32.8 C
Medan
Thursday, May 9, 2024

Pusat Segera Tentukan Pengalokasian Gas Benggala

MEDAN- Public Relation Manager PT Pertamina EP Agus Amperianto mengatakan pemerintah pusat akan segera menentukan pengalokasian gas dari Sumur gas Benggala di Kabupaten Langkat. AlokasiĀ  gas akan menyesuaikan Permen nomor 3 tahun 2010 tentang alokasi gas untuk PLN lalu ke industri.

Agus mengungkap, pusatlah yang akan menentukanĀ  pasokan gas akan dialokasikan ke mana. ā€œUntuk produksi sumur Benggala 1 itu diproyeksikan mencapai 5 hingga 7 million metric cubic feet per day (mmcfd). Sedangkan potensi gas yang diperoleh sesuai hasil test maksimal bisa mencapai 12 mmcfd dengan bukaan penuh,ā€ jelasnya kepada Sumut Pos, Senin (19/8).

Agus menambahkan tahun ini akan dibor dua sumur dengan harapan tambahan cadangan gas cukup besar.

Tohar Soehartono, Wakil Ketua Umum Bidang Energi dan Mineral yang juga Plt Ketua Umum Kadin Sumut mengatakan bahwa pihak Kadin meminta Pemerintahan Provinsi Sumut untuk bisa bersama mengawal pendistribusian tambahan gasĀ  dari sumur Benggala sebesar 6 mmscfd yang rencananya disalurkan seluruhnya ke industri di Sumut. ā€œTambahan gas dibutuhkan sekali,ā€ ungkapnya.

Lebih lanjut dia menambahkan tambahan gas sebesar 6 mmscfd nanti dari Pertamina EP sebenarnya belum bisa memenuhi kebutuhan gas untuk industri di Sumut yang totalnya sebesar 17 mmscf, jadi kekurangannya sekarang tinggal 7 mmscfd lagi. ā€œKarena tambahan gas yang didapat masih belum memenuhi kebutuhan gas di Sumut, untuk itu pihaknya mengajak Pemprov Sumut dan PGN agar bisa bekerja sama mengawal pendistribusian gas tersebut sehingga tidak salah penyalurannya,ā€ tutupnya.

Sebelumnya, Ketua Asosiasi Perusahaan Pengguna Gas (Apigas) Sumut, Johan Brien mendesak pemerintah untuk bisa segera mempercepat proses eksplorasi sumur gas Benggala A di Langkat yang masih terkendala izin dari Pemerintah Kabupaten Langkat. Untuk itu disebutkannya bahwa pihaknya menambahkan bahwa pasokan dari sumur gas Benggala ini akan bisa menambah kebutuhan gas untuk industri yang saat ini hanya tinggal sebesar 7 mmscfd yang didistribusikan kepada lebih kurang 49 industri di Sumut.(mag-9)

MEDAN- Public Relation Manager PT Pertamina EP Agus Amperianto mengatakan pemerintah pusat akan segera menentukan pengalokasian gas dari Sumur gas Benggala di Kabupaten Langkat. AlokasiĀ  gas akan menyesuaikan Permen nomor 3 tahun 2010 tentang alokasi gas untuk PLN lalu ke industri.

Agus mengungkap, pusatlah yang akan menentukanĀ  pasokan gas akan dialokasikan ke mana. ā€œUntuk produksi sumur Benggala 1 itu diproyeksikan mencapai 5 hingga 7 million metric cubic feet per day (mmcfd). Sedangkan potensi gas yang diperoleh sesuai hasil test maksimal bisa mencapai 12 mmcfd dengan bukaan penuh,ā€ jelasnya kepada Sumut Pos, Senin (19/8).

Agus menambahkan tahun ini akan dibor dua sumur dengan harapan tambahan cadangan gas cukup besar.

Tohar Soehartono, Wakil Ketua Umum Bidang Energi dan Mineral yang juga Plt Ketua Umum Kadin Sumut mengatakan bahwa pihak Kadin meminta Pemerintahan Provinsi Sumut untuk bisa bersama mengawal pendistribusian tambahan gasĀ  dari sumur Benggala sebesar 6 mmscfd yang rencananya disalurkan seluruhnya ke industri di Sumut. ā€œTambahan gas dibutuhkan sekali,ā€ ungkapnya.

Lebih lanjut dia menambahkan tambahan gas sebesar 6 mmscfd nanti dari Pertamina EP sebenarnya belum bisa memenuhi kebutuhan gas untuk industri di Sumut yang totalnya sebesar 17 mmscf, jadi kekurangannya sekarang tinggal 7 mmscfd lagi. ā€œKarena tambahan gas yang didapat masih belum memenuhi kebutuhan gas di Sumut, untuk itu pihaknya mengajak Pemprov Sumut dan PGN agar bisa bekerja sama mengawal pendistribusian gas tersebut sehingga tidak salah penyalurannya,ā€ tutupnya.

Sebelumnya, Ketua Asosiasi Perusahaan Pengguna Gas (Apigas) Sumut, Johan Brien mendesak pemerintah untuk bisa segera mempercepat proses eksplorasi sumur gas Benggala A di Langkat yang masih terkendala izin dari Pemerintah Kabupaten Langkat. Untuk itu disebutkannya bahwa pihaknya menambahkan bahwa pasokan dari sumur gas Benggala ini akan bisa menambah kebutuhan gas untuk industri yang saat ini hanya tinggal sebesar 7 mmscfd yang didistribusikan kepada lebih kurang 49 industri di Sumut.(mag-9)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/