31.7 C
Medan
Monday, May 20, 2024

Dubes Swiss Nilai Danau Toba Berikan Kontribusi Pengadaan Ikan

SAMOSIR- Duta Besar (Dubes) Swiss untuk Indonesia Heinz Walker Nederkoorn menegaskan, investor Swiss memiliki tradisi untuk mengikuti aturan yang ditetapkan suatu negara tempat dia berinvestasi termasuk di Indonesia. Sejauh ini Indonesia khususnya Danau Toba memberikan kontribusi terbesar dunia dalam pengadaan ikan.

DIULOSI: Bupati Samosir Ir Mangindar Simbolon (kanan) memberi ulos kepada Dubes Swiss Untuk Indonesia Heinz Walker Nederkoorn  istri Senta Walker Nederkoorn  Hotel Niagara Parapat, Selasa (22/1).//TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
DIULOSI: Bupati Samosir Ir Mangindar Simbolon (kanan) memberi ulos kepada Dubes Swiss Untuk Indonesia Heinz Walker Nederkoorn dan istri Senta Walker Nederkoorn di Hotel Niagara Parapat, Selasa (22/1).//TRIADI WIBOWO/SUMUT POS

Hal itu dikatakan Heinz Walker Nederkoorn kepada wartawan, usai acara silaturahmi dengan Bupati Simalungun, Bupati Samosir dan Bupati Toba Samosir di Niagara Hotel, Parapat, Selasa malam (22/1).

Namun bupati yang hadir dalam acara itu hanya Bupati Samosir Mangindar Simbolon, sementara Bupati Simalungun Jr Saragih diwakili Kepala Dinas Pariwisata K Sitanggang sedangkan dari Toba Samosir sama sekali tidak terlihat ada perwakilan.

Heinz Walker juga mengatakan, kehadiran PT Aquafarm Nusantara dari aspek sosial memberikan pengaruh positif bagi masyarakat setempat. Dari sekitar 4.000 orang tenaga kerja yang ada di Aquafarm, 90 persen diantaranya merupakan tenaga kerja lokal.

Dubes juga memastikan budidaya perikanan yang dikelola PT Aquafarm tidak meninggalkan sampah sedikit pun. Semuanya terpakai, seperti tulang ikan nila, digunakan untuk pembuatan tepung ikan, sisik ikan digunakan untuk industri kecantikan, kotoran ikan digunakan untuk energi biogas yang digunakan untuk keperluaan perusahaan.

“Jadi, semuanya terpakai dan tidak meninggalkan sampah,” tegasnya.

Sebelumnya, dalam sambutannya, Heinz Walker mengatakan, kedatangannya ke Danau Toba untuk memperat silaturahmi yang telah terjalin selama ini antara Pemerintahan Swiss dengan Pemerintahan Indonesia. Begitu juga hubungan dengan Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Simalungun, Samosir dan Pemkab Toba Samosir (Tobasa) diharapkan semakin baik.

Bupati Samosir Mangindar Simbolon dalam sambutannya berterima kasih atas kunjungan Dubes Swiss ke Danau Toba. Atas kunjungannya ini, Bupati berharap ada investasi lain yang akan dikembangkan investor Swiss di Danau Toba.

Terhadap PT Aquafarm Nusantara, Mangindar mengaku memberikan dampak positif bagi masyarakat meskipun pendapatan untuk daerah sangat kecil.
Mangindar juga paham terhadap persoalan yang dihadapi pengelola ikan nila berskala ekspor itu. Banyak pihak yang menuduh perusahaan itu telah merusak kualitas air Danau Toba. Jaring apung dibuat jadi tudingan yang merusak air. Sementara air Danau Toba oleh masyarakat sekitar digunakan untuk air minum, mandi dan keperluan lainnya. Karena itu, harus dicarikan solusinya.

