MEDAN, SUMUTPOS.CO– Pembangunan distribusi jaringan gas bumi untuk rumah tangga (jargas) Kota Medan telah rampung dan secara bertahap telah dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Infrastruktur yang dibangun menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2018 sebanyak 5.656 sambungan rumah (SR) ini tersebar di beberapa lokasi di Kota Medan.
Deputi Monetisasi dan Keuangan Satuan Kerja Khusus (SKK) Migas Parulian Sihotang meresmikan pengoperasian jargas Kota Medan didampingi oleh Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Kota Medan Khoirul Syahnan, Plt. Kepala Badan Pengelola Migas Aceh Utara (BPMA) Azhari Idris, Sekretaris Direktorat Jenderal Migas Iwan Prasetya Adhi, Direktur Infrastruktur dan Teknologi PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk Dilo Seno Widagdo.
Setelah rampung dibangun menggunakan dana APBN, selanjutnya jargas Kota Medan ini akan dikelola oleh PT PGN. Pasokan gas jargas kota Medan berasal dari PT Triangle Pase Inc dengan volume sebesar 0,2 mmscfd.
Jargas Kota Medan tersebar di beberapa wilayah yakni Tegal Sari Mandala I, Tegal Sari Mandala II, Tegal Sari Mandala III, Tegal Sari I dan Tegal Sari III. Total investasi pembangunan jargas Kota Medan mencapai Rp 52 miliar.
Pemerintah terus berupaya mengoptimalkan pembangunan jargas melalui APBN untuk mewujudkan ketahanan energi serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Beberapa tujuan program jargas ini adalah untuk memberikan dampak positif kepada masyarakat
melalui penghematan pengeluaran biaya bahan
bakar gas bumi, mekonomi masyarakat menuju ekonomi masyarakat mandiri dan ramah lingkungan serta mengurangi beban subsidi BBM dan/atau LPG pada sektor rumah tangga.” papar Parulian.
Pemerintah juga berkomitmen untuk mendukung seluruh aspek yang berkaitan dengan program pembangunan jargas ini. Diantaranya aspek regulasi yang menjamin kepastian alokasi gas bumi, mendorong BUMN dan swasta untuk dapat terlibat dalam penyediaan dan pendistribusian gas bumi melalui pipa untuk sektor rumah tangga yang optimal, menetapkan harga gas bumi khususnya untuk sektor rumah tangga yang optimum dan juga menyiapkan porsi subsidi yang tepat sasaran untuk mendukung program konversi.
“Jargas dibangun di daerah yang memiliki sumber gas atau dekat dengan sumber gas serta memiliki jaringan transmisi. Sehingga, masyarakat setempat dapat menikmati sumber daya alam yang ada di daerahnya.” tambah Parulian.
Direktur Infrastruktur dan Teknologi Dilo Seno Widagdo menilai keseriusan pemerintah dalam hal ini Kemen ESDM patut diapresiasi. Menurutnya, Kementerian ESDM secara terencana berupaya meningkatkan bauran energi serta menciptakan kedaulatan energi nasional. “Jargas banyak dibangun pemerintah, karena itu PGN selaku operator layanan, mempunyai komitmen tinggi untuk bersama merealisasikan visi nasional,” ungkap Dilo.
Dia menilai, penggunaan Jargas di Kota Medan akan signifikan meningkatkan taraf hidup perekonomian masyarakat. Kota Medan, singgungnya, merupakan salah satu pusat industri yang maju di Provinsi Sumatra Utara.
Total jargas yang dibangun tahun 2018 di Provinsi Sumatera Utara mencapai 11.216 SR yang tersebar di Kab Deli Serdang sebanyak 5.560 SR dan Kota Medan 5.656 SR.
Dilo juga mengutarakan, bahwa sinergi antara kebijakan pemerintah dan kompetensi PGN akan memberikan banyak manfaat. “Ke depan, kami harapkan pembangunan Jargas akan lebih massif, karena gas bumi yang merupakan energi baik ini sangat efisien dan aman bagi penggunaan sehari-hari,” simpul Dilo.
Sejak dibangun pertama kali tahun 2009, total SR jargas yang terbangun dengan dana APBN hingga saat ini sebanyak 325.773 SR yang terdistribusi di 16 provinsi, 40 kabupaten/kota. Pada tahun 2019 rencananya akan dibangun sebanyak 78.216 SR jargas di 18 lokasi. (rel/ram)