Antisipasi Penarikan Tunai, BRI Siapkan Rp19,25 Triliun
JAKARTA- Bank Indonesia (BI) memproyeksikan peredaran uang selama Desember 2011 secara total akan mencapai sekira Rp48,4 triliun, atau naik 14,1 persen dibandingkan Desember 2010 hanya sebesar Rp42 triliun.
Ketua Tim Penelitian dan Pengembangan DPU BI, Biro Kebijakan Pengedaran Uang Ery Setyawan memastikan, posisi kas BI secara nasional jauh dari mencukupi di atas angka proyeksi outflow.
Menurut Ery, menjelang maupun sesudah Natal dan Tahun Baru, BI tidak mempersiapkan hal-hal khusus. Yang penting, kata dia, persediaan uang cukup dan bank-bank telah diinformasikan mengenai jadwal libur kliring di BI. “Berjalan biasa saja. Bank-bank sudah kita beri tahu kapan BI libur dan kapan buka lagi sehingga mereka sudah merencanakan kebutuhan nasabah dapat dipenuhi dan ATM tidak sampai kehabisan uang,” ujarnya, di Jakarta.
Direktur Direktorat Pengedaran Uang Mokhammad Dakhlan menambahkan, menyambut Natal maupun Tahun Baru, BI telah memiliki perhitungan akan kebutuhan uang setiap tahun. Sebagai informasi, sambung dia, pada bulan-bulan di luar bulan hari raya, rata-rata outflow per bulan pada kisaran kurang lebih Rp23 triliun.
Menurut Dakhlan, salah satu variabel dalam proyeksi outflow memang pertumbuhan ekonomi. Variabel lain adalah inflasi dan kurs.
“Kenaikan permintaan uang tahun ini memang lebih tinggi dibandingkan tahuntahun sebelumnya, tapi angkanya tidak hafal,” tutur dia.
Seperti halnya persiapan menjelang Idul Fitri lalu, bank-bank umum nasional, terutama bank BUMN, tak ketinggalan mempersiapkan pemenuhan kebutuhan masyarakat akan uang tunai. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) misalnya menyiapkan dana tunai sebesar Rp19,25 triliun untuk mengantisipasi lonjakan permintaan dana tunai selama libur Natal dan Tahun Baru 2011-2012.
“Ada kenaikan dana tunai dibandingkan tahun lalu sebesar 37 persen,” ungkap Sekretaris Perusahaan Bank BRI Muhamad Ali dalam keterangan persnya. Menurut Ali, di perseroan tercatat kenaikan dana tunai dalam beberapa pekan terakhir menjelang Natal.
Misalnya transaksi tunai di ATM yang biasanya sebesar Rp358,9 miliar menjadi Rp390,9 miliar per hari. Sementara transaksi nontunai di ATM dari Rp122,14 miliar menjadi Rp138,3 miliar dalam seminggu terakhir. Transaksi tunai di tellerpun meningkat sebesar Rp560 miliar dalam seminggu terakhir dan diperkirakan untuk persiapan Natal dan Tahun Baru menjadi Rp700 miliar per minggu.
“Peningkatan transaksi di ATM saja untuk transaksi tunai meningkat 8,92 persen dan transaksi nontunai di ATM meningkat 13,2 persen. Adapun transaksi tunai di teller tiap unit kerja BRI meningkat 25 persen,” tutup Ali.
Ali memastikan nasabah BRI tak perlu khawatir kekurangan dana tunai. Sebab BRI menyalurkan dana melalui kantor cabang dan ATM BRI Selindo di seluruh jaringan BRI di Indonesia. PT Bank Negara Indonesia Tbk menyiapkan Rp16,2 triliun yang akan dipasok ke 6.227 ATM dan 1.300 gerai cabang BNI di Indonesia.(net/jpnn)