SUMUTPOS.CO – Keluarga Bakrie secara resmi telah melepas kepemilikannya di perusahaan tambang baru bara, Asia Resource Minerals (ARMS) yang mereka didirikan bersama Nat Rothschild.
ARMS yang dulu dikenal sebagai Bumi Plc, didirikan pada 2010 oleh keluarga Bakrie dan pengusaha Inggris Nat Rothschild dengan tujuan untuk memberi peluang bagi investor London mengakses aset batu bara Indonesia yang potensial.
Namun, terjadi perselisihan antara pemegang saham. Harga baru bara yang saat itu juga sedang jatuh membuat saham ARMS di bursa London turun hingga 80% dari nilai awal.
Untuk memulihkan perusahaan, para pemegang saham melakukan pemungutan suara pada Desember lalu dan menyetujui pemisahan Bakrie dari ARMS.
Pelepasan itu membutuhkan waktu lama karena transaksi terbilang rumit dan Bakrie harus mencari pendanaan besar.
Sebagai salah satu langkah, pengusaha Samin Tan membeli saham Bakrie (sebanyak 23,8%) di ARMS dengan menukarnya dengan investasi di Borneo Lumbung Energy & Metal Tbk.
ARMS kemudian juga melepas 29,2% sahamnya di PT Bumi Resources Tbk kepada Bakrie dengan nilai US$501 juta.
SALING EJEK
Perpisahan ini kemudian memicu saling ejek di Twitter antara Aga Bakrie (anak Nirwan Bakrie) dan Nat Rothschild.
“Sementara ayah Anda adalah jenius yang jahat (ya saya memuji Nirwan), orang-orang di jalan menjuluki Anda sangat BODOH,” kicau Rothschild, yang memiliki saham 16% di ARMS, kepada Aga.
Merespon ini, Aga Bakrie menjawab: “Bodoh, saya percaya itu adalah kata yang dihubungkan dengan Anda oleh sejumlah orang yang saya temui.”
Dalam kicauan lain, Rothschild berterima kasih kepada Bakrie karena membeli Bumi Resources yang disebutnya sebagai “tumpukan kotoran yang tidak berharga.”
Dengan pemisahan ini, ARMS mengatakan akan fokus menggarap anak usahanya yang lain, Berau Coal.
“Ada sejumlah pemegang saham mengatakan [pemisahan] tidak mungkin terjadi,” Kepala Eksekutif ARMS Nick von Schirnding mengatakan dalam sebuah wawancara telepon kepada Reuters.
“Saya tidak bisa mengatakan mudah, itu adalah transaksi yang rumit, tetapi mencapai titik ini merupakan hal yang sangat baik bagi para pemegang saham.” (NET)