Dalam acara yang diikuti sekitar 200-an TKI itu juga menghadirkan beberapa pembicara. Di antaranya adalah Deputi Komisioner OJK Edukasi dan Perlindungan Konsumen Sri Rahayu Widodo, Direktur Pelayanan Konsumen Sondang Martha Samosir, Kepala Cabang BNI Tokyo dan beberapa pejabat di lingkungan KBRI Tokyo Jepang.
Menurut Nusron, banyak TKI di luar negeri yang gagal karena lebih disebabkan tidak bisa mengelola uang yang didapat dengan baik dan produktif. “Banyak yg terjebak pola hidup konsumtif, sehingga mau pulang malu, dan akibatnya banyak yg jadi overstayer,” kata dia.
Menjadi TKI, kata Nusron, seharusnya hanya sasaran antara antara atau jembatan menuju sukses dalam menata masa depan. “Jangan sampai orang jadi TKI seumur hidup. Uang yang sudah didapat harus dimulai dimulai belajar berusaha dan ke depan harus menjadi pengusaha,” imbuhnya. (mas/jpnn)
Menggiurkan, Dana Remitensi TKI dari Jepang Capai Rp 2 Triliun
Dalam acara yang diikuti sekitar 200-an TKI itu juga menghadirkan beberapa pembicara. Di antaranya adalah Deputi Komisioner OJK Edukasi dan Perlindungan Konsumen Sri Rahayu Widodo, Direktur Pelayanan Konsumen Sondang Martha Samosir, Kepala Cabang BNI Tokyo dan beberapa pejabat di lingkungan KBRI Tokyo Jepang.
Menurut Nusron, banyak TKI di luar negeri yang gagal karena lebih disebabkan tidak bisa mengelola uang yang didapat dengan baik dan produktif. “Banyak yg terjebak pola hidup konsumtif, sehingga mau pulang malu, dan akibatnya banyak yg jadi overstayer,” kata dia.
Menjadi TKI, kata Nusron, seharusnya hanya sasaran antara antara atau jembatan menuju sukses dalam menata masa depan. “Jangan sampai orang jadi TKI seumur hidup. Uang yang sudah didapat harus dimulai dimulai belajar berusaha dan ke depan harus menjadi pengusaha,” imbuhnya. (mas/jpnn)