26 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

ANTV Berkah Piala Dunia

Antv Piala Dunia
Antv berkah Piala Dunia

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – PT Intermedia Capital Tbk (MDIA) genjot pendapatan memanfaatkan momentum Piala Dunia (PD) 2014. Induk stasiun tv ANTV yang merupakan bagian dari grup media Bakrie itu menargetkan pendapatan tembus Rp 1 triliun pada tahun ini.

Direktur Utama MDIA, Erick Thohir, mengatakan ada tiga hal positif yang diraih perseroan dari pagelaran PD 2014. Hak siar eksklusif di Indonesia atas hajatan sepakbola sejagat yang berlangsung di Brazil ini memang ada di tangan VIVA grup yang merupakan induk dari MDIA.

Tiga hal positif terutama yang diraih ANTV adalah pertama awareness (pengetahuan) masyarakat semakin tinggi terhadap perseroan. “Bisa dicek di semua data riset teknis di banyak kota, orang banyak switch channel ke ANTV. Itu ada datanya,” akunya usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) MDIA di studio 2 ANTV, Jakarta, kemarin.

Raihan positif kedua adalah peningkatan market share ANTV di industri tv kategori Free to Air (non berbayar). Pada Desember 2013, tv share ANTV masih di level 8,5 persen kemudian merangkak naik menjadi 9,9 persen sebelum PD berlangsung. Pada 13 Juni, 15 Juni, dan 18 Juni 2014 ANTV bahkan sempat menduduki posisi pertama kategori TV Free to Air dengan share mencapai 13,3 persen.

“Tapi yang terpenting ANTV sudah masuk tier 1 (lapisan pertama) sejak sebelum piala dunia berlangsung. Untuk selanjutnya kami harus tetap konsisten menjaga posisi ini bahkan setelah piala dunia berakhir,” tekadnya.

Berkah ketiga dari PD 2014 adalah terhadap peningkatan penjualan atau pendapatan perseroan baik dari sponsorhip maupun pembelian hak siar dari pihak lain. “Piala dunia bantu revenue ANTV itu pasti. Tapi nilainya berapa, tunggu closing nanti. Yang pasti kita siapkan ANTV ini bukan hanya karena ada piala dunia,” ucap Erick.

Pihaknya menargetkan pendapatan ANTV tahun ini menembus Rp 1 triliun. Sebanyak 99 persen kontribusi pendapatan masih dari iklan. “Kita belum bisa share berapa pendapatan dari hasil piala dunia. Sebab kita masih bidding harga (iklan) untuk babak perempat final, semifinal, sampai final. Kita cari yang terbaik,” ujar Direktur Keuangan MDIA, Otis Hahyari.

Pada 2013 pendapatan MDIA sebesar Rp 835,5 miliar dan laba bersih sebesar Rp 119 miliar.

Pada kuartal pertama 2014 pendapatan perseroan sebesar Rp 217,6 miliar naik 28,1 persen dibandingkan Rp 169,9 miliar dibandingkan periode sama 2013. Laba bersih tercatat Rp 64,1 miliar pada periode tiga bulan pertama tahun ini naik 29,4 persen dibandingkan Rp 49,6 miliar pada periode sama 2013.

Otis mengatakan, industri tv di Indonesia masih sangat prospektif dengan pendapatan iklan diperkirakan tumbuh rata-rata 18 persen per tahun. Pada 2013, iklan industri tv meraih porsi sebesar 68 persen atau senilai Rp 86,6 triliun dari total iklan industri media (bruto). Urutan kedua diraih oleh industri Koran sekitar 30 persen.

Berdasarkan riset Media Partners Asia (MPA), potensi pendapatan iklan bersih media pada 2014 di Indonesia berpotensi USD 2,8 miliar pada 2014 naik dari USD 2,4 miliar pada 2013. Di kawasan Asia, pendapatan iklan media Indonesia ini menempati urutan ketiga setelah Tiongkok yang diproyeksi sebesar USD 38,7 miliar pada 2014 (USD 34,4 miliar pada 2013) dan India di tempat kedua diproyeksi USD 7,6 miliar pada 2014 (USD 6,9 miliar pada 2013).

