26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Sumut Dapat Tambahan Kuota BBM

MEDAN- Sumatera Utara mendapat tambahan kuota bahan bakar minyak atau BBM bersubsidi sebanyak 336 ribu kilo liter. Walaupun begitu, diperkirakan penyaluran solar dan premium tetap di atas kuota.

Asisten Customer Relation Fuel Retail Marketing Region I Marketing and Trading Directorate PT Pertamina, Sonny Mirath, menyatakan penambahan sebesar 336 ribu kiloliter tersebut masing-masing untuk premium sebanyak 300.000 KL dari jatah sebelumnya yang hanya 1,3 juta KL dan solar 36.000 KL dari sebanyak 964.000 KL. “Benar, Sumut dapat tambahan  kuota BBM bersubsidi ditengah penyaluran yang sudah hampir mendekati kuota,” katanya.
Begitupun, BBM diperkirakan tetap belum mencukupi karena permintaan yang terus naik, hingga Oktober, penyaluran premium sudah mencapai 1,3 juta KL dan solar 935.000 KL. “Melihat angka penyaluran yang sudah sebanyak itu, maka diperkirakan hingga akhir tahun, alokasi premium dan solar bisa over kuota sekitar 1 persen untuk premium dan 9 persen untuk solar.

“Meski kuota itu dinilai kurang, tetapi  yang pasti Pertamina wajib dan patuh pada pada angka kuota yang ditetapkan dalam UU APBN-P itu.
Pertamina berharap semua pemangku ,kepentingan termasuk masyarakat memahami kebijakan pemerintah atas kuota BBM itu,” katanya.

Pertamina sendri sudah dan terus melakukan berbagai upaya untuk mendukung penetapan kuota BBM oleh pemerintah itu sekaligus melindungi masyarakat dari pemenuhan kebutuhan BBM yang terus meningkat.Upaya itu mulai dari menyediakan outlet SPBU yang menyediakan BBM non subsidi, mengoperasikan SPBU berjalan untuk kebutuhan kenderaan angkutan barang pertambangan/perkebunaan sesuai Peraturan Menteri ESDM No.12 tahun 2012.”Pertamina juga sudah menjalin kerja sama dengan pemerintah provinsi, kota dan kabupaten  baik untuk menyoalisasikan kebijakan pemerintah soal kuota BBM, hemat BBM dan lainnya,”katanya.

Meski sudah mendekati kuota, kata Sonny, Pertamina berupaya menjaga ketersediaan dan kelancaran pasokan BBM di SPBU maupun di terminal BBM Pertamina. Stok BBM tetap dijaga untuk 7hingga 9 hari ke depan dimana  hal itu bisa dilakukan karena setiap 1-2 hari selalu ada tanker Pertamina membawa BBM masuk ke Sumut.

Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Sumut, Abubakar Siddik, meminta Pertamina tetap menjaga kelancaran pasokan BBM di SPBU agar konsumen terhindar dari kerugian yang disebabkan tindakan spekulasi pemilik SPBU dan lainnya dalam perdagangan BBM itu. “Konsumen harus dilindungi dimana ketersediaan BBM baik subsidi dan non subsidi harus tersedia cukup,”ujarnya. (ram)

MEDAN- Sumatera Utara mendapat tambahan kuota bahan bakar minyak atau BBM bersubsidi sebanyak 336 ribu kilo liter. Walaupun begitu, diperkirakan penyaluran solar dan premium tetap di atas kuota.

Asisten Customer Relation Fuel Retail Marketing Region I Marketing and Trading Directorate PT Pertamina, Sonny Mirath, menyatakan penambahan sebesar 336 ribu kiloliter tersebut masing-masing untuk premium sebanyak 300.000 KL dari jatah sebelumnya yang hanya 1,3 juta KL dan solar 36.000 KL dari sebanyak 964.000 KL. “Benar, Sumut dapat tambahan  kuota BBM bersubsidi ditengah penyaluran yang sudah hampir mendekati kuota,” katanya.
Begitupun, BBM diperkirakan tetap belum mencukupi karena permintaan yang terus naik, hingga Oktober, penyaluran premium sudah mencapai 1,3 juta KL dan solar 935.000 KL. “Melihat angka penyaluran yang sudah sebanyak itu, maka diperkirakan hingga akhir tahun, alokasi premium dan solar bisa over kuota sekitar 1 persen untuk premium dan 9 persen untuk solar.

“Meski kuota itu dinilai kurang, tetapi  yang pasti Pertamina wajib dan patuh pada pada angka kuota yang ditetapkan dalam UU APBN-P itu.
Pertamina berharap semua pemangku ,kepentingan termasuk masyarakat memahami kebijakan pemerintah atas kuota BBM itu,” katanya.

Pertamina sendri sudah dan terus melakukan berbagai upaya untuk mendukung penetapan kuota BBM oleh pemerintah itu sekaligus melindungi masyarakat dari pemenuhan kebutuhan BBM yang terus meningkat.Upaya itu mulai dari menyediakan outlet SPBU yang menyediakan BBM non subsidi, mengoperasikan SPBU berjalan untuk kebutuhan kenderaan angkutan barang pertambangan/perkebunaan sesuai Peraturan Menteri ESDM No.12 tahun 2012.”Pertamina juga sudah menjalin kerja sama dengan pemerintah provinsi, kota dan kabupaten  baik untuk menyoalisasikan kebijakan pemerintah soal kuota BBM, hemat BBM dan lainnya,”katanya.

Meski sudah mendekati kuota, kata Sonny, Pertamina berupaya menjaga ketersediaan dan kelancaran pasokan BBM di SPBU maupun di terminal BBM Pertamina. Stok BBM tetap dijaga untuk 7hingga 9 hari ke depan dimana  hal itu bisa dilakukan karena setiap 1-2 hari selalu ada tanker Pertamina membawa BBM masuk ke Sumut.

Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Sumut, Abubakar Siddik, meminta Pertamina tetap menjaga kelancaran pasokan BBM di SPBU agar konsumen terhindar dari kerugian yang disebabkan tindakan spekulasi pemilik SPBU dan lainnya dalam perdagangan BBM itu. “Konsumen harus dilindungi dimana ketersediaan BBM baik subsidi dan non subsidi harus tersedia cukup,”ujarnya. (ram)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/