25.7 C
Medan
Saturday, June 1, 2024

Garuda Batal Terbang dari Bandara Halim

Garuda Indonesia
Garuda Indonesia

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) dipastikan belum memanfaatkan fasilitas dari dibukanya Bandara Halim Perdanakusuma untuk penerbangan komersial. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan menawarkan slot tersisa di bandara milik Angkatan Udara itu kepada maskapai penerbangan lain.

Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Herry Bakti S. Gumay mengatakan, kemungkinan besar Garuda tidak jadi terbang atau mendarat di Halim. “Saya sudah ketemu Dirut Garuda mungkin tidak jadi. Tapi baru secara lisan,” ujarnya di gedung Kemenhub kemarin.

Dari perbincangan, kata Herry, alasan pembatalan karena tidak efisien. “Tidak efisien mungkin dalam pengaturan rute-rutenya. Mungkin tanggung karena harus siapkan infrastruktur di situ dan pendukung lainnya segala macam,” timpalnya. Garuda berharap slot yang batal diisi itu bisa diambil anak usahanya, Citilink. Saat ini Citilink sudah mengisi 16 slot penerbangan di Halim per hari. Total kapasitas yang disediakan Kemenhub selaku regulator untuk Halim sebanyak 74 slot per hari.

Herry mengatakan, pihaknya akan membuka slot tersisa untuk maskapai manapun yang berminat dan mengajukan izin. “Tahap pertama ini baru izinkan 74 (slot). Siapa saja yang berminat silakan,” ucapnya. Terminal di Bandara Halim saat ini sudah berubah dan mengalami perbaikan. Mulai sisi navigasi sampai fasilitas umum.

“Dari sisi navigasi ada beberapa sudah dianggarkan untuk perbaikan. Ke depan kalau ada anggaran lebih besar lagi sudah dipikirkan untuk parkiran dan sebagainya,” akunya.

VP Communication Garuda Indonesia Pujobroto mengatakan, pihaknya memang mengajukan 10 slot di Bandara Halim. Sampai saat ini baru mendapatkan 8 persetujuan slot dari Angkasa Pura II dan TNI Angkatan Udara. “Tetapi seperti kita tahu, Garuda sifatnya connecting flight. Bukan dari satu tempat ke tempat lain,” ujarnya kepada Jawa Pos kemarin.

Sifat penerbangan Garuda yang connecting flight memungkinkan pesawat berangkat dari satu tempat ke tempat lain tetapi kemudian langsung terbang ke rute berbeda. Misalnya, berangkat dari Jakarta ke Surabaya tetapi pesawatnya setelah itu bisa langsung ke Australia. “Banyak penerbangan lanjutan,” ucapnya.

Selain itu, Garuda adalah maskapai penerbangan full service yang sangat menjaga kenyamanan dan kepuasan penumpang. Atas dasar itu, pelayanan dilakukan mulai persiapan terbang yaitu di bandara dengan tersedianya restoran khusus (lounge). “Karena terkait full service, terkait tingkat layanan kayak lounge harus ada di Halim,” ungkapnya.

Meski begitu, pihaknya terus melakukan kajian terkait slot yang diberikan kepada Garuda di Halim itu. “Apakah nanti akan tetap terbang (Halim) atau oleh grup,” imbuhnya. (gen/oki)

Garuda Indonesia
Garuda Indonesia

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) dipastikan belum memanfaatkan fasilitas dari dibukanya Bandara Halim Perdanakusuma untuk penerbangan komersial. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan menawarkan slot tersisa di bandara milik Angkatan Udara itu kepada maskapai penerbangan lain.

Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Herry Bakti S. Gumay mengatakan, kemungkinan besar Garuda tidak jadi terbang atau mendarat di Halim. “Saya sudah ketemu Dirut Garuda mungkin tidak jadi. Tapi baru secara lisan,” ujarnya di gedung Kemenhub kemarin.

Dari perbincangan, kata Herry, alasan pembatalan karena tidak efisien. “Tidak efisien mungkin dalam pengaturan rute-rutenya. Mungkin tanggung karena harus siapkan infrastruktur di situ dan pendukung lainnya segala macam,” timpalnya. Garuda berharap slot yang batal diisi itu bisa diambil anak usahanya, Citilink. Saat ini Citilink sudah mengisi 16 slot penerbangan di Halim per hari. Total kapasitas yang disediakan Kemenhub selaku regulator untuk Halim sebanyak 74 slot per hari.

Herry mengatakan, pihaknya akan membuka slot tersisa untuk maskapai manapun yang berminat dan mengajukan izin. “Tahap pertama ini baru izinkan 74 (slot). Siapa saja yang berminat silakan,” ucapnya. Terminal di Bandara Halim saat ini sudah berubah dan mengalami perbaikan. Mulai sisi navigasi sampai fasilitas umum.

“Dari sisi navigasi ada beberapa sudah dianggarkan untuk perbaikan. Ke depan kalau ada anggaran lebih besar lagi sudah dipikirkan untuk parkiran dan sebagainya,” akunya.

VP Communication Garuda Indonesia Pujobroto mengatakan, pihaknya memang mengajukan 10 slot di Bandara Halim. Sampai saat ini baru mendapatkan 8 persetujuan slot dari Angkasa Pura II dan TNI Angkatan Udara. “Tetapi seperti kita tahu, Garuda sifatnya connecting flight. Bukan dari satu tempat ke tempat lain,” ujarnya kepada Jawa Pos kemarin.

Sifat penerbangan Garuda yang connecting flight memungkinkan pesawat berangkat dari satu tempat ke tempat lain tetapi kemudian langsung terbang ke rute berbeda. Misalnya, berangkat dari Jakarta ke Surabaya tetapi pesawatnya setelah itu bisa langsung ke Australia. “Banyak penerbangan lanjutan,” ucapnya.

Selain itu, Garuda adalah maskapai penerbangan full service yang sangat menjaga kenyamanan dan kepuasan penumpang. Atas dasar itu, pelayanan dilakukan mulai persiapan terbang yaitu di bandara dengan tersedianya restoran khusus (lounge). “Karena terkait full service, terkait tingkat layanan kayak lounge harus ada di Halim,” ungkapnya.

Meski begitu, pihaknya terus melakukan kajian terkait slot yang diberikan kepada Garuda di Halim itu. “Apakah nanti akan tetap terbang (Halim) atau oleh grup,” imbuhnya. (gen/oki)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/