JAKARTA- PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyiapkan belanja modal (capital expenditure) Rp800 miliar hingga Rp1 triliun untuk menambah kantor cabang, ATM, dan memperkuat layanan IT (information technology). Soalnya nasabah BCA saat ini telah mencapai 10 juta orang.
“Kapasitas harus terus ditambah karena layanan harus tetap optimal, seperti ATM kita itu setiap bulan melayani 15 ribu transaksi per mesin. Meskipun nggak 24 jam, tapi ramai di working hours, atau saat-saat tertentu. Kalau dibagi rata-rata itu setiap mesin itu terpakai setiap menit,” ujar Direktur Utama Bank BCA Jahja Setiadmadja saat berkunjung ke redaksi Jawa Pos (grup Sumut Pos) biro Jakarta kemarin. Saat ini BCA memiliki sekitar 8.500 ATM yang tersebar di seluruh Indonesia.
Selain menambah mesin ATM, BCA juga akan terus menambah jumlah mesin setoran tunai yang jumlahnya saat ini baru ratusan. Jahja menyebutkan, penambahan mesin setoran tunai tidak bisa dilaksanakan secara besar-besaran karena selain biayanya besar juga masih menghadapi kendala teknis. “Mesin seoran tunai itu harus dipasangi alat pelacak uang palsu, beda dengan ATM biasa. Itu juga lebih sensitif karena ngelipat sedikit ditolak,” ungkapnya.
Jahja berdalih mengurusi jutaan tabungan nasabah biayanya besar. Sebab pihaknya harus membeli banyak ATM, membayar biaya sewa tempat, menggaji ribuan teknisi, dan membayar asuransi pengiriman uang dari bank ke ATM. “Bank yang punya banyak tabungan pasti banyak mutasi. Mereka harus menyiapkan sistim yang kuat. Lebih ringan mengurusi deposito,” sebutnya. (wir/jpnn)