“Aquafarm harus membuktikan bahwa budidaya perikanan yang mereka lakukan tidak merusak lingkungan seperti yang dituduhkan banyak pihak,” tegasnya. (dra)

SAMOSIR- Duta Besar (Dubes) Swiss untuk Indonesia Heinz Walker Nederkoorn menegaskan, investor Swiss memiliki tradisi untuk mengikuti aturan yang ditetapkan suatu negara tempat dia berinvestasi termasuk di Indonesia. Sejauh ini Indonesia khususnya Danau Toba memberikan kontribusi terbesar dunia dalam pengadaan ikan.

DIULOSI: Bupati Samosir Ir Mangindar Simbolon (kanan) memberi ulos kepada Dubes Swiss Untuk Indonesia Heinz Walker Nederkoorn  istri Senta Walker Nederkoorn  Hotel Niagara Parapat, Selasa (22/1).//TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
DIULOSI: Bupati Samosir Ir Mangindar Simbolon (kanan) memberi ulos kepada Dubes Swiss Untuk Indonesia Heinz Walker Nederkoorn dan istri Senta Walker Nederkoorn di Hotel Niagara Parapat, Selasa (22/1).//TRIADI WIBOWO/SUMUT POS

Hal itu dikatakan Heinz Walker Nederkoorn kepada wartawan, usai acara silaturahmi dengan Bupati Simalungun, Bupati Samosir dan Bupati Toba Samosir di Niagara Hotel, Parapat, Selasa malam (22/1).

Namun bupati yang hadir dalam acara itu hanya Bupati Samosir Mangindar Simbolon, sementara Bupati Simalungun Jr Saragih diwakili Kepala Dinas Pariwisata K Sitanggang sedangkan dari Toba Samosir sama sekali tidak terlihat ada perwakilan.

Heinz Walker juga mengatakan, kehadiran PT Aquafarm Nusantara dari aspek sosial memberikan pengaruh positif bagi masyarakat setempat. Dari sekitar 4.000 orang tenaga kerja yang ada di Aquafarm, 90 persen diantaranya merupakan tenaga kerja lokal.

Dubes juga memastikan budidaya perikanan yang dikelola PT Aquafarm tidak meninggalkan sampah sedikit pun. Semuanya terpakai, seperti tulang ikan nila, digunakan untuk pembuatan tepung ikan, sisik ikan digunakan untuk industri kecantikan, kotoran ikan digunakan untuk energi biogas yang digunakan untuk keperluaan perusahaan.

“Jadi, semuanya terpakai dan tidak meninggalkan sampah,” tegasnya.

Sebelumnya, dalam sambutannya, Heinz Walker mengatakan, kedatangannya ke Danau Toba untuk memperat silaturahmi yang telah terjalin selama ini antara Pemerintahan Swiss dengan Pemerintahan Indonesia. Begitu juga hubungan dengan Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Simalungun, Samosir dan Pemkab Toba Samosir (Tobasa) diharapkan semakin baik.

Bupati Samosir Mangindar Simbolon dalam sambutannya berterima kasih atas kunjungan Dubes Swiss ke Danau Toba. Atas kunjungannya ini, Bupati berharap ada investasi lain yang akan dikembangkan investor Swiss di Danau Toba.

Terhadap PT Aquafarm Nusantara, Mangindar mengaku memberikan dampak positif bagi masyarakat meskipun pendapatan untuk daerah sangat kecil.
Mangindar juga paham terhadap persoalan yang dihadapi pengelola ikan nila berskala ekspor itu. Banyak pihak yang menuduh perusahaan itu telah merusak kualitas air Danau Toba. Jaring apung dibuat jadi tudingan yang merusak air. Sementara air Danau Toba oleh masyarakat sekitar digunakan untuk air minum, mandi dan keperluan lainnya. Karena itu, harus dicarikan solusinya.

“Aquafarm harus membuktikan bahwa budidaya perikanan yang mereka lakukan tidak merusak lingkungan seperti yang dituduhkan banyak pihak,” tegasnya. (dra)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/