29 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Asian Agri Resmikan Pembangkit Listrik Tenaga Biogas di Asahan

Foto: Dame/Sumutpos.co Bupati Asahan dan sejumlah manager di Asian Agri foto bersama usai peresmian pembangkit listrik tenaga biogas Gunung Melayu Satu Asian Agri di Asahan, Kamis (23/4).
Foto: Dame/Sumutpos.co
Bupati Asahan dan sejumlah manager di Asian Agri foto bersama usai peresmian pembangkit listrik tenaga biogas Gunung Melayu Satu Asian Agri di Asahan, Kamis (23/4).

ASAHAN, SUMUTPOS.CO – Asian Agri meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Biogas Pabrik Gunung Melayu Satu (PGS) PT Saudara Sejati Luhur di Asahan, Kamis (23/4/2015). Peresmian dilakukan oleh Bupati Asahan, Taufan Gama Simatupang.

Hingga Mei tahun ini, Asian Agri akan meresmikan lima pembangkit listrik tenaga biogas di 3 provinsi, yakni di Sumut 2 pembangkit, di Riau 2 pembangkit, dan di Jambi satu pembangkit. Dan hingga Desember, akan selesai tiga pembangkit lagi yakni dua di Riau dan 1 di Sumut. Total 8 pembangkit listrik tenaga biogas sampai akhir tahun.

“Setiap pembangkit listrik tenaga biogas yang dibangun pada PKS 60 ton TBS per jam, berpotensi menghasilkan listrik dengan kapasitas 2 MW atau 2 juta watt. Jika kita asumsikan setiap rumah tangga menggunakan 900 watt, maka setiap pembangkit listrik tenaga biogas dapat menerangi hingga 2.000 rumah. Jadi jelas potensi energi yang dihasilkan dari pembangkit listrik tenaga biogas ini sangat besar,” kata Ikom W, Regional Head Plantation Asian Agri, saat peresmian.

Pembangunan pembangkit listrik tenaga biogas ini, menurut Ikom, sebagai salahsatu bentuk nyata kepedulian perusahaan untuk menjaga lingkungan, dengan memanfaatkan POME (Palm Oil Mill Effluent) yakni limbah cair dari PKS untuk dijadikan energi terbarukan. “Atau lebih dikenal dengan energi hijau ‘green energy’ yang ramah lingkungan,” katanya.

Disebut energi hijau atau energi yang ramamh lingkungan dikarenakan dengan dibangunnya pembangkit listrik tenaga biogas, maka dapat dipastikan seluruh POME yang akan dihasilkan oleh PKS akan diolah menjadi biogas, sehingga tidak ada lagi limbah cair yang terbuang. “Endapannya dimanfaatkan sebagai pupuk,” sebutnya.

Bupati Asahan, Taufan Gama Simatupang dalam sçambutannya mengatakan, berharap listrik yang dihasilkan pembangkit listrik tenaga biogas tersebut bisa dijual ke PLN, mengingat 1.800 rumah tangga di Asahan belum dialiri listrik. “Jika PLN tidak mau, pemkab bersedia memyalurkan melalui BUMD,” katanya. (Mea)

Foto: Dame/Sumutpos.co Bupati Asahan dan sejumlah manager di Asian Agri foto bersama usai peresmian pembangkit listrik tenaga biogas Gunung Melayu Satu Asian Agri di Asahan, Kamis (23/4).
Foto: Dame/Sumutpos.co
Bupati Asahan dan sejumlah manager di Asian Agri foto bersama usai peresmian pembangkit listrik tenaga biogas Gunung Melayu Satu Asian Agri di Asahan, Kamis (23/4).

ASAHAN, SUMUTPOS.CO – Asian Agri meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Biogas Pabrik Gunung Melayu Satu (PGS) PT Saudara Sejati Luhur di Asahan, Kamis (23/4/2015). Peresmian dilakukan oleh Bupati Asahan, Taufan Gama Simatupang.

Hingga Mei tahun ini, Asian Agri akan meresmikan lima pembangkit listrik tenaga biogas di 3 provinsi, yakni di Sumut 2 pembangkit, di Riau 2 pembangkit, dan di Jambi satu pembangkit. Dan hingga Desember, akan selesai tiga pembangkit lagi yakni dua di Riau dan 1 di Sumut. Total 8 pembangkit listrik tenaga biogas sampai akhir tahun.

“Setiap pembangkit listrik tenaga biogas yang dibangun pada PKS 60 ton TBS per jam, berpotensi menghasilkan listrik dengan kapasitas 2 MW atau 2 juta watt. Jika kita asumsikan setiap rumah tangga menggunakan 900 watt, maka setiap pembangkit listrik tenaga biogas dapat menerangi hingga 2.000 rumah. Jadi jelas potensi energi yang dihasilkan dari pembangkit listrik tenaga biogas ini sangat besar,” kata Ikom W, Regional Head Plantation Asian Agri, saat peresmian.

Pembangunan pembangkit listrik tenaga biogas ini, menurut Ikom, sebagai salahsatu bentuk nyata kepedulian perusahaan untuk menjaga lingkungan, dengan memanfaatkan POME (Palm Oil Mill Effluent) yakni limbah cair dari PKS untuk dijadikan energi terbarukan. “Atau lebih dikenal dengan energi hijau ‘green energy’ yang ramah lingkungan,” katanya.

Disebut energi hijau atau energi yang ramamh lingkungan dikarenakan dengan dibangunnya pembangkit listrik tenaga biogas, maka dapat dipastikan seluruh POME yang akan dihasilkan oleh PKS akan diolah menjadi biogas, sehingga tidak ada lagi limbah cair yang terbuang. “Endapannya dimanfaatkan sebagai pupuk,” sebutnya.

Bupati Asahan, Taufan Gama Simatupang dalam sçambutannya mengatakan, berharap listrik yang dihasilkan pembangkit listrik tenaga biogas tersebut bisa dijual ke PLN, mengingat 1.800 rumah tangga di Asahan belum dialiri listrik. “Jika PLN tidak mau, pemkab bersedia memyalurkan melalui BUMD,” katanya. (Mea)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/