HUMBAHAS, SUMUTPOS.CO – Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyambut baik pembangunan Taman Sains Teknologi Herbal dan Hortikultura (TSTH2) di Desa Huta Nauli, Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbanghasundutan (Humbahas) seluas 15 Ha. Pemanfaatan kawasan hutan tersebut pun menjadi catatan bagi Gubernur Sumut Edy Rahmayadi yang menekankan kesejahteraan rakyat.
Hal tersebut disampaikan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan pada Peletakan batu pertama sekaligus penandatanganan Prasasti Pembangunan TSTH2 bersama Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Gubernur Sumut serta sejumlah Wakil Menteri, Kamis (23/12). Turut hadir Direktur PLN Regional Sumatera Kalimantan, Adi Lumakso, dan jajaran Management PLN UIW Sumatera Utara. Turut mendampingi Bupati Humbahas Dosmar Banjarnahor dan Wakil Bupati Humbahas Oloan Nababan.
Luhut menyebutkan, pembangunan TSTH2 tersebut tidak akan terlaksana tanpa kerja sama dari semua pihak terkait, yakni pemerintah pusat, provinsi, kabupaten, pihak swasta, lembaga pendidikan/penelitian, serta yang utama dukungan masyarakat khususnya pemangku adat setempat. “Sekali lagi, ini bukan kerja satu orang, tetapi kerja tim. Kalau kita bekerja tim, mudah-mudahan hasilnya akan baik. Jadi jangan pernah anda menjadi striker semua, tetapi ada peran masing-masing,” kata Luhut.
Dirinya pun berterima kasih kepada pemerintah daerah serta TNI/Polri yang turut membantu terlaksananya rencana pengembangan kawasan hutan dengan tujuan khusus ini. “Secara khusus kami sampaikan kepada pihak (kerja sama) yang akan membangun ini, harus bekerja dengan baik. Karena nanti peneliti kita dan juga dari luar akan datang kemari. Apalagi ada Institut Teknologi Del yang bisa mendorong untuk penelitian di sini. Jadi fasilitas di sini harus bagus,” jelasnya.
Begitu juga dengan pemuka adat dan agama di daerah tersebut, kata Luhut, diharapkan dapat membantu menyosialisasikan bahwa TSTH2 serta pemanfaatan kawasan hutan bisa bermanfaat bagi masyarakat. Mengingat tanahnya digunakan untuk kepentingan rakyat.
”Bagi masyarakat yang bertani, akan kita bantu dengan infrastruktur dan bibit juga. Kalau sudah berjalan, harus menghasilan sendiri. Sekali lagi kita doakan supaya bagus,” pungkasnya.
Sementara Gubernur Sumut Edy Rahmayadi didampingi Kepala Dinas Kehutanan Sumut Herianto menekankan, betapa pentingnya melestarikan kawasan hutan. Namun juga bagaimana bisa memberikan manfaat bagi kesejahteraan rakyat. Terlebih lagi, di lokasi tersebut ada juga manfaat pendidikan dalam upaya pengambangan sains dan teknologi hortikultura maupun tanaman herbal. “Kawasan hutan dengan tujuan khusus seperti ini perlu didukung, begitu juga dengan daerah lain. Untuk provinsi sendiri, ada hutan seluas 3 juta Ha lebih, 115 titik perhutanan sosial dan 68 ribu Ha yang sudah mendapat izin perhutanan sosial,” ujarnya.
Senada dengan itu, Herianto juga menyampaikan pesan bahwa Gubernur sangat menekankan upaya pelestarian serta pemanfaatan hutan. Karena antara hutan dan masyarakat harus bisa saling memberikan manfaat. “Masyarakat itu merupakan bagian yang perlu diperhatikan. Tetapi kawasan hutan jangan sampai dirusak. Jadi hutan lestari, masyarakat sejahtera,” pungkasnya.
PLN Sukseskan Peresmian Taman Sains dan Teknologi Herbal dan Hortikultura (TSTH2)*
PLN Siagakan Genset Kapasitas 2 x 50 kVA
Direktur Regional Sumatera Kalimantan, Adi Lumakso mengatakan, PLN mendukung sekaligus penyedia pasokan listrik yang andal dan terjaga selama 24 jam untuk memenuhi program PLN, Electrifying Agriculture.”PLN berkomitmen siap mendukung segala kebutuhan listrik yang dibutuhkan kawasan tersebut dalam melakukan penelitian dan kegiatan pengembangan bibit herbal di Sumatera Utara,” ujar Adi Lumakso.
Pada kawasan tersebut juga akan dibangun fasilitas pendukung TSTH2 seperti laboratorium, taman koleksi, pembenihan dan penelitian, silvopastura, wisata alam, wisata buatan, kantor, mess bagi peneliti, serta guest house.
Seperti diketahui, taman ini nantinya sebagai tempat dilakukannya penelitian pengembangan bibit-bibit hortikultura yang berkualitas tinggi. Kawasan tersebut akan menjadi pusat bibit herbal dan hortikultura yang hasilnya dapat dinikmati oleh masyarakat Indonesia.
Dengan diresmikannya Taman Sains dan Teknologi Herbal dan Hortikultura (TSTH2) pemerintah berharap petani dapat menghasilkan bibit bagus dan unggul, sehingga hasil tersebut dapat dipergunakan oleh seluruh masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat di Sumatera Utara. (prn/ila)