33.6 C
Medan
Tuesday, June 25, 2024

Tambang Emas Martabe Raih ISDA 2017

Presiden Direktur PT Agincourt Resources Tim Duffy menerima ISDA 2017 di Jakarta.

BATANGTORU, SUMUTPOS.CO –Sebanyak tujuh program pemberdayaan masyarakat yang diusung oleh PT Agincourt Resources, pengelola Tambang Emas Martabe, berhasil meraih penghargaan di ajang Indonesian Sustainable Development Goals Award (ISDA) 2017.

ISDA merupakan penghargaan bergengsi yang diberikan oleh Corporate Forum for Community Development (CFCD) didukung oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas. Penyerahan penghargaan berlangsung Kamis (14/9) lalu di Smesco Convention Hall, Jakarta.

Ketujuh penghargaan tersebut meliputi empat penghargaan Platinum, satu penghargaan Gold dan dua penghargaan Silver. Tahun ini, Tambang Emas Martabe mengunggulkan tujuh program untuk mendukung enam kategori sasaran pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs).

Empat penghargaan Platinum diberikan untuk program pemberdayaan Naposo Nauli Bulung (NNB/para pemuda lokal) melalui pengelolaan sampah terpadu, program air bersih, program pemberdayaan Kelompok Tani Penangkar Padi, dan program ekstensifikasi jagung pipil serta pertanian padi organik. Satu penghargaan Gold untuk program Taman Baca Anak (TBA). Dua penghargaan Silver untuk program revitalisasi Posyandu dan program sentra usaha oleh-oleh Bagasta.

Presiden Direkur PT Agincourt Resources Tim Duffy mengatakabn, tambang Emas Martabe memahami bahwa kesuksesan jangka panjang tambang sangat bergantung pada dukungan dan kepercayaan masyarakat dimana pihaknya beroperasi.

“Kami terus menginisiasi berbagai program pemberdayaan masyarakat yang memiliki manfaat sosial jangka panjang. Terima kasih atas penghargaan yang kami terima, kami tentu akan mempertahankan yang sudah baik dan terus memacu diri untuk berkontribusi lebih pada pengembangan masyarakat lingkar tambang yang berkelanjutan,” ujar Tim Duffy.

Program pemberdayaan NNB melalui pengelolaan sampah terpadu dimulai sejak Mei 2016. Program ini bertujuan membangun kesadaran masyarakat khususnya para pemuda bahwa jika sampah dikelola dengan baik dapat memberikan manfaat ekonomis seperti menjadi pupuk organik. Sampah yang dikelola berasal dari Pasar Batangtoru dan produksi pupuk organik digunakan kembali oleh kelompok tani binaan Tambang Emas Martabe.

Program air bersih merupakan hasil kerja sama Tambang Emas Martabe dengan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan dengan memanfaatkan sumber air di Desa Padang Lancat. Saluran air bersih dibangun sepanjang 16 km dan berkapasitas 20 liter per detik. Air bersih didistribusikan kepada 2.500 orang di tujuh desa di Kecamatan Batangtoru.

Di sektor pertanian, untuk program kelompok tani penangkar padi, Tambang Emas Martabe membina Kelompok Tani Permata Hijau di Desa Sipenggeng yang berhasil melakukan penangkaran bibit padi sejak Februari 2016. Tak hanya itu, pada Juli 2016, produk padi unggul varietas INPARI 9 label biru tersebut sebagian besar diserap oleh PT Pertani. Sementara itu, beras organik dihasilkan oleh Kelompok Tani Aek Pahu di Desa Napa. Beras organik ini bahkan sudah diuji oleh laboraturium Sucofindo.

Untuk budidaya jagung pipil, Tambang Emas Martabe telah memberdayakan Kelompok Tani Mulia Bakti di Desa Sumuran sejak 2016 dengan luas lahan 15 hektare. Pada awal tahun ini, poktan tersebut berhasil menjual jagung pipil perdana sebanyak 14 ton ke PT Charoen Phokpand.

