MEDAN,SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kota (Pemko) Medan melalui Dinas Koperasi dan UKM Kota Medan akan meluncurkan aplikasi untuk jual-beli produk-produk dari binaan Dinas Koperasi dan UKM. Hal ini dilakukan untuk mengembangkan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) binaan.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Medan, Emilia Lubis menyatakan peluncuran situs perdagangan elektronik atau e-commerce (electronik commerce) akan dilaunching oleh Wali Kota Medan, HT Dzulmi Eldin pada tahun ini.
“Akhir tahun ini kita akan launching e-commerce yaitu situs pemasaran produk lewat jalur online,” tutur Emilia Lubis kepada wartawan di Medan, Rabu (19/9) siang.
Emilia Lubis mengatakan e-commerce diciptakan untuk mesarkan produk-produk dari UKM binaan tersebut. Untuk saat produk-produk itu, masih dipasarkan dari perusahaan belanja online nasional. “Jadi, di samping bukalapak, lazada, dan lain-lain, Medan juga punya,” ungkapnya.
Ia menjelaskan e-commerce itu, berbeda dengan yang ada saat ini. Karena, situs tersebut nantinya hanya khusus diperuntukkan bagi pelaku UKM di Kota Medan. Dengan itu, memberikan peluang besar untuk mendorong kemajuan UKM di Kota Medan sendiri.
“Kita buat khusus untuk komunitas UKM Kota Medan. Satu kumpulan, kita buat aplikasinya, ini akan membuat pemasaran produk hingga tingkat internasional. Memang namanya belum ditentukan, tapi akhir tahun ini kita akan launching,” jelas Emilia Lubis.
Emilia mengungkapkan pemasaran produk tersebut, dilakukan secara nasional maupun internasional kedepannya melalui e-commerce. Untuk itu, membuat peluang usaha semakin maju dan bisa menciptakan lapangan pekerjaan baru melalui UKM ini.
Sementara itu, terdapat 800 lebih UKM binaan Dinas Koperai dan UKM Kota Medan diharapkan akan bergabung mendaftar di situs tersebut. Selain itu, UKM binaan instansi lainnya juga diharapkan bergabung.
“Sebanyak-banyaknya UKM diharapkan bergabung, 2500 UKM yang ada di Medan. Bahkan kalau memungkinkan kita rekrut di pasar tradisional di Medan,” sebutnya.
Soal kualitas produk UKM Kota Medan, Emilia menilai tidak kalah dengan produsen lain seperti di Pulau Jawa. Bahkan, 30 persen di antaranya sudah menembus pasar luar negeri. Sedangkan, untuk produk UKM yang kualitasnya masih perlu diperbaiki, Dinkop dan UKM Kota Medan terus melakukan pelatihan.
Hal ini, menunjukan Pemko Medan serius mendorong kemajuan UKM di Kota Medan. Kemudian, selalu dilakukan kerjasama dengan pihak lain untuk mengembangkan pemasaran baik di kota Medan dan di daerah lainnya.
“30 persen produk UKM kita sudah menembus pasar luar negeri seperti di Penang (Malaysia). Produk tas, tenunan, makanan seperti keripik yang dikemas dengan kemasan yang cantik,” tandas Emilia.(gus/ram)