MEDAN- Furnilux Furniture belum tertarik untuk menjelajahi pasar ekspor, walau peluang tersebut sangat besar. Dengan kondisi Indonesia yang luas, memungkinkan untuk menjangkau berbagai pasar. Ditunjang dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia, membuat pelopor furnitre yang ramah lingkungan ini untuk mengembangkan sayap bisnisnya di Indonesia.
Hal tersebut diungkapkan Presiden Direktur PT Furnilux Furniture, Arya Chandra, saat menerima penganugerahan dari Museum Rekor Indonesia (Muri) untuk ke tiga kalinya kepada Furnilux Furniture di Hotel Grand Aston kemarin. “Banyak alasan kenapa saya belum mengekspor furniture. Selain pertumbuhan ekonomi kita tertinggi No 2 di dunia. Negara kita yang luas, membuat kita lebih tertantang untuk meraup pasar di sini,” ujarnya.
Dijelaskannya, kondisi berbagai negara saat ini terutama Eropa dan Amerika belum menunjukkan kepastian. Dengan kata lain, perekonomian mereka belum menunjukkan tanda-tanda ke arah yang lebih positif. Sedangkan Indonesia, mulai dari Pulau Sumatera hingga Papua masih memiliki pasar yang sangat besar.
“Karena itu, saya masih harus berpikir ulang untuk melakukan ekspor. Apalagi saat ini, Indonesia menjadi negara tujuan untuk investasi. Jadi, kenapa saya harus ekspor?” lanjutnya.
Walaupun produk yang diproduksi perusahaan ini sudah termasuk standarisasi Eropa karena tidak menggunakan bahan yang merusak lingkungan, karena terbuat dari bahan kayu karet (re-planting tree), cat yang tidak perih dimata, standar kita cocok dengan Eropa, tetapi pasar di sana yang belum menjanjikan,” ungkapnya.
Salah satu yang dilakukan untuk menjangkau pasar di Indonesia, Furnilux akan melakukan ekspansi pemasaran di berbagai daerah. Seperti di Kalimantan dan Sulawesi pada 2013 mendatang.
Untuk tahun 2013 mendatang, fokus perusahaan ini bukan hanya pada produksi saja, melainkan untuk branding merk. Hal ini dilakukan, karena kurangnya gudang penyimpanan yang dimiliki oleh perusahaan ini. “Sudah 10 tahun saya mengambil pasar dengan pemenuhan produksi, tetapi saya ingin beralih. dengan strategi ini saya hanya membuka pabrik di beberapa daerah, seperti di Bogor, Riau, dan lainnya,” tambahnya. Konsep ini ditirunya dari berbagai merk internasional, seperti Reebok, Nike, dan lainnya.
Dengan konsep branding merk ini, Arya berharap dapat mengubah mind set masyarakat untuk menggunakan produk yang ramah lingkungan. Karena itu, untuk langkah awal memperkenalkannya akan dilakukan di Jakarta dan Surabaya, dan dilanjutkan ke daerah lainnya. “Merubah mind set ini bukan hal yang mudah, kita akan sasar pasar di Jakarta dan Surabaya dulu untuk furniture ramah lingkungan ini,” tambahnya.
Sementara itu, Ayub salah satu distributor Furnilux Furniture yang berasal dari Bogor hadir pula pada kesempatan itu mengharapkan agar produsen ini dapat menambah produksinya.
Mengingat permintaan akan produk ini terus meningkat. “Saya mengharapkan, agar Furnilux menambah produksi. Selain karena permintaan yang terus meningkat, juga karena produk ini terus digemari,” ungkapnya.Anugerah Rekor Muri ke-3 diberikan kepada PT Furnilux Furniture atas prestasinya sebagai Pelopor Furniture Sehat dan Ramah Lingkungan. (ram)