Presiden Direktur PT Agincourt Resources Tim Duffy menerima ISDA 2017 di Jakarta.

BATANGTORU, SUMUTPOS.CO –Sebanyak tujuh program pemberdayaan masyarakat yang diusung oleh PT Agincourt Resources, pengelola Tambang Emas Martabe, berhasil meraih penghargaan di ajang Indonesian Sustainable Development Goals Award (ISDA) 2017.

ISDA merupakan penghargaan bergengsi yang diberikan oleh Corporate Forum for Community Development (CFCD) didukung oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas. Penyerahan penghargaan berlangsung Kamis (14/9) lalu di Smesco Convention Hall, Jakarta.

Ketujuh penghargaan tersebut meliputi empat penghargaan Platinum, satu penghargaan Gold dan dua penghargaan Silver. Tahun ini, Tambang Emas Martabe mengunggulkan tujuh program untuk mendukung enam kategori sasaran pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs).

Empat penghargaan Platinum diberikan untuk program pemberdayaan Naposo Nauli Bulung (NNB/para pemuda lokal) melalui pengelolaan sampah terpadu, program air bersih, program pemberdayaan Kelompok Tani Penangkar Padi, dan program ekstensifikasi jagung pipil serta pertanian padi organik. Satu penghargaan Gold untuk program Taman Baca Anak (TBA). Dua penghargaan Silver untuk program revitalisasi Posyandu dan program sentra usaha oleh-oleh Bagasta.

Presiden Direkur PT Agincourt Resources Tim Duffy mengatakabn, tambang Emas Martabe memahami bahwa kesuksesan jangka panjang tambang sangat bergantung pada dukungan dan kepercayaan masyarakat dimana pihaknya beroperasi.

“Kami terus menginisiasi berbagai program pemberdayaan masyarakat yang memiliki manfaat sosial jangka panjang. Terima kasih atas penghargaan yang kami terima, kami tentu akan mempertahankan yang sudah baik dan terus memacu diri untuk berkontribusi lebih pada pengembangan masyarakat lingkar tambang yang berkelanjutan,” ujar Tim Duffy.

Program pemberdayaan NNB melalui pengelolaan sampah terpadu dimulai sejak Mei 2016. Program ini bertujuan membangun kesadaran masyarakat khususnya para pemuda bahwa jika sampah dikelola dengan baik dapat memberikan manfaat ekonomis seperti menjadi pupuk organik. Sampah yang dikelola berasal dari Pasar Batangtoru dan produksi pupuk organik digunakan kembali oleh kelompok tani binaan Tambang Emas Martabe.

Program air bersih merupakan hasil kerja sama Tambang Emas Martabe dengan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan dengan memanfaatkan sumber air di Desa Padang Lancat. Saluran air bersih dibangun sepanjang 16 km dan berkapasitas 20 liter per detik. Air bersih didistribusikan kepada 2.500 orang di tujuh desa di Kecamatan Batangtoru.

Di sektor pertanian, untuk program kelompok tani penangkar padi, Tambang Emas Martabe membina Kelompok Tani Permata Hijau di Desa Sipenggeng yang berhasil melakukan penangkaran bibit padi sejak Februari 2016. Tak hanya itu, pada Juli 2016, produk padi unggul varietas INPARI 9 label biru tersebut sebagian besar diserap oleh PT Pertani. Sementara itu, beras organik dihasilkan oleh Kelompok Tani Aek Pahu di Desa Napa. Beras organik ini bahkan sudah diuji oleh laboraturium Sucofindo.

Untuk budidaya jagung pipil, Tambang Emas Martabe telah memberdayakan Kelompok Tani Mulia Bakti di Desa Sumuran sejak 2016 dengan luas lahan 15 hektare. Pada awal tahun ini, poktan tersebut berhasil menjual jagung pipil perdana sebanyak 14 ton ke PT Charoen Phokpand.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/