MEDAN, SUMUTPOS.CO- Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) Kantor Wilayah (Kanwil) I Medan memanggil dan meminta keterangan PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) terkait kelangkaan gas 3 kg, di Kantor KPPU di Jalan Gatot Subroto, Kota Medan, Rabu (26/7/2023).
Perwakilan dari PT Pertamina Sumbagut diwakili oleh Staleva Putra selaku Sales Branch Manager.
Kepala KPPU Kanwil I Medan, Ridho Pamungkas menjelaskan berdasarkan keterangan Pertamina, telah terjadi peningkatan konsumsi gas LPG 3 kilogram di Kota Medan dan Kabupaten Deliserdang. Sehingga perusahaan plat merah itu, melakukan ekstra droping.
“Kita konfirmasi Pertamina, mereka sudah ekstra droping bulan ini. Kelangkaan itu, terjadi sekitar tiga minggu terakhir. Penyebabnya libur panjang Idul Adha. Kemudian, terjadi peningkatan konsumsi gas. Untuk masak rendang dan segala macam. Terjadi kenaikan penggunaan, disaat itu, peningkatan itu. Asalnya untuk satu Minggu, ini 3 hari habis ke pangkalan (beli gas),” ucap Ridho saat dikonfirmasi Sumut Pos, Rabu (26/7).
Atas hal itu, Ridho mengatakan terjadi peningkatan distribusi gas 3 kg sebanyak 3 persen dari kuota diterapkan di Kota Medan dari bulan sebelumnya. Kemudian, untuk di Sumut meningkat 7 persen dari kuota yang ditetapkan.
“Kalau pengawasan itu, dari Pertamina ke agen. Agen ke pangkalan, dari pangakalan ke masyarakat. Bisa jadi tidak terkontrol. Agen ke pangkalan sudah dibatasi, misalnya setiap bulan 3 ribu tabung per bulan. Kalau di Sumut ini, hot isu ada di Medan dan Deliserdang. Daerah lain tidak terlalu terjadi relatif pengaruh,” sebut Ridho.
Ridho mengungkapkan berdasarkan data dan informasi diperoleh dari Pertamina, bahwa di Kota Medan terdapat 50 hingga 60 agen dan Kabupaten Deliserdang, 60 sampai 70 agen.
“Sekarang ini, masih dilakukan registrasi, yang berhak mendapatkan gas 3 kg dengan subsidi tepat sasaran,” tutur Ridho.
Dari sisi persaingan, Ridho mengingatkan lakukan pengawasan ekstra harus dilakukan Pertamina, untuk memastikan tidak terjadi penimbunan stok gas 3 kg. Baik di pangkalan, agen hingga eceran.
“Meski pun, Pertamina bilang barang subsidi tidak ada terjadi penimbunan. Karena barang laku, peningkatan permintaan. Kita minta masyarakat untuk tidak khawatir dan kepanikan kehabisan stok. Karena dari Pertamina sudah menambah stok,” jelas Ridho.
“Dengan isu-isu dimanfaatkan oleh pangkalan, pengecer dan masyarakat. Masyarakat yang punya tabung banyak membeli gas dengan jumlah banyak,” kata Ridho.(gus/ram)