25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Dua BUMN Sibuk Ekspor Kedelai

MENCUCI KEDELAI
JAKARTA- Perusahaan hasil patungan dua BUMN yaitu PT Perkebunan Nusantara X dan PT Bahana Artha Ventura, PT Mitra Tani Dua Tujuh, yang berbasis di Jember, Jawa Timur, terus rutin mengekspor komoditas kedelai edamame terutama ke Jepang. Edamame adalah bisnis inti perusahaan tersebut.

“Dari target pendapatan (dari kedelai edamame) sebesar Rp121 miliar, Rp102 miliar diantaranya berasal dari ekspor ke Jepang,” ungkap Direktur Mitra Tani Dua Tujuh Wasis Pramono dalam keterangan tertulisnya, Selasa (19/11).

Tahun ini perusahaan menargetkan ekspor kedelai edamame sebanyak 5.593 ton, atau naik dari tahun 2012 lalu sebesar 5.238 ton. Sejauh ini, target yang ditetapkan perusahaan masih di jalur yang benar. Adapun untuk pasar dalam negeri, tahun ini Mitra Tani menjual 1.360 ton kedelai edamame dan okra atau meningkat dari tahun lalu sebesar 1.317 ton.

Luas lahan panen yang dimiliki perusahaan mencapai 1.100 hektar yang tersebar di Kabupaten Jember. Mitra Tani juga mempunyai lahan pembenihan di Bondowoso, Jawa Timur.

“Sejauh ini kami on the right track untuk mencapai target. Kelas menengah adalah penyuka produk-produk pertanian berkualitas tinggi. Edamame dinilai mewakili produk pertanian tersebut, sehingga edamame banyak disajikan di restoran dan hotel berbintang,” imbuhnya.

Bisnis inti Mitra Tani adalah sayuran beku dengan fokus ekspor ke Jepang. Komoditas yang dihasilkan adalah kedelai edamame, mukimame, edatski, dan okra. Produksi terbesar adalah kedelai edamame sangat diminati pasar ekspor. Untuk pasar ekspor, 80 persen ditujukan ke Jepang sisanya ke Amerika Serikat, Eropa, dan Singapura.(net/jpnn)

MENCUCI KEDELAI
JAKARTA- Perusahaan hasil patungan dua BUMN yaitu PT Perkebunan Nusantara X dan PT Bahana Artha Ventura, PT Mitra Tani Dua Tujuh, yang berbasis di Jember, Jawa Timur, terus rutin mengekspor komoditas kedelai edamame terutama ke Jepang. Edamame adalah bisnis inti perusahaan tersebut.

“Dari target pendapatan (dari kedelai edamame) sebesar Rp121 miliar, Rp102 miliar diantaranya berasal dari ekspor ke Jepang,” ungkap Direktur Mitra Tani Dua Tujuh Wasis Pramono dalam keterangan tertulisnya, Selasa (19/11).

Tahun ini perusahaan menargetkan ekspor kedelai edamame sebanyak 5.593 ton, atau naik dari tahun 2012 lalu sebesar 5.238 ton. Sejauh ini, target yang ditetapkan perusahaan masih di jalur yang benar. Adapun untuk pasar dalam negeri, tahun ini Mitra Tani menjual 1.360 ton kedelai edamame dan okra atau meningkat dari tahun lalu sebesar 1.317 ton.

Luas lahan panen yang dimiliki perusahaan mencapai 1.100 hektar yang tersebar di Kabupaten Jember. Mitra Tani juga mempunyai lahan pembenihan di Bondowoso, Jawa Timur.

“Sejauh ini kami on the right track untuk mencapai target. Kelas menengah adalah penyuka produk-produk pertanian berkualitas tinggi. Edamame dinilai mewakili produk pertanian tersebut, sehingga edamame banyak disajikan di restoran dan hotel berbintang,” imbuhnya.

Bisnis inti Mitra Tani adalah sayuran beku dengan fokus ekspor ke Jepang. Komoditas yang dihasilkan adalah kedelai edamame, mukimame, edatski, dan okra. Produksi terbesar adalah kedelai edamame sangat diminati pasar ekspor. Untuk pasar ekspor, 80 persen ditujukan ke Jepang sisanya ke Amerika Serikat, Eropa, dan Singapura.(net/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/