25.6 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

Ekspor Karet Bakal Dikurangi

MEDAN- Harga karet alam di pasar internasional yang terus menurun dikarenakan permintaan yang juga ikut menurun. Hal ini membuat produsen karet khususnya Indonesia, Malaysia, dan Thailand menurunkan ekspor karet ke negara tujuan utama. Dengan harapan, penurunan tersebut dapat mendokrat harga karet alam kembali. Beberapa bulan yang lalu, harga karet alam sempat menyentuh US D4 per kilogram, yang saat ini hanya USD2,79 perkilogram.

Menurut Kepala Seksi Ekspor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumatera Utara, Fitra Kurnia pengurangan ekspor ini sudah pernah dilakukan beberapa tahun yang lalu. Dan terbukti berhasil mendokrak harga karet alam dipasar internasional. “Ini kan sudah pernah dilakukan, dan berhasil. Jadi, kita berharap dengan dilakukan hal yang sama dapat meningkatkan kembali harganya,” ujarnya.

Menurut data Disperindag, Periode Semester I ekspor karet alam Sumut menurun sebesar 35,61 persen. Dari volume sebesar 92,381,036 ton pada semester I 2012. Padahal pada tahun sebelumnya mencapai 107,139,100 ton. “Penurunan ini dikarenakan dampak krisis ekonomi global yang masih dirasakan oleh negara tujuan utama.” Ujarnya. Negera tujuan ekspor karet Sumut yaitu India, AS, dan China. “Mereka menjadikan karet untuk industri hilir berupa ban kendaraan bermotor,” lanjutnya. Dijelaskannya, nantinya penurunan ekpor karet tersebut sebesar 300 ribu ton.

Ketua Gabungan Produsen Karet Indonesia  Sumut, Edy Irwansyah menyatakan rapat untuk menuntukan kebijakan penurunan ekspor ini akan dilakukan 28 dan 29 Agustus mendatang, diikuti wakil negara produsen. (ram)

MEDAN- Harga karet alam di pasar internasional yang terus menurun dikarenakan permintaan yang juga ikut menurun. Hal ini membuat produsen karet khususnya Indonesia, Malaysia, dan Thailand menurunkan ekspor karet ke negara tujuan utama. Dengan harapan, penurunan tersebut dapat mendokrat harga karet alam kembali. Beberapa bulan yang lalu, harga karet alam sempat menyentuh US D4 per kilogram, yang saat ini hanya USD2,79 perkilogram.

Menurut Kepala Seksi Ekspor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumatera Utara, Fitra Kurnia pengurangan ekspor ini sudah pernah dilakukan beberapa tahun yang lalu. Dan terbukti berhasil mendokrak harga karet alam dipasar internasional. “Ini kan sudah pernah dilakukan, dan berhasil. Jadi, kita berharap dengan dilakukan hal yang sama dapat meningkatkan kembali harganya,” ujarnya.

Menurut data Disperindag, Periode Semester I ekspor karet alam Sumut menurun sebesar 35,61 persen. Dari volume sebesar 92,381,036 ton pada semester I 2012. Padahal pada tahun sebelumnya mencapai 107,139,100 ton. “Penurunan ini dikarenakan dampak krisis ekonomi global yang masih dirasakan oleh negara tujuan utama.” Ujarnya. Negera tujuan ekspor karet Sumut yaitu India, AS, dan China. “Mereka menjadikan karet untuk industri hilir berupa ban kendaraan bermotor,” lanjutnya. Dijelaskannya, nantinya penurunan ekpor karet tersebut sebesar 300 ribu ton.

Ketua Gabungan Produsen Karet Indonesia  Sumut, Edy Irwansyah menyatakan rapat untuk menuntukan kebijakan penurunan ekspor ini akan dilakukan 28 dan 29 Agustus mendatang, diikuti wakil negara produsen. (ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/