversi kendaraan dari kendaraan berbahan bakar minyak menjadi kendaraan listrik,” paparnya.

Bila siswa-siswi SMK ini menguasai kendaraan listrik, lanjutnya, harapannya nanti ketika sudah ramai kendaraan listrik, SDM di Tanah Karo lewat siswa-siswi SMK ini sudah siap. Pada kesempatan yang sama, Bupati Karo Cory Sriwaty Sebayang mengatakan, dalam rangka mendukung pogram pemerintah dalam memasuki era kendaraan listrik dan penggunaan teknologi kendaraan listrik, Kabupaten Karo bersinergi dengan perusahaan listrik Kabupaten Karo untuk mensosialisasikan Electrifying Lifestyle. Hal ini dilaksanakan guna mewujudkan kemandirian dan ketahanan energi nasional serta membangun energi bersih di Kabupaten Karo.

Electrifying Lifestyle merupakan sebuah program yang mengajak masyarakat untuk mengaplikasikan gaya hidup baru dengan menggunakan peralatan serba elektrik yang bebas emisi dan ramah lingkungan seperti motor listrik, kompor listrik, dan sebagainya. Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menggunakan energi ramah lingkungan, dengan tujuan akhir menyelamatkan bumi.

“Perkembangan penggunaan alat listrik tampak dari perubahan gaya hidup sehari-hari. Penggunaan alat listrik dianggap lebih mudah, efisien dan cepat. Termasuk salah satu penggunaan alat mesin pertanian berbasis listrik yang pada hari ini akan kita berikan ke petani berupa traktor listrik,” kata Cory Sriwaty.

Menurutnya, penggunaan listrik dalam kegiatan pertanian menjadi lompatan besar bagi sektor pertanian Indonesia. Hal ini dapat meningkatkan produktivitas serta efisiensi biaya operasional. Petani bisa lebih hemat dan meningkatkan produktivitas jika peralatan pertaniannya diganti berbasis listrik.

Cory melanjutkan, dengan adanya kerjasama berupa inovasi dan kolaborasi pemerintah daerah bersama dengan PT PLN UP3 Bukit Barisan, termasuk untuk penyediaan listrik yang andal dan penggunaan listrik di setiap sektor, diharapkan membawa dampak positif bagi kehidupan masyarakat. “Saya mengharapkan peran serta seluruh stakeholder, terutama PT PLN, pemerintah daerah dan masyarakat untuk lebih aktif dalam mensosialisasikan hal tersebut,” kata Cory. (ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/