25 C
Medan
Saturday, September 28, 2024

Covid-19 bukan ‘Musibah’, tapi ‘Berkah’ bagi UMKM

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Seperti yang kita ketahui bersama, UMKM menjadi salah satu sektor yang paling merasakan dampak wabah Covid-19. Berdasarkan data dari Kementerian Koperasi dan UKM setidaknya terdapat 949 laporan dari pelaku koperasi serta Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) terdampak bisnisnya akibat wabah virus yang sedang melanda negeri ini.

BANGKIT: Penulis foto bersama pelaku UMKM yang bangkit dari situasi pandemi Covid-19.

Menilik pada sejarah, terdapat perbedaan pada krisis moneter tahun 1998, dimana UMKM betul-betul menjadi penyelamat ekonomi nasional yang pada saat itu banyak usaha besar kolaps. Namun pandemi saat ini, justru UMKM yang sangat terdampak. Dari sulitnya siklus usaha mengakibatkan banyaknya tenaga kerja yang terpaksa dirumahkan.

Hal yang sama dialami salah satu pelaku UMKM di Desa Tanjung Alam Kabupaten Asahan, Sutiyem yang menekuni bisnis makanan Cemilan Kuliner Nusantara dan Serbuk Jahe.

Ia mengaku ke wartawan, Kamis (23/12) bahwa bisnis yang dibangun sejak 2014 sempat mengalami penurunan omset terkhusus pada awal-awal pandemi. Bahkan karyawannya terpaksa diberhentikan akibat perputaran bisnis yang tidak sesuai. Sekarang ia memilih memasarkan produknya melalui jejaring warga sebagai penyampai informasi produk. Kemudian ia menggeluti cara penawaran melalui online.

Melalui anaknya yang baru saja menyelesaikan pendidikan sarjana, Rahmad, ia membuat akun Instagram bernama Kost Food pertama kali pada tanggal 5 Agustus 2021. Tak hanya sampai di situ, ia berhasil memasukkan produk kemasan Bubuk Jahe Segar ke platform eCommerce Toko Pedia dan Shopee dengan harga Rp. 15.500,- (kemasan botol) dan Rp. 80.000,-. / Kg.

Kemudian, anak kedua dari tiga bersaudara ini berkonsultasi kepada pimpinan fakultasnya berharap menemukan terobosan baru. Seiring berjalannya waktu, tepat pada tanggal 29 November 2021, Rahmad menerima bantuan alat pengaduk otomatis menggunakan dinamo listrik dari salah satu dosen perguruan tinggi swasta yang ada di Kota Medan. Lalu Rahmad pun membuka cabang usaha yang baru di Jalan Mesjid Taufik No. 154 A Kota Medan Provinsi Sumatera Utara.

Dari sinilah omset pendapatan usaha rumahan keluarga Sutiyem menanjak sampai menyentuh omset Rp 4 juta / bulan. Hal tersebut juga tak lepas dari bantuan permodalan usaha dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebesar Rp10 juta.

Dengan omset yang diterimanya saat ini, ia berhasil mempertahankan 2 orang pekerja yakni kakak ipar beserta adik kandungnya. Merekalah yang setia membantu membuat produknya seperti kue bawang ungu, kripik ubi pedas, kripik kentang, kripik keladi, ubi karamel dan rengginang.

“Covid-19 bukan ‘Musibah’, karena sebelumnya usaha saya sempat jatuh dan mengalami kendala dalam pemasarannya. Di balik itu semua, usaha adalah ‘Berkah’ jika kita mampu melihat pasar dan mampu melakukan perbaikan berkelanjutan. Dari berkah yang kami terima, keluarga ini mampu mencukupi kebutuhan rumah tangga serta bisa manguliahkan anak saya sampai selesai,” ungkap Sutiyem kepada penulis. (Darmawan)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Seperti yang kita ketahui bersama, UMKM menjadi salah satu sektor yang paling merasakan dampak wabah Covid-19. Berdasarkan data dari Kementerian Koperasi dan UKM setidaknya terdapat 949 laporan dari pelaku koperasi serta Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) terdampak bisnisnya akibat wabah virus yang sedang melanda negeri ini.

BANGKIT: Penulis foto bersama pelaku UMKM yang bangkit dari situasi pandemi Covid-19.

Menilik pada sejarah, terdapat perbedaan pada krisis moneter tahun 1998, dimana UMKM betul-betul menjadi penyelamat ekonomi nasional yang pada saat itu banyak usaha besar kolaps. Namun pandemi saat ini, justru UMKM yang sangat terdampak. Dari sulitnya siklus usaha mengakibatkan banyaknya tenaga kerja yang terpaksa dirumahkan.

Hal yang sama dialami salah satu pelaku UMKM di Desa Tanjung Alam Kabupaten Asahan, Sutiyem yang menekuni bisnis makanan Cemilan Kuliner Nusantara dan Serbuk Jahe.

Ia mengaku ke wartawan, Kamis (23/12) bahwa bisnis yang dibangun sejak 2014 sempat mengalami penurunan omset terkhusus pada awal-awal pandemi. Bahkan karyawannya terpaksa diberhentikan akibat perputaran bisnis yang tidak sesuai. Sekarang ia memilih memasarkan produknya melalui jejaring warga sebagai penyampai informasi produk. Kemudian ia menggeluti cara penawaran melalui online.

Melalui anaknya yang baru saja menyelesaikan pendidikan sarjana, Rahmad, ia membuat akun Instagram bernama Kost Food pertama kali pada tanggal 5 Agustus 2021. Tak hanya sampai di situ, ia berhasil memasukkan produk kemasan Bubuk Jahe Segar ke platform eCommerce Toko Pedia dan Shopee dengan harga Rp. 15.500,- (kemasan botol) dan Rp. 80.000,-. / Kg.

Kemudian, anak kedua dari tiga bersaudara ini berkonsultasi kepada pimpinan fakultasnya berharap menemukan terobosan baru. Seiring berjalannya waktu, tepat pada tanggal 29 November 2021, Rahmad menerima bantuan alat pengaduk otomatis menggunakan dinamo listrik dari salah satu dosen perguruan tinggi swasta yang ada di Kota Medan. Lalu Rahmad pun membuka cabang usaha yang baru di Jalan Mesjid Taufik No. 154 A Kota Medan Provinsi Sumatera Utara.

Dari sinilah omset pendapatan usaha rumahan keluarga Sutiyem menanjak sampai menyentuh omset Rp 4 juta / bulan. Hal tersebut juga tak lepas dari bantuan permodalan usaha dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebesar Rp10 juta.

Dengan omset yang diterimanya saat ini, ia berhasil mempertahankan 2 orang pekerja yakni kakak ipar beserta adik kandungnya. Merekalah yang setia membantu membuat produknya seperti kue bawang ungu, kripik ubi pedas, kripik kentang, kripik keladi, ubi karamel dan rengginang.

“Covid-19 bukan ‘Musibah’, karena sebelumnya usaha saya sempat jatuh dan mengalami kendala dalam pemasarannya. Di balik itu semua, usaha adalah ‘Berkah’ jika kita mampu melihat pasar dan mampu melakukan perbaikan berkelanjutan. Dari berkah yang kami terima, keluarga ini mampu mencukupi kebutuhan rumah tangga serta bisa manguliahkan anak saya sampai selesai,” ungkap Sutiyem kepada penulis. (Darmawan)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/