27 C
Medan
Wednesday, July 3, 2024

Lion Air Tak Mampu Bayar Sewa Pesawat

Lion Air
Lion Air

Pinjam Uang AP II

Bukti bahwa Lion memang sedang terjerat permasalahan keuangan adalah dari kewajiban pengembalian uang tiket (refund) dan kompensasi delay yang sampai harus meminjam PT Angkasa Pura (AP) II senilai Rp4 miliar. “Itu kenapa kok harus sampai ditalangi dulu? Mereka bilang sekitar Rp3 miliar sampai Rp 4 miliar tapi hitungan saya uang kompensasi dan delay dari sejak Rabu sampai sekarang (kemarin) itu bisa sampai Rp6 miliar,” yakinnya.

Gerry mengatakan jadwal penerbangan memang bisa dikembalikan normal asalkan seluruh maskapai dan pilot bertugas beroperasi lagi dan mereset waktu dengan membatalkan penerbangan kemarin dan dinormalkan hari ini. “Skala delay dan pembatalannya agak mengerikan. Tapi persoalan seriusnya justru ada di internal perusahaan sendiri,” imbuhnya.

Sementara itu, Direktur umum Lion Air Edward Sirait menyangkal kondisi finansial perusahaaanya memburuk. Dia memastikan tidak ada masalah dengan kondisi keuangan Lion Air baik sebelum maupun setelah peristiwa kali ini. “Kalaupun kerugian misalnya puluhan M itu adalah risiko bisnis yang harus kami tanggung,” ujarnya di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, kemarin. “Mudah-mudahan recovery-nya nanti cepat,” lanjutnya.

Terkait dengan pinjaman kepada AP II, Edwar beralasan hal itu dilakukan akibat tidak tersedianya uang tunai dalam jumlah besar. “Kebetulan sedang hari libur,” tuturnya. Akhirnya pihaknya sepakat menggunakan dana Rp 4 miliar dari AP II untuk cepat menalangi pengembalian uang tiket penumpang. (gen/byu/jpnn/rbb)

 

Lion Air
Lion Air

Pinjam Uang AP II

Bukti bahwa Lion memang sedang terjerat permasalahan keuangan adalah dari kewajiban pengembalian uang tiket (refund) dan kompensasi delay yang sampai harus meminjam PT Angkasa Pura (AP) II senilai Rp4 miliar. “Itu kenapa kok harus sampai ditalangi dulu? Mereka bilang sekitar Rp3 miliar sampai Rp 4 miliar tapi hitungan saya uang kompensasi dan delay dari sejak Rabu sampai sekarang (kemarin) itu bisa sampai Rp6 miliar,” yakinnya.

Gerry mengatakan jadwal penerbangan memang bisa dikembalikan normal asalkan seluruh maskapai dan pilot bertugas beroperasi lagi dan mereset waktu dengan membatalkan penerbangan kemarin dan dinormalkan hari ini. “Skala delay dan pembatalannya agak mengerikan. Tapi persoalan seriusnya justru ada di internal perusahaan sendiri,” imbuhnya.

Sementara itu, Direktur umum Lion Air Edward Sirait menyangkal kondisi finansial perusahaaanya memburuk. Dia memastikan tidak ada masalah dengan kondisi keuangan Lion Air baik sebelum maupun setelah peristiwa kali ini. “Kalaupun kerugian misalnya puluhan M itu adalah risiko bisnis yang harus kami tanggung,” ujarnya di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, kemarin. “Mudah-mudahan recovery-nya nanti cepat,” lanjutnya.

Terkait dengan pinjaman kepada AP II, Edwar beralasan hal itu dilakukan akibat tidak tersedianya uang tunai dalam jumlah besar. “Kebetulan sedang hari libur,” tuturnya. Akhirnya pihaknya sepakat menggunakan dana Rp 4 miliar dari AP II untuk cepat menalangi pengembalian uang tiket penumpang. (gen/byu/jpnn/rbb)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/