30 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Harga Cabai Turun, Pasar Tradisional Sepi

MEDAN- Perayaan Natal Selasa (25/12) kemarin, ternyata tidak berdampak pada harga komoditas bahan pokok. Tercatat, harga bawang merah, sayuran, gula, beras dan tomat masih normal. Bahkan, cabai merah mengalami penurunan harga sebesar Rp4 ribu per kilo bila dibandingkan 2 minggu sebelum Natal.

Di Pasar Sukaramai, harga cabai merah ini hanya Rp10 ribu per kilonya. Dan harga ini bertahan sejak 4 hari yang lalu. Bawang merah Rp12 ribu per kilo, Cabai rawit Rp14 ribu hingga Rp16 ribu per kilo. Tomat, Rp8 ribu per kilo, Gula pasir Rp11 ribu per kilo dan beras yang berkisaran antara Rp8 ribu hingga Rp9 ribu per kilo nya tergantung dari jenisnya.

Saat ini, stok berbagai kebutuhan tersebut, terutama cabai merah sangat banyak. Karena, sentra cabai merah seperti di Karo dan Delitua sedang panen. Sehingga, para pedagang tidak dapat melakukan spekulasi harga. “Stok banyak, sehingga kita tidak perlu cari untung banyak, yang penting laku saja,” ujar Mirna (33) di pasar Sukaramai.

Diakuinya, stok yang tersedia saat ini membuat para pedagang kewalahan untuk menjual cabai. Karena Natal merupakan hari libur, jadi banyak keluarga yang memilih makan diluar atau berwisata keluar kota. “Kalau Natal seperti ini, yang berbelanja sedikit. Lebih ramai kemarin (Senin, 24/12). Tapi, aku rasa paling ramai waktu Sabtu sama Minggu kemarin lah,” tambahnya.

Hal senada juga diungkapkan Ita Lubis (22) pedagang kebutuhan bahan pokok di Pasar Petisah. Menurutnya, harga cabai sejak satu bulan ini cenderung turun. Karena itu, dirinya tidak berani menyetok terlalu banyak. “Pasar sekarang sepi, tidak terlalu banyak yang beli. Kalau kita stok terlalu banyak juga yang rugi kita. Karena cabai kan cepat busuk. 3 hari saja sudah mulai kelihatan lisut,” ujarnya.

Untuk mengantisipasinya, salah satu yang dilakukan adalah menjual cabai dengan harga standar. “Kemarin, cabai merah kan sempat menginjak harga Rp16 ribu dan Rp14 ribu perkilo. Kalau kita jual seharga itu dengan stok yang banyak, nanti ‘nggak ada yang beli,” tambahnya.

Sementara itu, di Pusat Pasar, pada hari Natal kemarin terlihat sepi aktifitas. Bahkan, banyak toko-toko yang menjual sayur-sayuran, buah, dan lainnya tutup. Hal ini, karena pada umumnya pedagang melakukan ibadah di gereja pada pagi hari. “Nanti, pukul 13.00 WIB atau pukul 14.00 WIB baru ada yang jualan. Itupun satu-satu, tidak semuanya,” ujar Udin, salah satu penjaga keamanan di Medan Mall yang berbatasan dengan Pusat Pasar.
Udin mengatakan, keadaan pasar akan kembali normal pada hari Kamis mendatang. Dimana, semua pedagang akan kembali membuka toko. “Pedagang kan juga butuh libur. Saat natal inilah kesempatannya. Kalau lebarankan yang libur kan hanya yang muslim saja,” tutupnya. (ram)

MEDAN- Perayaan Natal Selasa (25/12) kemarin, ternyata tidak berdampak pada harga komoditas bahan pokok. Tercatat, harga bawang merah, sayuran, gula, beras dan tomat masih normal. Bahkan, cabai merah mengalami penurunan harga sebesar Rp4 ribu per kilo bila dibandingkan 2 minggu sebelum Natal.

Di Pasar Sukaramai, harga cabai merah ini hanya Rp10 ribu per kilonya. Dan harga ini bertahan sejak 4 hari yang lalu. Bawang merah Rp12 ribu per kilo, Cabai rawit Rp14 ribu hingga Rp16 ribu per kilo. Tomat, Rp8 ribu per kilo, Gula pasir Rp11 ribu per kilo dan beras yang berkisaran antara Rp8 ribu hingga Rp9 ribu per kilo nya tergantung dari jenisnya.

Saat ini, stok berbagai kebutuhan tersebut, terutama cabai merah sangat banyak. Karena, sentra cabai merah seperti di Karo dan Delitua sedang panen. Sehingga, para pedagang tidak dapat melakukan spekulasi harga. “Stok banyak, sehingga kita tidak perlu cari untung banyak, yang penting laku saja,” ujar Mirna (33) di pasar Sukaramai.

Diakuinya, stok yang tersedia saat ini membuat para pedagang kewalahan untuk menjual cabai. Karena Natal merupakan hari libur, jadi banyak keluarga yang memilih makan diluar atau berwisata keluar kota. “Kalau Natal seperti ini, yang berbelanja sedikit. Lebih ramai kemarin (Senin, 24/12). Tapi, aku rasa paling ramai waktu Sabtu sama Minggu kemarin lah,” tambahnya.

Hal senada juga diungkapkan Ita Lubis (22) pedagang kebutuhan bahan pokok di Pasar Petisah. Menurutnya, harga cabai sejak satu bulan ini cenderung turun. Karena itu, dirinya tidak berani menyetok terlalu banyak. “Pasar sekarang sepi, tidak terlalu banyak yang beli. Kalau kita stok terlalu banyak juga yang rugi kita. Karena cabai kan cepat busuk. 3 hari saja sudah mulai kelihatan lisut,” ujarnya.

Untuk mengantisipasinya, salah satu yang dilakukan adalah menjual cabai dengan harga standar. “Kemarin, cabai merah kan sempat menginjak harga Rp16 ribu dan Rp14 ribu perkilo. Kalau kita jual seharga itu dengan stok yang banyak, nanti ‘nggak ada yang beli,” tambahnya.

Sementara itu, di Pusat Pasar, pada hari Natal kemarin terlihat sepi aktifitas. Bahkan, banyak toko-toko yang menjual sayur-sayuran, buah, dan lainnya tutup. Hal ini, karena pada umumnya pedagang melakukan ibadah di gereja pada pagi hari. “Nanti, pukul 13.00 WIB atau pukul 14.00 WIB baru ada yang jualan. Itupun satu-satu, tidak semuanya,” ujar Udin, salah satu penjaga keamanan di Medan Mall yang berbatasan dengan Pusat Pasar.
Udin mengatakan, keadaan pasar akan kembali normal pada hari Kamis mendatang. Dimana, semua pedagang akan kembali membuka toko. “Pedagang kan juga butuh libur. Saat natal inilah kesempatannya. Kalau lebarankan yang libur kan hanya yang muslim saja,” tutupnya. (ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/