MAHAL: Karena pasokan sedikit, harga jahe mencapai Rp50 ribu per kg di Medan.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kondisi harga komiditi jahe tergolong mahal mencapai Rp50 ribu per kilogram. Hal ini dikarenakan produksi jahe menurun ditingkat petani. Akibatnya, pasokan di tingkat pedagang menurun drastis.
Pedagang sayur dan bumbu di di Pasar Tradisional Simpang Limun Medan, Aat mengatakan sebelumnya, harga Jahe hanya Rp18.000 sampai Rp20.000 per kg. Karena sedikitnya pasokan sehingga harga jahe beranjak terus naik.
“Sekarang sudah Rp50.000 per kg. Biasanya hanya Rp 18.000. Lalu naik bertahap dari Rp23.000 sampai Rp50.000,” ungkap Att kepada wartawan di Medan, Selasa (22/10) siang.
Sementara itu, untuk harga rimpang-rimpangan yang lain seperti kunyit dan lengkuas tidak ada kenaikan. Kunyit di harga Rp20.000 per kg dan lengkuas Rp10.000 per kilogramnya.
Terpisah, hal yang sama juga dikatakan salah satu pedagang rempah dan sayuran di Pusat Pasar yang disapa Mak Gerhat ini mengatakan harga jahe memang terus mengalami kenaikan. Menurut Mak Gerhat lantaran permintaan jahe dari luar negeri cukup tinggi informasi ini Ia peroleh dari agen tempatnya mengambil stok jahe.
“Permintaan dari luar negeri banyak, juga dari luar kota. Ini aja saya peroleh jahe dari Lampung,” imbuhnya.
Untuk harga yang ia jual saat ini Rp40.000 per kg. Bahkan harga ini menurutnya akan mengalami kenaikan lagi melihat sulitnya mendapatkan stok dari agen. “Apalagi jahenya masih muda ini. Lihatlah masih usia muda sudah dipanen. Saya aja dapat cuma 10 kg biasanya sampai 20 kg. Kalau untuk harga rempah lainnya tidak ada kenaikan ya,” katanya
Sementara itu, salah satu pedagang wedang jahe Halim mengeluhkan akan kenaikan harga jahe tersebut. Menurutnya kenaikan terus bertahap. “Sudah seperti harga cabai sekarang bahkan lebih mahal sedikit. Untungnya jahe ini tidak cepat busuk ya,” tandasnya. (gus/ram)
MAHAL: Karena pasokan sedikit, harga jahe mencapai Rp50 ribu per kg di Medan.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kondisi harga komiditi jahe tergolong mahal mencapai Rp50 ribu per kilogram. Hal ini dikarenakan produksi jahe menurun ditingkat petani. Akibatnya, pasokan di tingkat pedagang menurun drastis.
Pedagang sayur dan bumbu di di Pasar Tradisional Simpang Limun Medan, Aat mengatakan sebelumnya, harga Jahe hanya Rp18.000 sampai Rp20.000 per kg. Karena sedikitnya pasokan sehingga harga jahe beranjak terus naik.
“Sekarang sudah Rp50.000 per kg. Biasanya hanya Rp 18.000. Lalu naik bertahap dari Rp23.000 sampai Rp50.000,” ungkap Att kepada wartawan di Medan, Selasa (22/10) siang.
Sementara itu, untuk harga rimpang-rimpangan yang lain seperti kunyit dan lengkuas tidak ada kenaikan. Kunyit di harga Rp20.000 per kg dan lengkuas Rp10.000 per kilogramnya.
Terpisah, hal yang sama juga dikatakan salah satu pedagang rempah dan sayuran di Pusat Pasar yang disapa Mak Gerhat ini mengatakan harga jahe memang terus mengalami kenaikan. Menurut Mak Gerhat lantaran permintaan jahe dari luar negeri cukup tinggi informasi ini Ia peroleh dari agen tempatnya mengambil stok jahe.
“Permintaan dari luar negeri banyak, juga dari luar kota. Ini aja saya peroleh jahe dari Lampung,” imbuhnya.
Untuk harga yang ia jual saat ini Rp40.000 per kg. Bahkan harga ini menurutnya akan mengalami kenaikan lagi melihat sulitnya mendapatkan stok dari agen. “Apalagi jahenya masih muda ini. Lihatlah masih usia muda sudah dipanen. Saya aja dapat cuma 10 kg biasanya sampai 20 kg. Kalau untuk harga rempah lainnya tidak ada kenaikan ya,” katanya
Sementara itu, salah satu pedagang wedang jahe Halim mengeluhkan akan kenaikan harga jahe tersebut. Menurutnya kenaikan terus bertahap. “Sudah seperti harga cabai sekarang bahkan lebih mahal sedikit. Untungnya jahe ini tidak cepat busuk ya,” tandasnya. (gus/ram)
