25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Rangkai Pipet Menjadi Lembaran Uang

Pusat Pelatihan Ikebana

MEDAN- Pipet merupakan alat bantu untuk menikmati minuman. Tapi jangan salah, bahan bantu dari plastik ini hanya bisa digunakan untuk minum, tetapi juga bisa dijadikan ajang bisnis baru bagi mereka yang kreatif. Bila dirangkai dengan indah, pipet ini bisa menghasilkan ratusan ribu rupiah. Seperti dilakoni Ikebana, pusat pendidikan dan pelatihan kerajinan tangan.

Menurut Dina, Instruktur sekolah Ikebana, kerajinan tangan yang membutuhkan kesabaran ini, juga sangat mudah untuk dipelajari. Hanya butuh waktu paling lama 2 minggu, merangkai pipet dengan berbagai bentuk hingga dapat menghasilkan uang. “Paling lama belajar merangkai pipet 2 minggu, tetapi harus diikuti dengan kesabaran dan ketekunan, karena merangkai ini sangat membutuhkan kesabaran yang tinggi,” ucap Dina.

Sekaloh kerajinan tangan yang terletak di Jalan Kiwi, Kompleks Taman Kasuari Indah Tahap II Blok C No 48 Medan Sunggal ini, selalu mengajari berbagai macam kerajinan tangan dari pipet, seperti merangkai bunga. Dengan modal seadanya, kata Dina, tetapi keuntungan dari hasil kerajinan tangan ini bisa berlipat-lipat. “Untuk membuat tas besar dengan panjang sekitar 30 cm, dibutuhkan 3 gulungan pipet, manik-manik dan pegangan tas. Jadi modal sekitar Rp100 ribu lah,” tambah Dina, seraya mengaku, hasil kerajinan tas itu, dapat dijual dengan harga Rp250 ribu.

Untuk memasarkan tas kerajinan tangan ini, tidak hanya di Medan, tetapi juga diekspor hingga Malaysia. “Pemilik Ikebana juga tinggal di Malaysia, untuk mempermudah pemasaran,” ungkap Dina. Sedangkan untuk di Jawa, tas yang terbuat dari pipet ini sudah mulai disukai, dan bersaing.

Membuat kerajinan tangan ini juga cukup mudah. Kesulitan yang didapat hanyalah mencari pipet dengan warna yang diinginkan. Karena pada umumnya, warna pipet adalah putih, hitam dan merah. “Kesulitan hanya di warna, tidak bisa bereksperimen dengan warna. Karena warna pipet pada umunya sama,” tambah Dina.

Bukan hanya tas, merangkai pipet ini juga dibentuk dengan selera, seperti baju boneka barbie, buah, bunga, angsa, dan bunga tepak. “Untuk mainan, harga yang ditawarkan cukup terjangkau, mulai dari Rp20 ribu hingga Rp35 ribu per unit,” sebutnya.

Dan untuk membuat 1 kerajinan tangan, hanya dibutuhkan setengah hingga satu gulungan pipet. Menurut Dina, sedikitnya pipet yang digunakan tergantung dari potongan pipet yang dibuat. “Sebelum dirangkai, maka pipet akan dipotong dulu sesuai keinginan, dirangkai sesuai dengan bentuk, dan setelah itu didiberi perekat (lem),” lanjut Dina.

Selain menjual rangkaian kerajinan tangan ini, Ikebana juga membuka kelas dengan harga yang cukup terjangkau. “Paket merangkai bunga hanya Rp175 ribu, hingga mahir merangkai,” tandasnya. (ram)

Pusat Pelatihan Ikebana

MEDAN- Pipet merupakan alat bantu untuk menikmati minuman. Tapi jangan salah, bahan bantu dari plastik ini hanya bisa digunakan untuk minum, tetapi juga bisa dijadikan ajang bisnis baru bagi mereka yang kreatif. Bila dirangkai dengan indah, pipet ini bisa menghasilkan ratusan ribu rupiah. Seperti dilakoni Ikebana, pusat pendidikan dan pelatihan kerajinan tangan.

Menurut Dina, Instruktur sekolah Ikebana, kerajinan tangan yang membutuhkan kesabaran ini, juga sangat mudah untuk dipelajari. Hanya butuh waktu paling lama 2 minggu, merangkai pipet dengan berbagai bentuk hingga dapat menghasilkan uang. “Paling lama belajar merangkai pipet 2 minggu, tetapi harus diikuti dengan kesabaran dan ketekunan, karena merangkai ini sangat membutuhkan kesabaran yang tinggi,” ucap Dina.

Sekaloh kerajinan tangan yang terletak di Jalan Kiwi, Kompleks Taman Kasuari Indah Tahap II Blok C No 48 Medan Sunggal ini, selalu mengajari berbagai macam kerajinan tangan dari pipet, seperti merangkai bunga. Dengan modal seadanya, kata Dina, tetapi keuntungan dari hasil kerajinan tangan ini bisa berlipat-lipat. “Untuk membuat tas besar dengan panjang sekitar 30 cm, dibutuhkan 3 gulungan pipet, manik-manik dan pegangan tas. Jadi modal sekitar Rp100 ribu lah,” tambah Dina, seraya mengaku, hasil kerajinan tas itu, dapat dijual dengan harga Rp250 ribu.

Untuk memasarkan tas kerajinan tangan ini, tidak hanya di Medan, tetapi juga diekspor hingga Malaysia. “Pemilik Ikebana juga tinggal di Malaysia, untuk mempermudah pemasaran,” ungkap Dina. Sedangkan untuk di Jawa, tas yang terbuat dari pipet ini sudah mulai disukai, dan bersaing.

Membuat kerajinan tangan ini juga cukup mudah. Kesulitan yang didapat hanyalah mencari pipet dengan warna yang diinginkan. Karena pada umumnya, warna pipet adalah putih, hitam dan merah. “Kesulitan hanya di warna, tidak bisa bereksperimen dengan warna. Karena warna pipet pada umunya sama,” tambah Dina.

Bukan hanya tas, merangkai pipet ini juga dibentuk dengan selera, seperti baju boneka barbie, buah, bunga, angsa, dan bunga tepak. “Untuk mainan, harga yang ditawarkan cukup terjangkau, mulai dari Rp20 ribu hingga Rp35 ribu per unit,” sebutnya.

Dan untuk membuat 1 kerajinan tangan, hanya dibutuhkan setengah hingga satu gulungan pipet. Menurut Dina, sedikitnya pipet yang digunakan tergantung dari potongan pipet yang dibuat. “Sebelum dirangkai, maka pipet akan dipotong dulu sesuai keinginan, dirangkai sesuai dengan bentuk, dan setelah itu didiberi perekat (lem),” lanjut Dina.

Selain menjual rangkaian kerajinan tangan ini, Ikebana juga membuka kelas dengan harga yang cukup terjangkau. “Paket merangkai bunga hanya Rp175 ribu, hingga mahir merangkai,” tandasnya. (ram)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/