Jakarta – Mobil terbang pertama di dunia akan mulai dipasarkan dalam dua tahun ke depan oleh perusahaan asal Amerika Serikat (AS) Terrafugia. Harga mobil ini dipatok mulai US$ 290 ribu (Rp 2,9 miliar).
Mobil bernama Terrafugia Transition ini bisa melaju hingga 240km/jam di darat dan 720km/jam ketika mengudara. Namun tidak sembarang orang boleh mengendarai mobil terbang ini karena syaratnya harus pilot yang sudah mengantongi pengalaman terbang minimal 20 jam.
Bentuk kendaraan ini seperti gabungan dari mobil dengan pesawat ringan. Sehingga selain bisa terbang, mobil ini juga bisa melaju di darat, begitu juga sebaliknya.
“Mobil Transition ini merupakan sebuah evolusi dari hasil pemikiran bertahun-tahun dan juga hasil mimpi untuk bisa menghasilkan mobil terbang,” kata salah satu pendiri Terrafugia sekaligus CEO Carl Dietrich seperti dikutip dari CNN, Senin (21/10/2013).
“Mobil ini jadi simbol keberhasilan kami,” jelasnya.
Saat ini mobil terbang tersebut sedang dalam masa uji coba dan sudah banyak menarik perhatian banyak pihak.
“Kami membawanya untuk mengisi bensin kemarin, dan banyak sekali orang yang menatap,” kata Dietrich.
“Ini lebih baik daripada punya mobil sport super, karena yang satu ini bisa terbang,” ujarnya.
(ang/hen)
Mobil Terbang Pertama di Dunia Siap Dipasarkan
Jakarta – Mobil terbang pertama di dunia akan mulai dipasarkan dalam dua tahun ke depan oleh perusahaan asal Amerika Serikat (AS) Terrafugia. Harga mobil ini dipatok mulai US$ 290 ribu (Rp 2,9 miliar).
Mobil bernama Terrafugia Transition ini bisa melaju hingga 240km/jam di darat dan 720km/jam ketika mengudara. Namun tidak sembarang orang boleh mengendarai mobil terbang ini karena syaratnya harus pilot yang sudah mengantongi pengalaman terbang minimal 20 jam.
Bentuk kendaraan ini seperti gabungan dari mobil dengan pesawat ringan. Sehingga selain bisa terbang, mobil ini juga bisa melaju di darat, begitu juga sebaliknya.
“Mobil Transition ini merupakan sebuah evolusi dari hasil pemikiran bertahun-tahun dan juga hasil mimpi untuk bisa menghasilkan mobil terbang,” kata salah satu pendiri Terrafugia sekaligus CEO Carl Dietrich seperti dikutip dari CNN, Senin (21/10/2013).
