24 C
Medan
Thursday, June 20, 2024

Lion Air=Pesawat Delay

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Kalangan DPR menilai pemerintah tidak tegas dalam menyikapi maskapai Lion Air yang nenelantarkan penumpangnya.

JAKARTA -Anggota Komisi V DPR Fauziah Amro menilai, pemerintah belum memberikan efek jera bagi maskapai yang lalai dalam operasional, seperti terjadi pada kasus delay berantai jadwal penerbangan Lion Air.

Dia mengatakan, penghentian pemberian izin rute baru tidak akan membuat maskapai jera. Dia mengatakan, Lion air sering melakukan penundaan penerbangan berjam-jam.

“Pemerintah berani ngga memberikan punishment yang lebih berat? Lion Air pesawat yang identik dengan delay,” katanya di Jakarta, Sabtu (21/2).

Fauziah  mencontohkan, pemberian sanksi kepada Lion Air seharusnya dilakukan dengan melarang izin terbang selama satu bulan. Hal itu karena menyangkut hak-hak konsumen yang dirugikan.

Juga, untuk memberikan peringatan kepada maskapai lain. “Kita bukan ingin mematikan. Tapi, ingin memberikan kenyamanan,” ujar politikus Partai Hanura itu, seperti dikutib Jawa Pos online (induk JPNN).

Dia mengatakan, harus ada upaya serius untuk membenahi penerbangan di tanah air. “Kalau tidak segera dibenahi, tunggulah kehancuran penerbangan kita,” tuturnya. (Fadhil/sof)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Kalangan DPR menilai pemerintah tidak tegas dalam menyikapi maskapai Lion Air yang nenelantarkan penumpangnya.

JAKARTA -Anggota Komisi V DPR Fauziah Amro menilai, pemerintah belum memberikan efek jera bagi maskapai yang lalai dalam operasional, seperti terjadi pada kasus delay berantai jadwal penerbangan Lion Air.

Dia mengatakan, penghentian pemberian izin rute baru tidak akan membuat maskapai jera. Dia mengatakan, Lion air sering melakukan penundaan penerbangan berjam-jam.

“Pemerintah berani ngga memberikan punishment yang lebih berat? Lion Air pesawat yang identik dengan delay,” katanya di Jakarta, Sabtu (21/2).

Fauziah  mencontohkan, pemberian sanksi kepada Lion Air seharusnya dilakukan dengan melarang izin terbang selama satu bulan. Hal itu karena menyangkut hak-hak konsumen yang dirugikan.

Juga, untuk memberikan peringatan kepada maskapai lain. “Kita bukan ingin mematikan. Tapi, ingin memberikan kenyamanan,” ujar politikus Partai Hanura itu, seperti dikutib Jawa Pos online (induk JPNN).

Dia mengatakan, harus ada upaya serius untuk membenahi penerbangan di tanah air. “Kalau tidak segera dibenahi, tunggulah kehancuran penerbangan kita,” tuturnya. (Fadhil/sof)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/