32 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Masyarakat Masih Berharap Pakai Gas Bumi

JARINGAN: General Manager PLN UIW Sumut, Feby Joko Priharto saat melihat salah satu jaringan listrik di Sumut.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Masyarakat di Sumatera Utara, terutama di daerah Deliserdang dan Medan masih mengharapkan bisa menggunakan bahan bakar gas bumi yang didistribusikan Perusahaan Gas Negara (PGN) untuk kebutuhan rumah tangga.

Ibu Rumah Tangga, Syaida yang tinggal di Jalan Pancasila Kecamatan Medan Denai mengatakan sangat berharap agar dapat menggunakan gas bumi daripada elpiji. Selain karena lebih mudah, gas bumi juga lebih aman untuk digunakan.

“Awalnya, saya melihat tetangga yang sudah menggunakan gas bumi, mereka semua bilang lebih enak dan tidak ribet. Mereka juga tidak takut bila ada anak-anak, karena tinggal matikan dari center, gasnya tidak berjalan,” ujarnya.

Syaida mengatakan, keinginan untuk menggunakan gas bumi semakin meningkat saat bulan Ramadan. Karena, saat sedang masak untuk santap sahur, tiba-tiba komposnya padam karena gas habis. Dirinya merasa kesulitan, karena dimana ada warung yang menjual gas elpiji saat dini hari.

“Belum lagi saat elpiji naik atau tidak ada stok di warung. Rasanya menyesal sekali karena tidak menggunakan gas bumi,” ungkapnya.

Oleh karena itu, dirinya berharap agar dirinya bisa mengikuti program Jaringan Gas yang dilaksanakan pemerintah dan diresmikan pada Maret 2019 yang lalu.

Hal senada juga diungkapkan oleh Ningsih, warga Kecamatan Percutseituan, Kabupaten Deliserdang yang mengharapkan adanya gas bumi untuk daerah tempat tinggalnya.

Keinginan itu muncul, saat dirinya berkunjung ke rumah kakaknya yang terletak di kawasan Lubukpakam.

“Kakak saya yang duluan sudah pakai. Dia bilang gas bumi lebih hemat, hematnya lebih dari separuh dibanding LPG,” tuturnya.

Oleh karena itu, dirinya berharap PGN bisa menambah program Jaringan Gas ini agar dirinya dan tetangga juga bisa menikmati kemudahan menggunakan bahan bakar gas bumi ini.

“Dan kalau memang ada penambahan, saya berharap masuk di daerah saya. Saya pasti langsung mendaftar, tidak perlu ditawarkan lagi sama PGN,” ungkapnya.

Sales Area Head PGN Medan, Saeful Hadi mengakui, banyak warga yang menginginkan rumahnya dialiri gas bumi PGN. Ada sekitar 1.100-an lebih rumah tangga yang memasukkan permohonan ke PGN.

“Saat ini program untuk pelanggan rumah tangga yaitu program Jargas dan merupakan program pemerintah. Sehingga untuk program Jargas ini tergantung dari kemampuan anggaran pemerintah untuk membangunnya,” ujar Saeful Hadi, Senin (24/6).

Dia mengatakan, untuk tahun 2019 ini tidak ada pembangunan Jargas di Medan. Karena untuk tahun anggaran 2018, Medan sudah mendapatkan jatah sebesar 5.656 sambungan rumah tangga dan 5.560 di Deliserdang. “Untuk tahun 2019 tidak ada, yang ada di daerah lain,” sebutnya.

Menurutnya, wilayah Indonesia sangat luas, sehingga dengan kemampuan anggaran pemerintah yang terbatas maka dilakukan secara bergilir ke daerah lain untuk menciptakan pemerataan pembangunan.

Saeful Hadi menyebutkan, sampai saat ini, jumlah pelanggan gas alam PGN untuk rumah tangga sebanyak 19.341 pelanggan ditambah program Jargas 2018 di Medan 5.656 pelanggan dan Deliserdang 5.560 pelanggan. Kemudian untuk komersil (usaha kecil menengah) sebanyak 481 pelanggan, industri 47 pelanggan.

