Foto: Biro Humas dan Keprotokolan Setdaprov Sumut/ Khairul Hifzi
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo didampingi para Menteri Kabinet Kerja, Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi meresmikan Bandara Internasional Silangit di Kecamatan Siborong borong Kabupaten Tapanuli Utara Provinsi Sumatera Utara, Jumat (24/11/2017).
Foto: Biro Humas dan Keprotokolan Setdaprov Sumut/ Khairul Hifzi Presiden RI Joko Widodo (kanan) didampngi Menteri BUMN Rini Soemarno (kedua kiri), Menteri Sekretari Negara Pratikno saat meninjau bandara pada saat meresmikan Bandara Internasional Silangit di Kecamatan Siborong borong Kabupaten Tapanuli Utara Provinsi Sumatera Utara, Jumat (24/11/2017).
GUBSU TENGKU ERRY MINTA SILANGIT DIBESARKAN
Sebelumnya, Gubernur Sumatera Utara H T Erry Nuradi dalam sambutannya mengatakan pengembangan bandara Silangit menjadi bandara Internasional adalah dalam upaya menjadikan Danau Toba menjadi destrinasi pariwisata dunia. Membangun dan mengembangkan Bandara Silangit menurutnya akan meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat khususnya di kawasan Danau Toba dan umumnya Sumatera Utara.
“Alhamdilillah keingian itu terkabul dengan kehadirian Bapak Presdien meresmikan pengembangan landasan pacu dan terminal bandara internasional pada hari ini, bagi kami adalah impian yang menjadi kenyataan,” ujar Tengku Erry.
Gubsu meminta kepada Presiden Joko Widodo agar perkembangan bandara silangit akan terus dikembangkan sehingga landasan pacu yang saat ini sepanjang 2.650 m dapat ditingkatkan pada masa mendatang. Permintaan Gubsu dan juga permintaan masyarakat Sumut itu mendapat perhatian khusus presiden. Di akhir pidatonya, Joko Widodo mengingatkan Menteri Perhubungan dan Menteri BUMN agar memperpanjang runway Bandara Internasional Silangit sekaligus memperluas terminalnya.
“Saya minta runway-nya diperpanjang lagi dari 2.650 menjadi 3.000 meter,agar pesawat berbody paling besar bisa masuk Silangit, paling lambat 2020. Dan terminalnmya dari 3.000 meter persegi menjadi 10 ribu meter persegi,” seru Jokowi.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan pihaknya giat membangun bandara sejalan dengan meningkatnya tren jumlah penumpang udara dimana dari tahun 2015 berjumlah 90 juta penumpang, maka pada tahun 2019 diprediksi mencapai 162 juta penumpang per tahun.
Silangit sebelumnya adalah bandara perintis dengan panjang runway 1.850 m dan lebar 30 m. Saat ini panjang runway mencapai 2.650 meter dengan lebar 45 m. Saat ini, lanjutnya, Silangit sudah bisa didarati pesawat jenis boeing 737 sehingga diharapkan bisa menjaring wisatawan asal Hongkong. Taiwan, India dan Cina bagian Selatan.
Dijelaskannya pada 25 Oktober 2017 lalu sudah dilakukan penerbangan perdana dai Singapura ke Silangit oleh Menteri Pariwisata dan Menko Kemaritiman. Pada awalnya penerbangan Singapura-Silangit melalui sistem carter dengan jumlah 10 penerbangan. “Luar biasa sekarang sudah terjual 90% dan nearly sold out. Dalam waktu tiga bulan sudah menajadi permanen,” katanya. (rel/mea)
Foto: Biro Humas dan Keprotokolan Setdaprov Sumut/ Khairul Hifzi Presiden RI Joko Widodo (kanan) didampngi Menteri BUMN Rini Soemarno (kedua kiri), Menteri Sekretari Negara Pratikno saat meninjau bandara pada saat meresmikan Bandara Internasional Silangit di Kecamatan Siborong borong Kabupaten Tapanuli Utara Provinsi Sumatera Utara, Jumat (24/11/2017).
GUBSU TENGKU ERRY MINTA SILANGIT DIBESARKAN
Sebelumnya, Gubernur Sumatera Utara H T Erry Nuradi dalam sambutannya mengatakan pengembangan bandara Silangit menjadi bandara Internasional adalah dalam upaya menjadikan Danau Toba menjadi destrinasi pariwisata dunia. Membangun dan mengembangkan Bandara Silangit menurutnya akan meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat khususnya di kawasan Danau Toba dan umumnya Sumatera Utara.
“Alhamdilillah keingian itu terkabul dengan kehadirian Bapak Presdien meresmikan pengembangan landasan pacu dan terminal bandara internasional pada hari ini, bagi kami adalah impian yang menjadi kenyataan,” ujar Tengku Erry.
Gubsu meminta kepada Presiden Joko Widodo agar perkembangan bandara silangit akan terus dikembangkan sehingga landasan pacu yang saat ini sepanjang 2.650 m dapat ditingkatkan pada masa mendatang. Permintaan Gubsu dan juga permintaan masyarakat Sumut itu mendapat perhatian khusus presiden. Di akhir pidatonya, Joko Widodo mengingatkan Menteri Perhubungan dan Menteri BUMN agar memperpanjang runway Bandara Internasional Silangit sekaligus memperluas terminalnya.
“Saya minta runway-nya diperpanjang lagi dari 2.650 menjadi 3.000 meter,agar pesawat berbody paling besar bisa masuk Silangit, paling lambat 2020. Dan terminalnmya dari 3.000 meter persegi menjadi 10 ribu meter persegi,” seru Jokowi.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan pihaknya giat membangun bandara sejalan dengan meningkatnya tren jumlah penumpang udara dimana dari tahun 2015 berjumlah 90 juta penumpang, maka pada tahun 2019 diprediksi mencapai 162 juta penumpang per tahun.
Silangit sebelumnya adalah bandara perintis dengan panjang runway 1.850 m dan lebar 30 m. Saat ini panjang runway mencapai 2.650 meter dengan lebar 45 m. Saat ini, lanjutnya, Silangit sudah bisa didarati pesawat jenis boeing 737 sehingga diharapkan bisa menjaring wisatawan asal Hongkong. Taiwan, India dan Cina bagian Selatan.
Dijelaskannya pada 25 Oktober 2017 lalu sudah dilakukan penerbangan perdana dai Singapura ke Silangit oleh Menteri Pariwisata dan Menko Kemaritiman. Pada awalnya penerbangan Singapura-Silangit melalui sistem carter dengan jumlah 10 penerbangan. “Luar biasa sekarang sudah terjual 90% dan nearly sold out. Dalam waktu tiga bulan sudah menajadi permanen,” katanya. (rel/mea)