Saat bursa saham dan sejumlah mata uang anjlok saat ini, namun kondisi ini tak terjadi pada emas yang justru kinclong. Hari ini, harga emas internasional naik lebih dari 1% ke level tertingginya dalam 3 bulan.
Emas menjadi investasi aman (safe haven) di saat saham dan mata uang jatuh karena sejumlah isu, termasuk panasnya tensi geopolitik di Suriah.
Harga perak juga naik mengikuti emas, bahkan harga perak naik lebih dari 2% ke level tertingginya dalam 4 bulan hari ini.
Seperti diketahui, rencana AS dan sekutunya untuk melancarkan serangan militer ke Suriah, disebut-sebut mempengaruhi terjunnya pasar keuangan, termasuk saham dan mata uang.
Pasar saham di AS dan Asia jatuh, sementara harga minyak mentah internasional menyentuh level tertingginya dalam 6 bulan.
“Saat situasi menjadi tidak pasti, Anda selalu melihat peluang besar pada emas. Kami melihat investor akan pindah dari saham ke komoditas seperti minyak dan emas. Kedua komoditas ini jadi favorit,” ujar Analis Komoditas dari Standard Chartered Bank di Singapura Han Pin Hsi, seperti dikutip Reuters, Rabu (28/8/2013).
Hari ini, harga spot emas naik ke US$ 1.432,09 per ounce, dan sempat menyentuh level tertingginya sejak 14 Mei 2013 di US$ 1.433,31 per ounce. Sementara harga spot perak naik 2,3% menjadi US$ 25,02.
Sejak awal tahun ini, harga emas telah jatuh 15% karena investor dunia mengalihkan investasinya ke saham akibat menguatnya data ekonomi AS.
Selain itu, data dari lembaga moneter internasional (IMF) mengatakan, bank-bank sentral dunia saat ini tengah gencar menambah cadang devisa dalam bentuk emas. Bank sentral Turki membeli 22,5 ton emas di Juli 2013, sementara bank sentral Rusia memegang 1.000 ton emas.(dnl/hen)