“Masih banyak ruang tumbuh bagi media di Indonesia termasuk tv Free to Air didukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatnya pendapatan masyarakat mendorong tingkat konsumsi yang kuat dan ekspektasi pertumbuhan GDP mencapai 6 persen,” yakinnya.(gen)

Antv Piala Dunia
Antv berkah Piala Dunia

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – PT Intermedia Capital Tbk (MDIA) genjot pendapatan memanfaatkan momentum Piala Dunia (PD) 2014. Induk stasiun tv ANTV yang merupakan bagian dari grup media Bakrie itu menargetkan pendapatan tembus Rp 1 triliun pada tahun ini.

Direktur Utama MDIA, Erick Thohir, mengatakan ada tiga hal positif yang diraih perseroan dari pagelaran PD 2014. Hak siar eksklusif di Indonesia atas hajatan sepakbola sejagat yang berlangsung di Brazil ini memang ada di tangan VIVA grup yang merupakan induk dari MDIA.

Tiga hal positif terutama yang diraih ANTV adalah pertama awareness (pengetahuan) masyarakat semakin tinggi terhadap perseroan. “Bisa dicek di semua data riset teknis di banyak kota, orang banyak switch channel ke ANTV. Itu ada datanya,” akunya usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) MDIA di studio 2 ANTV, Jakarta, kemarin.

Raihan positif kedua adalah peningkatan market share ANTV di industri tv kategori Free to Air (non berbayar). Pada Desember 2013, tv share ANTV masih di level 8,5 persen kemudian merangkak naik menjadi 9,9 persen sebelum PD berlangsung. Pada 13 Juni, 15 Juni, dan 18 Juni 2014 ANTV bahkan sempat menduduki posisi pertama kategori TV Free to Air dengan share mencapai 13,3 persen.

“Tapi yang terpenting ANTV sudah masuk tier 1 (lapisan pertama) sejak sebelum piala dunia berlangsung. Untuk selanjutnya kami harus tetap konsisten menjaga posisi ini bahkan setelah piala dunia berakhir,” tekadnya.

Berkah ketiga dari PD 2014 adalah terhadap peningkatan penjualan atau pendapatan perseroan baik dari sponsorhip maupun pembelian hak siar dari pihak lain. “Piala dunia bantu revenue ANTV itu pasti. Tapi nilainya berapa, tunggu closing nanti. Yang pasti kita siapkan ANTV ini bukan hanya karena ada piala dunia,” ucap Erick.

Pihaknya menargetkan pendapatan ANTV tahun ini menembus Rp 1 triliun. Sebanyak 99 persen kontribusi pendapatan masih dari iklan. “Kita belum bisa share berapa pendapatan dari hasil piala dunia. Sebab kita masih bidding harga (iklan) untuk babak perempat final, semifinal, sampai final. Kita cari yang terbaik,” ujar Direktur Keuangan MDIA, Otis Hahyari.

Pada 2013 pendapatan MDIA sebesar Rp 835,5 miliar dan laba bersih sebesar Rp 119 miliar.

Pada kuartal pertama 2014 pendapatan perseroan sebesar Rp 217,6 miliar naik 28,1 persen dibandingkan Rp 169,9 miliar dibandingkan periode sama 2013. Laba bersih tercatat Rp 64,1 miliar pada periode tiga bulan pertama tahun ini naik 29,4 persen dibandingkan Rp 49,6 miliar pada periode sama 2013.

Otis mengatakan, industri tv di Indonesia masih sangat prospektif dengan pendapatan iklan diperkirakan tumbuh rata-rata 18 persen per tahun. Pada 2013, iklan industri tv meraih porsi sebesar 68 persen atau senilai Rp 86,6 triliun dari total iklan industri media (bruto). Urutan kedua diraih oleh industri Koran sekitar 30 persen.

Berdasarkan riset Media Partners Asia (MPA), potensi pendapatan iklan bersih media pada 2014 di Indonesia berpotensi USD 2,8 miliar pada 2014 naik dari USD 2,4 miliar pada 2013. Di kawasan Asia, pendapatan iklan media Indonesia ini menempati urutan ketiga setelah Tiongkok yang diproyeksi sebesar USD 38,7 miliar pada 2014 (USD 34,4 miliar pada 2013) dan India di tempat kedua diproyeksi USD 7,6 miliar pada 2014 (USD 6,9 miliar pada 2013).

“Masih banyak ruang tumbuh bagi media di Indonesia termasuk tv Free to Air didukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatnya pendapatan masyarakat mendorong tingkat konsumsi yang kuat dan ekspektasi pertumbuhan GDP mencapai 6 persen,” yakinnya.(gen)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/