30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

CPO Sumut Diekspor ke Israel

MEDAN- Israel saat ini merupakan salah satu negara tujuan ekspor Sumut. Dan sejak Januari 2012, ekspor untuk tujuan negara ini sudah secara langsung, atau sudah ada pengapalan langsung dari Belawan ke Israel. Tercatat selama Maret 2012, ada 19 kapal ekspor tujuan Israel dari Sumut.

“Sejak Januari, kapal sudah ada menuju langsung ke Israel. Sebelumnya, ekspor kesana via Yordania, atau pelabuhan Ashdod,” ujar Kasi Ekspor Hasil Pertanian dan Pertambangan Subdinas Perdagangan Luar Negeri Disperindagsu, Fitra Kurnia.

Dan pada umumnya, kontrak pengiriman ekspor ini akan dilakukan selama 3 bulan sekali. “Pengiriman bulan Maret ini, berdasarkan perjanjian pada Januari kemarin,” tambahnya. Dan untuk perjanjian selanjutnya akan dilakukan pada Juli mendatang.

Fitra juga menjelaskan, pada umumnya, produk ekspor yang dikirim ke Israel adalah produk CPO (Crade Palm Oil), karena di sana sendiri sudah ada pabrik untuk produk turunan CPO. “Kita hanya mengirim bahan baku, terutama untuk jenis CPO, karena di sana juga sudah ada pabrik hilir untuk pabrik turunan CPO,” tambahnya. Selain CPO, produk lain yang di ekspor adalah Olaine (minyak goreng), Shortening, dan lainnya.

Berdasarkan Surat Keterangan Asal (SKA) Disperindag SU pada Maret 2012, produk Olein/ minyak goreng sebesar 630 ton, dengan nilai US$75.915. Sedangkan untuk produk PKO, sebesar 21 ton, dengan nilai US$29.820. Sementara untuk produk Shortening sebanyak 752,6 ton dgn nilai US$856.600.
Walaupun ekspor ke Israel tidak memiliki nilai yang besar, tetapi ekspor ke negara ini akan menjadi sebuah pintu untuk menuju negara lain di Afrika maupun Timur Tengah. “Kebutuhan CPO Israel tidak terlalu besar,” katanya. (ram)

MEDAN- Israel saat ini merupakan salah satu negara tujuan ekspor Sumut. Dan sejak Januari 2012, ekspor untuk tujuan negara ini sudah secara langsung, atau sudah ada pengapalan langsung dari Belawan ke Israel. Tercatat selama Maret 2012, ada 19 kapal ekspor tujuan Israel dari Sumut.

“Sejak Januari, kapal sudah ada menuju langsung ke Israel. Sebelumnya, ekspor kesana via Yordania, atau pelabuhan Ashdod,” ujar Kasi Ekspor Hasil Pertanian dan Pertambangan Subdinas Perdagangan Luar Negeri Disperindagsu, Fitra Kurnia.

Dan pada umumnya, kontrak pengiriman ekspor ini akan dilakukan selama 3 bulan sekali. “Pengiriman bulan Maret ini, berdasarkan perjanjian pada Januari kemarin,” tambahnya. Dan untuk perjanjian selanjutnya akan dilakukan pada Juli mendatang.

Fitra juga menjelaskan, pada umumnya, produk ekspor yang dikirim ke Israel adalah produk CPO (Crade Palm Oil), karena di sana sendiri sudah ada pabrik untuk produk turunan CPO. “Kita hanya mengirim bahan baku, terutama untuk jenis CPO, karena di sana juga sudah ada pabrik hilir untuk pabrik turunan CPO,” tambahnya. Selain CPO, produk lain yang di ekspor adalah Olaine (minyak goreng), Shortening, dan lainnya.

Berdasarkan Surat Keterangan Asal (SKA) Disperindag SU pada Maret 2012, produk Olein/ minyak goreng sebesar 630 ton, dengan nilai US$75.915. Sedangkan untuk produk PKO, sebesar 21 ton, dengan nilai US$29.820. Sementara untuk produk Shortening sebanyak 752,6 ton dgn nilai US$856.600.
Walaupun ekspor ke Israel tidak memiliki nilai yang besar, tetapi ekspor ke negara ini akan menjadi sebuah pintu untuk menuju negara lain di Afrika maupun Timur Tengah. “Kebutuhan CPO Israel tidak terlalu besar,” katanya. (ram)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/