Paska Lebaran, Ada Trend Penurunan Konsumsi Gas 3 Kg
SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
GAS_Dua orang pekerja menurunkan Gas Elpiji 3kg dari dalam truk di Jalan Tanjung Mulia Medan, Kamis (5/10) Gas elpiji 3kg susah di dapat di pasaran, langka nya gas tersebut membuat harga nya naik drastis di beberapa kios di kota medan.
SUTAN SIREGAR/SUMUT POS GAS_Seorang pekerja menurunkan Gas Elpiji 3kg dari dalam truk di Jalan Tanjung Mulia Medan, beberapa waktu lalu.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Setelah Hari Raya Idul Fitri 1439 H, PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) I memastikan pasokan Gas LPG 3 Kilogram aman di Kabupaten Deliserdang. Karena, Pertamina melakukan penyaluran sebanyak 19.506 tabung di luar alokasi normal.
Unit Manager Communication & CSR Pertamina MOR I, Rudi Ariffianto mengatakan di luar alokasi normal melalui 48 Pangkalan yang tersebar di Kabupaten Deliserdan, dipastikan untuk memenuhi kebutuhan Gas LPG 3 Kilogram untuk masyarakat, usai Lebara ini.
“Dengan kebutuhan normal LPG 3 kilogram di daerah tersebut 72.329 tabung/hari, beberapa hari terakhir realisasi penyaluran sempat sedikit meningkat di level 77.280 tabung/hari yang terjadi pada tanggal 19 Juni 2018, yang kemudian kembali relatif normal, Sebanyak 19.506 tabung sudah kita salurkan sebagai antisipasi peningkatan kebutuhan di Kabupaten Deli Sedang, Sumatera Utara sejak sebelum dan sesudah lebaran. ” tutur Rudi kepada wartawan di Medan, Minggu (24/6).
Rudi juga menyatakan, bahwa ada tren penurunan konsumsi LPG setelah lebaran, karena pada umumnya masyarakat memilih mudik maupun pulang kampung dan liburanhingga waktu yang belum ditentukan.
“Namun kami terus memantau sehingga pasokan telah kami antisipasi di atas alokasi normal agar ketersediaan tetap terjamin di lapangan bagi masyarakat miskin.” sebut Rudi.
Masyarakat miskin dan usaha mikro yang menjadi target penyaluran dihimbau agar membeli LPG 3kg di kanal distribusi resmi Pertamina baik itu di level Agen, Pangkalan sampai dengan SPBU di wilayah terdekat untuk ketersedian dan harga yang lebih terjamin.
“Untuk masyarakat mampu, Pertamina menghimbau untuk membeli LPG non subsidi, seperti Bright Gas atau LPG 12 kg, sehingga tidak mengurangi hak rakyat miskin dan usaha mikro” tandas Rudi.(gus/ram)
SUTAN SIREGAR/SUMUT POS GAS_Seorang pekerja menurunkan Gas Elpiji 3kg dari dalam truk di Jalan Tanjung Mulia Medan, beberapa waktu lalu.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Setelah Hari Raya Idul Fitri 1439 H, PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) I memastikan pasokan Gas LPG 3 Kilogram aman di Kabupaten Deliserdang. Karena, Pertamina melakukan penyaluran sebanyak 19.506 tabung di luar alokasi normal.
Unit Manager Communication & CSR Pertamina MOR I, Rudi Ariffianto mengatakan di luar alokasi normal melalui 48 Pangkalan yang tersebar di Kabupaten Deliserdan, dipastikan untuk memenuhi kebutuhan Gas LPG 3 Kilogram untuk masyarakat, usai Lebara ini.
“Dengan kebutuhan normal LPG 3 kilogram di daerah tersebut 72.329 tabung/hari, beberapa hari terakhir realisasi penyaluran sempat sedikit meningkat di level 77.280 tabung/hari yang terjadi pada tanggal 19 Juni 2018, yang kemudian kembali relatif normal, Sebanyak 19.506 tabung sudah kita salurkan sebagai antisipasi peningkatan kebutuhan di Kabupaten Deli Sedang, Sumatera Utara sejak sebelum dan sesudah lebaran. ” tutur Rudi kepada wartawan di Medan, Minggu (24/6).
Rudi juga menyatakan, bahwa ada tren penurunan konsumsi LPG setelah lebaran, karena pada umumnya masyarakat memilih mudik maupun pulang kampung dan liburanhingga waktu yang belum ditentukan.
“Namun kami terus memantau sehingga pasokan telah kami antisipasi di atas alokasi normal agar ketersediaan tetap terjamin di lapangan bagi masyarakat miskin.” sebut Rudi.
Masyarakat miskin dan usaha mikro yang menjadi target penyaluran dihimbau agar membeli LPG 3kg di kanal distribusi resmi Pertamina baik itu di level Agen, Pangkalan sampai dengan SPBU di wilayah terdekat untuk ketersedian dan harga yang lebih terjamin.
“Untuk masyarakat mampu, Pertamina menghimbau untuk membeli LPG non subsidi, seperti Bright Gas atau LPG 12 kg, sehingga tidak mengurangi hak rakyat miskin dan usaha mikro” tandas Rudi.(gus/ram)
