MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 5 Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) terus menjalin koordinasi dan meningkatkan sinergi untuk mencapai target indeks Inklusi keuangan di Indonesia sebesar 90 persen pada Tahun 2024. Di antaranya, melalui forum Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD), pada Selasa (24/5) kemarin.
Untuk mendukung hal tersebut, TPAKD Kabupaten Nias melakukan rapat koordinasi bersama dengan Kantor OJK Regional 5 Sumbagut dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sibolga untuk menyelaraskan dan melakukan review terhadap pencapaian program kerja.
Beberapa inovasi serta strategi dalam mencapai target program kerja tahun 2022 juga intensif disiapkan, khususnya terkait dengan kampanye Hari Indonesia Menabung di Agustus dan Bulan Inklusi Keuangan di Oktober mendatang.
Kegiatan rapat koordinasi tersebut dipimpin oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Kabupaten Nias, Nasochi Gulo.
“Kami meminta Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perdagangan serta ketenagakerjaan Kabupaten Nias untuk mempercepat proses penjualan produk yang dimiliki UMKM di Kabupaten Nias dan membantu meningkatkan kesejahteraan UMKM dengan memfasilitasi UMKM tersebut melalui program Kredit/Pembiayaan Melawan Rentenir,” ujar Nasochi dalam sambutannya.
Nasochi Gulo juga meminta Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Nias untuk meningkatkan dan menambah jaringan internet yang ada di kabupaten Nias sehingga produk UMKM dapat banyak terjual melalui online marketplace.
Selain itu, Nasochi mengharapkan, agar Dinas Pendidikan Kabupaten Nias dan Lembaga Jasa Keuangan untuk membantu memfasilitasi pelajar untuk membuka rekening tabungan. “Serta melakukan edukasi kepada kepala sekolah dan guru-guru untuk menjadi agen laku pandai di setiap sekolah,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Kantor OJK Kantor Regional 5 Sumbagut, Yusup Ansori diwakili Kepala Bagian Kemitraan, Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Daerah, Noor Hafid hadir memberikan paparan terkait Perkembangan Industri Jasa Keuangan di Pulau Nias khususnya di Kabupaten Nias.
Hafid menyampaikan, bahwa total aset perbankan di Kabupaten Nias per Maret 2022 meningkat sebesar 14,02 persen yoy, diikuti oleh meningkatnya penyaluran Kredit dan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) masing-masing sebesar 10,92 persen yoy dan 13,54 persen yoy.
“Pencapaian yang baik tersebut agar dapat terus ditingkatkan melalui program kerja TPAKD Kabupaten Nias. Sinergitas antara Satuan Kerja Perangkat Daerah dan Lembaga Jasa Keuangan diharapkan dapat mempercepat proses Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) khusunya di Kabupaten Nias,” papar Hafid.
Pada kesempatan tersebut juga hadir, Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sibolga Jonataruli Sidabalok. Dalam paparannya Jonataruli mengungkapkan, bahwa porsi kredit UMKM di Kabupaten Nias adalah sebesar 8,20 persen, jika dibandingkan dengan seluruh Kabupaten/Kota di wilayah kerja BI Sibolga.
“Untuk itu melalui program TPAKD yang selaras dengan peran BI dalam mendorong digitalisasi UMKM yaitu e-commerce, e-payment dan e-financing diharapkan porsi kredit UMKM di Kabupaten Nias dapat meningkat. Sampai dengan 14 April 2022, selanjutnya jumlah merchant QRIS di Kabupaten Nias sebanyak 1.533 merchant,” jelas Jonataruli. “Diharapkan tahun 2022 ini kinerja TPAKD akan semakin baik sehingga dapat mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di Sumut,” pungkasnya. (dwi/ram)