MEDAN-PT Panin Asset Management merupakan salah satu perusahaan pengelola reksa dana tersebsar di Indonesia, meluncurkan Buletin Reksa Dana berjudul Sukses Membangun Impian Bersama Panin Asset Management.
Buletin tersebut merupakan media yang memberikan sosialisasi dan edukasi tentang investasi kepada masyarakat Indonesia serta untuk memberikan pemahaman yang benar tentang investasi, sehingga membantu mencapai tujuan investasi melalui cara kerja yang benar.
“Kita sadar personal terbatas jadi tak mungkin setiap harinya mengedukasi masyarakat. Jadi kita coba terbitkan buletin selain itu kita punya website juga. Di mana dalam wibsite kita mengajarkan bagaimana mengecek investasi legal dan mengecek yang tidak legal. Jadi saat ini memang yang kita terapkan mengenai edukasi,” ujar Head of Operation & Business Development PT Panin Aset Management Rudiyanto di Gramedia Sun Plaza Medan.
Sementara itu, Financial Planner Eko Endarto, mengatakan, masyarakat yang ingin berinves tasi harus mengetahui hasilnya. Ketika hasilnya terlalu tinggi dibandingkan bunga perbankan, mereka harus memakai hati-hati.
“Harus mempelajari juga cara kerja investasi. Hindari mereka yang memberikan hasil bagus namun tidak bisa menjelaskan cara kerjanya, lebih baik dihindari,” imbaunya.
Selain itu, lanjutnya, legalitas itu penting, karena keuangan pasti di bawah departement keuangan, dan jangan mau cuma disodori SIUP dan TDP karena itu bukan investasi. Pihaknya juga men jelaskan materi-materi Panin Asset Mangement seperti bagai-mana prosedur yang benar.
“Untuk perusahaan kita analisis dahulu. Perusahaan yang bagus dan harganya juga wajar menurut kita. Karena ada perusahaan yang sehat kadang-kadang harganya terlalu mahal jadi apabila ada penurunan terlalu dalam. Selain untuk harga yang sehat dan tidak terlalu tinggi,” ungkapnya.
Sedangkan untuk target, pihak-nya masih melakukan edukasi dahulu. Karena menyadari maraknya penipuan-penipuan saat ini atau investasi-investasi bodong. “Sekarang banyak yang tidak investasi karena banyak yang tidak tahu. Untuk itu, bagaimana caranya agar mereka tahu, kita melakukan edukasi,” paparnya.
Dilanjutnya, pihaknya menargetkan saham dalam jangka panjang sebesar 20 persen. Sedangkan investasi campuran 12-16 persen. Untuk pendapatan tetap berkisar 8-12 perse.
Saat ini, kata dia, jumlah nasabah mereka sekitar 26 ribuan di Indonesia. Kalau di Medan ada sekitar 600-700 nasabah. Untuk asset per bulan Mei 2013 sudah mencapai Rp14,8 triliun.
“Jadi, pilihlah investasi yang benar. Jangan salah memilih investasi karena bisa merugikan. Apalagi kasus penipuan berkedok investasi saat ini marak,” imbaunya. (nit)