Pemerintah melalui Program Jaringan Gas Bumi untuk rumah tangga (Jargas), telah meresmikan sebanyak 11.216 jaringan rumah tangga yakni 5.656 di Medan dan 5.560 di Deliserdang. Namun masih banyak warga yang sangat ingin mendapatkan aliran gas yang dikelola oleh PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) tersebut. (ram)

JARINGAN: General Manager PLN UIW Sumut, Feby Joko Priharto saat melihat salah satu jaringan listrik di Sumut.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Masyarakat di Sumatera Utara, terutama di daerah Deliserdang dan Medan masih mengharapkan bisa menggunakan bahan bakar gas bumi yang didistribusikan Perusahaan Gas Negara (PGN) untuk kebutuhan rumah tangga.

Ibu Rumah Tangga, Syaida yang tinggal di Jalan Pancasila Kecamatan Medan Denai mengatakan sangat berharap agar dapat menggunakan gas bumi daripada elpiji. Selain karena lebih mudah, gas bumi juga lebih aman untuk digunakan.

“Awalnya, saya melihat tetangga yang sudah menggunakan gas bumi, mereka semua bilang lebih enak dan tidak ribet. Mereka juga tidak takut bila ada anak-anak, karena tinggal matikan dari center, gasnya tidak berjalan,” ujarnya.

Syaida mengatakan, keinginan untuk menggunakan gas bumi semakin meningkat saat bulan Ramadan. Karena, saat sedang masak untuk santap sahur, tiba-tiba komposnya padam karena gas habis. Dirinya merasa kesulitan, karena dimana ada warung yang menjual gas elpiji saat dini hari.

“Belum lagi saat elpiji naik atau tidak ada stok di warung. Rasanya menyesal sekali karena tidak menggunakan gas bumi,” ungkapnya.

Oleh karena itu, dirinya berharap agar dirinya bisa mengikuti program Jaringan Gas yang dilaksanakan pemerintah dan diresmikan pada Maret 2019 yang lalu.

Hal senada juga diungkapkan oleh Ningsih, warga Kecamatan Percutseituan, Kabupaten Deliserdang yang mengharapkan adanya gas bumi untuk daerah tempat tinggalnya.

Keinginan itu muncul, saat dirinya berkunjung ke rumah kakaknya yang terletak di kawasan Lubukpakam.

“Kakak saya yang duluan sudah pakai. Dia bilang gas bumi lebih hemat, hematnya lebih dari separuh dibanding LPG,” tuturnya.

Oleh karena itu, dirinya berharap PGN bisa menambah program Jaringan Gas ini agar dirinya dan tetangga juga bisa menikmati kemudahan menggunakan bahan bakar gas bumi ini.

“Dan kalau memang ada penambahan, saya berharap masuk di daerah saya. Saya pasti langsung mendaftar, tidak perlu ditawarkan lagi sama PGN,” ungkapnya.

Sales Area Head PGN Medan, Saeful Hadi mengakui, banyak warga yang menginginkan rumahnya dialiri gas bumi PGN. Ada sekitar 1.100-an lebih rumah tangga yang memasukkan permohonan ke PGN.

“Saat ini program untuk pelanggan rumah tangga yaitu program Jargas dan merupakan program pemerintah. Sehingga untuk program Jargas ini tergantung dari kemampuan anggaran pemerintah untuk membangunnya,” ujar Saeful Hadi, Senin (24/6).

Dia mengatakan, untuk tahun 2019 ini tidak ada pembangunan Jargas di Medan. Karena untuk tahun anggaran 2018, Medan sudah mendapatkan jatah sebesar 5.656 sambungan rumah tangga dan 5.560 di Deliserdang. “Untuk tahun 2019 tidak ada, yang ada di daerah lain,” sebutnya.

Menurutnya, wilayah Indonesia sangat luas, sehingga dengan kemampuan anggaran pemerintah yang terbatas maka dilakukan secara bergilir ke daerah lain untuk menciptakan pemerataan pembangunan.

Saeful Hadi menyebutkan, sampai saat ini, jumlah pelanggan gas alam PGN untuk rumah tangga sebanyak 19.341 pelanggan ditambah program Jargas 2018 di Medan 5.656 pelanggan dan Deliserdang 5.560 pelanggan. Kemudian untuk komersil (usaha kecil menengah) sebanyak 481 pelanggan, industri 47 pelanggan.

Pemerintah melalui Program Jaringan Gas Bumi untuk rumah tangga (Jargas), telah meresmikan sebanyak 11.216 jaringan rumah tangga yakni 5.656 di Medan dan 5.560 di Deliserdang. Namun masih banyak warga yang sangat ingin mendapatkan aliran gas yang dikelola oleh PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) tersebut. (ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/