Mantan Menteri Keuangan itu menambahkan, uang rupiah tahun emisi 2016 termasuk yang paling baik di dunia.
Sebab, jumlah pengamannya berlapis-lapis, mulai dari warna, benang, bagian ultra violetnya, juga teknik cetak khusus atau rectoverso-nya.
Agus meyakinkan bahwa uang baru tahun emisi 2016 ini tidak akan mudah dipalsukan.
Masyarakat sudah bisa menukarkan uangnya dengan uang baru tersebut di 33 kantor perwakilan BI di berbagai provinsi.
Agus memrediksi, distribusi uang baru itu membutuhkan waktu tiga bulan untuk sampai ke pelosok daerah.
“Tapi uang yang lama masih berlaku setidaknya sampai ada keputusan peredarannya dihentikan. (Setelah) itu keputusan diambil, baru sepuluh tahun kemudian dicabut (peredaran uangnya). Sekarang belum ada rencana mencabut uang yang sudah beredar,” jelas Agus.
Sementara itu, Sri Parwati, cucu kedua Dr Tjipto Mangoenkoesoemo, mengungkapkan rasa apresiasinya atas pencantuman tokoh pergerakan nasional tersebut dalam uang rupiah terbaru.
Wajah anggota Tiga Serangkai itu tercetak di uang logam nominal Rp 200.
’’Kami terima kasih karena negara masih ingat pada Dr Tjipto,’’ujar perempuan 77 tahun itu.
Keluarga Dr Tjipto dihubungi Bank Indonesia Maret lalu untuk dimintai izin pencantuman wajah karib Ki Hadjar Dewantara itu di uang terbaru.
’’Waktu itu kami bersyukur, karena diberi kehormatan ini,’’ timpal cicit Dr Tjipto, Hanifditya, yang kemarin mendampingi Parwati.
Hanif berharap pencantuman wajah para pahlawan di mata uang bisa mengingatkan bahwa Indonesia bisa berdiri seperti saat ini juga tidak lepas dari jasa pahlawan.
’’Tetap dijaga uangnya, juga koin-koinnya,’’ tambah Parwati. (byu/rin/res/oki/jos/jpnn)