25 C
Medan
Saturday, September 28, 2024

Manfaatkan Sistem Digitalisasi, Pedagang Sayur Pasar Petisah Sebut Keuntungan Bertambah

MEDAN, SUMUT POS.CO – Hantaman pandemi covid-19 pada tahun 2019 memaksa Heri Kesuma mencari cara agar dagangan sayurnya tetap bertahan. Heri kemudian mencoba beradaptasi dengan memanfaatkan digitalisasi, yakni dengan memanfatkan market place dalam memasarkan dagangannya.

Hasilnya, keputusan Heri tersebut membawa keberkahan. Dirinya mengaku omset yang diperoleh tak hanya dari pelanggan yang datang ke lapaknya di Pasar Petisah saja, tetapi juga pelanggan yang memesan secara daring (online).

“Covid-19 membuat saya harus mencari berbagai cara agar usaha tak gulung tikar. Akhirnya saat itu saya memberanikan diri untuk mencoba berjualan secara online,” ucap Heri di Pasar Petisah, Rabu (24/5).

Awalnya, kata Heri, dirinya merasa kebingungan dengan sistem penjualan online. Namun seiring waktu berjalan, Heri mulai merasakan manfaat menjajakan dagangan secara daring.

Heri menyebutkan, dirinya bekerjasama dengan sejumlah aplikasi untuk menjual sayur mayurnya. Tak hanya itu, Heri juga bersyukur lantaran program digitalisasi ini mendapat dukungan dari Pemko Medan melalui PUD Pasar Medan.

Bahkan dengan memanfaatkan sistem online, Heri menyebutkan bahwa keuntungannya dalam berjualan bertambah. Oleh karena itu, Heri mengajak pedagang lainnya untuk mencoba beradaptasi memanfaatkan sistem digital dalam mengembangkan usaha.

“Saya tahu kalau Pak Wali ingin UMKM itu naik kelas dengan cara memanfaatkan digitalisasi. Alhamdulillahnya, PUD Pasar mau mengajak dan mendukung pedagang untuk coba memanfaatkan digitalisasi. Saya rasakan omset keuntungannya jadi bertambah,” ujarnya.

Terpisah, Dirut PUD Pasar Medan Suwarno menjelaskan, pihaknya mengedepankan kolaborasi dalam pemanfaatan sistem digitalisasi. Hal ini tak terlepas dari program Wali Kota Medan, Bobby Nasution yang ingin UMKM di Kota Medan lebih terbuka pasarnya dengan memanfaatkan sistem digitalisasi market place. Salah satu kolaborasinya, yakni dengan mengajak pihak perbankan hingga aplikasi berbasis online dalam pengembangan.

“Sosialisasi dan edukasi ke pedagang mengenai manfaat sistem digitalisasi dalam memasarkan produk, secara berkelanjutan terus kami sampaikan. Mudah-mudahan hal tersebut bisa membuat jangkauan pelanggan lebih luas lagi. Kami juga berharap pihak-pihak terkait seperti perbankan hingga penyedia aplikasi marketplace dapat berkolaborasi untuk memperkuat ekosistem digital,” pungkas Suwarno.
(map/tri)

MEDAN, SUMUT POS.CO – Hantaman pandemi covid-19 pada tahun 2019 memaksa Heri Kesuma mencari cara agar dagangan sayurnya tetap bertahan. Heri kemudian mencoba beradaptasi dengan memanfaatkan digitalisasi, yakni dengan memanfatkan market place dalam memasarkan dagangannya.

Hasilnya, keputusan Heri tersebut membawa keberkahan. Dirinya mengaku omset yang diperoleh tak hanya dari pelanggan yang datang ke lapaknya di Pasar Petisah saja, tetapi juga pelanggan yang memesan secara daring (online).

“Covid-19 membuat saya harus mencari berbagai cara agar usaha tak gulung tikar. Akhirnya saat itu saya memberanikan diri untuk mencoba berjualan secara online,” ucap Heri di Pasar Petisah, Rabu (24/5).

Awalnya, kata Heri, dirinya merasa kebingungan dengan sistem penjualan online. Namun seiring waktu berjalan, Heri mulai merasakan manfaat menjajakan dagangan secara daring.

Heri menyebutkan, dirinya bekerjasama dengan sejumlah aplikasi untuk menjual sayur mayurnya. Tak hanya itu, Heri juga bersyukur lantaran program digitalisasi ini mendapat dukungan dari Pemko Medan melalui PUD Pasar Medan.

Bahkan dengan memanfaatkan sistem online, Heri menyebutkan bahwa keuntungannya dalam berjualan bertambah. Oleh karena itu, Heri mengajak pedagang lainnya untuk mencoba beradaptasi memanfaatkan sistem digital dalam mengembangkan usaha.

“Saya tahu kalau Pak Wali ingin UMKM itu naik kelas dengan cara memanfaatkan digitalisasi. Alhamdulillahnya, PUD Pasar mau mengajak dan mendukung pedagang untuk coba memanfaatkan digitalisasi. Saya rasakan omset keuntungannya jadi bertambah,” ujarnya.

Terpisah, Dirut PUD Pasar Medan Suwarno menjelaskan, pihaknya mengedepankan kolaborasi dalam pemanfaatan sistem digitalisasi. Hal ini tak terlepas dari program Wali Kota Medan, Bobby Nasution yang ingin UMKM di Kota Medan lebih terbuka pasarnya dengan memanfaatkan sistem digitalisasi market place. Salah satu kolaborasinya, yakni dengan mengajak pihak perbankan hingga aplikasi berbasis online dalam pengembangan.

“Sosialisasi dan edukasi ke pedagang mengenai manfaat sistem digitalisasi dalam memasarkan produk, secara berkelanjutan terus kami sampaikan. Mudah-mudahan hal tersebut bisa membuat jangkauan pelanggan lebih luas lagi. Kami juga berharap pihak-pihak terkait seperti perbankan hingga penyedia aplikasi marketplace dapat berkolaborasi untuk memperkuat ekosistem digital,” pungkas Suwarno.
(map/tri)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/