26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Peredaran Uang Selama Lebaran di Medan Capai Rp5,1 T

Rupiah-Ilustrasi.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Menjelang dan selama Hari Raya Idul Fitri 1439 H, Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Sumut mencatat realiasasi penukaran uang mencapai Rp5,1 Triliun. Hal ini dikarenakan tingginya transaksi yang dilakukan masyarakat, terutama menjelang lebaran.

“Siklusnya, seperti biasa sebelum Lebaran. Karena, banyak pendatang pasti dia ke Medan datang tidak membawa uang hanya membawa kartu (ATM). Makanya, harus disediakan. Waktu itu, uang kita siapkan Rp 4,7 Triliun. Tapi, realisasinya 5,1 Triliun. Uang itu, sebagian besar uang pecahan besar untuk mengisi ATM,” ucap Kepala BI Kantor Perwakilan Sumut, Arief Budi Santoso kepada wartawan, akhir pekan lalu.

Dijelaskannya, transaksi penukaran uang ini sudah hal biasa. Pada awalnya, transaksi masyarakat tinggi untuk kebutuhan menjelang lebaran. Namun, oleh penjualnya uang tersebut dikembalikan ke bank, dan bank mengembalikan ke BI untuk disetor.

Usai libur hari raya, Bank Indonesia perwakilan Sumut kembali beroperasi sejak 18 Juni 2018. Kemudian, tercatat uang kembali ke Bank Indonesia untuk disimpan atau disetorkan sejak 18 hingga 21 Juni 2018, sekitar Rp 2,3 Triliun.

“Dari Rp 5,1 Triliun kita siapkan, diantaranya Rp 2,3 Triliun kembali lagi. Fenomenanya seperti itu, setelah belanja. Pedagangnya setor lagi,” tutur Arief.

Dijelaskannya, uang baru yang disiapkan BI Sumut sebesar Rp4,7 Miliar sudah mengalami kenaikan sebesar 15 persen bila dibandingkan dengan tahun lalu. Awalnya, Rp 4,7 Triliun atas rencana penarikan Bank. Tapi, BI Sumut selalu melakukan pengantisipasi untuk penukaran uang pecahan besar untuk pengisian ATM menjelang Hari Raya Idul Fitri.

“Artinya, sebelum hari H uang di ATM sudah ketarik banyak. Dan kita harus mengisi dana itu lagi. Tapi, diluar itu kami tetap menjaga atau sebagainya backup untuk kekurangan. Itu biasa saja,” kata Arief.

Arief menambahkan penyetoran kembali uang sebesar Rp 2,3 Triliun, terdiri uang layak edar (ULE) sebesar Rp 1,560 Triliun. Sedangkan uang tidak layak edar (UTLE) sebesar Rp741 miliar diterima BI Kantor Perwakilan Sumut.

Sementara itu, transaksi penukaran uang pecahan kecil dimulai sejak 28 Mei hingga 7 Juni 2018, lalu dengan perincian lokasi penukaran di Lapangan Benteng, Medan sebesar Rp 17,2 M. Kemudian, di Pasar Tradisional di Kota Medan sebesar Rp 1,1 miliar.

“Untuk instansi seperti MUI, Telkom, Pemprov Sumut, Pemko Medan, Brimob Polda Sumut, Pemkab Deli Serdang, OJK, Bulog dan TVRI penukaran uang pecahan kecil mencapai Rp 3 miliar lebih,” tandasnya.(gus/ram)

Rupiah-Ilustrasi.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Menjelang dan selama Hari Raya Idul Fitri 1439 H, Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Sumut mencatat realiasasi penukaran uang mencapai Rp5,1 Triliun. Hal ini dikarenakan tingginya transaksi yang dilakukan masyarakat, terutama menjelang lebaran.

“Siklusnya, seperti biasa sebelum Lebaran. Karena, banyak pendatang pasti dia ke Medan datang tidak membawa uang hanya membawa kartu (ATM). Makanya, harus disediakan. Waktu itu, uang kita siapkan Rp 4,7 Triliun. Tapi, realisasinya 5,1 Triliun. Uang itu, sebagian besar uang pecahan besar untuk mengisi ATM,” ucap Kepala BI Kantor Perwakilan Sumut, Arief Budi Santoso kepada wartawan, akhir pekan lalu.

Dijelaskannya, transaksi penukaran uang ini sudah hal biasa. Pada awalnya, transaksi masyarakat tinggi untuk kebutuhan menjelang lebaran. Namun, oleh penjualnya uang tersebut dikembalikan ke bank, dan bank mengembalikan ke BI untuk disetor.

Usai libur hari raya, Bank Indonesia perwakilan Sumut kembali beroperasi sejak 18 Juni 2018. Kemudian, tercatat uang kembali ke Bank Indonesia untuk disimpan atau disetorkan sejak 18 hingga 21 Juni 2018, sekitar Rp 2,3 Triliun.

“Dari Rp 5,1 Triliun kita siapkan, diantaranya Rp 2,3 Triliun kembali lagi. Fenomenanya seperti itu, setelah belanja. Pedagangnya setor lagi,” tutur Arief.

Dijelaskannya, uang baru yang disiapkan BI Sumut sebesar Rp4,7 Miliar sudah mengalami kenaikan sebesar 15 persen bila dibandingkan dengan tahun lalu. Awalnya, Rp 4,7 Triliun atas rencana penarikan Bank. Tapi, BI Sumut selalu melakukan pengantisipasi untuk penukaran uang pecahan besar untuk pengisian ATM menjelang Hari Raya Idul Fitri.

“Artinya, sebelum hari H uang di ATM sudah ketarik banyak. Dan kita harus mengisi dana itu lagi. Tapi, diluar itu kami tetap menjaga atau sebagainya backup untuk kekurangan. Itu biasa saja,” kata Arief.

Arief menambahkan penyetoran kembali uang sebesar Rp 2,3 Triliun, terdiri uang layak edar (ULE) sebesar Rp 1,560 Triliun. Sedangkan uang tidak layak edar (UTLE) sebesar Rp741 miliar diterima BI Kantor Perwakilan Sumut.

Sementara itu, transaksi penukaran uang pecahan kecil dimulai sejak 28 Mei hingga 7 Juni 2018, lalu dengan perincian lokasi penukaran di Lapangan Benteng, Medan sebesar Rp 17,2 M. Kemudian, di Pasar Tradisional di Kota Medan sebesar Rp 1,1 miliar.

“Untuk instansi seperti MUI, Telkom, Pemprov Sumut, Pemko Medan, Brimob Polda Sumut, Pemkab Deli Serdang, OJK, Bulog dan TVRI penukaran uang pecahan kecil mencapai Rp 3 miliar lebih,” tandasnya.(gus/ram)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/