26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Gandeng ZTE Corporation, Smartfren Ujicoba 5G

istimewa
Presiden Direktur Smartfren, Merza Fachys, Chairman Smartfren, Gandi Sulistyanto, Chairman ZTE Li Zixue, dan Presiden Direktur ZTE Corporation Liang Weiqi tandatangani kerjasama ujicoba 5G di Beijing, Jumat (26/4).

Smartfren akan melakukan uji coba jaringan 5G di Indonesia, sebagai upaya untuk memberikan pelayanan terbaik kepada para pelanggannya.

VP Technology Relations and Special Project Smartfren, Munir Syahda Prabowo kepada awak media disela kegiatan Smarfren Media Gathering 2019 di Bandung pada 24 hingga 26 April 2019.

Smartfren ungkapnya, akan mulai proses trial 5G di bulan Juni mendatang. “Tapi kita belum bisa sebutkan waktu pastinya. Apakah awal, pertengahan atau akhir bulan,” ungkap Munir Syahda Prabowo, (26/4).

Akan terlaksananya ujicoba 5G itu, ditandai dengan dilakukannya penandatanganan perjanjian kerja sama uji coba teknologi 5G  antara Smartfren dengan ZTE Corporation di Beijing, China, pada hari ini, Jumat (26/4).  Dalam kesempatan itu, hadir Presiden Direktur Smartfren Merza Fachys;  Chairman Smartfren Gandi Sulistyanto; Chairman ZTE Li Zixue; dan Presiden Direktur ZTE Corporation Liang Weiqi.

Penandatanganan tersebut, disaksikan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, serta beberapa Menteri dan pejabat pemerintahan RI lainnya. MoU yang dilakukan juga berbarengan dengan acara Business Forum RI – Tiongkok dan sebagai bagian dari rangkaian acara Belt and Road Forum.  Dimana dalam kesempatan itu, juga hadir sekitar 40 pemerintahan dari seluruh dunia di Beijing dari tanggal 25-27 April 2019.

Namun, masih belum diketahui secara pasti dimana uji coba jaringan 5G itu akan dilakukan.

Tetapi, Smartfren saat ini siap untuk mengupgrade menjadi jaringan 5G. Apalagi, jaringan 4G LTE Advanced saat ini telah dibekali sejumlah faktor yang dibutuhkan oleh jaringan 5G.

Jaringan 4G LTE Advanved saat ini, telah dilengkapi dengan, Carrier Aggregation (CA); Small Cell; teknologi MiMo dan QAM; teknologi Beam Forming; dan Full Duplex. Hal ini membuat jaringan Smartfren siap upgrade 5G.

Smartfren ungkap Munir, tengah menunggu keputusan pemerintah. Yaitu Kementerian Komunikasi dan Informatika, berkaitan dengan regulasi alokasi spektrum pendek bernama Milimeter Wave.

Regulasi tersebut, menjadi faktor penentu bagi Smartfren untuk tentukan  langkah memperoleh spektrum 5G. Munir menambahkan, komersialisasi jaringan 5G tercepat di dunia itu, baru akan terjadi pada tahun 2020 mendatang.

Selama proses pengujian, Smartfren akan menambahkan sejumlah fungsi lain. Sehingga para pengguna Smartfren dapat meningkatkan kecepatan jaringan dalam mengirimkan dan menerima data, secara lebih efisien.

Hadirnya jaringan 5G ini, dinilai akan berguna bagi perkembangan teknologi. Dalam pemanfaatannya, tentu berbeda dari jaringan 4G. Karena 5Gakan dapat digunakan secara lebih luas. Kata Munir, pemanfaatan jaringan 4G lebih cenderung dari perangkat pengguna ke mesin.

Sedangkan pemanfaatan jaringan 5G, dipercayall lebih lengkap. Sehingga tidak hanya dari perangkat pengguna secara langsung kepada mesin. Tetapi juga antar mesin tersebut.

Lebih lanjut Munir mengungkapkan, hal ini akan bermanfaat untuk pengembangan teknologi terkait, termasuk kendaraan otonom. (ram)

istimewa
Presiden Direktur Smartfren, Merza Fachys, Chairman Smartfren, Gandi Sulistyanto, Chairman ZTE Li Zixue, dan Presiden Direktur ZTE Corporation Liang Weiqi tandatangani kerjasama ujicoba 5G di Beijing, Jumat (26/4).

Smartfren akan melakukan uji coba jaringan 5G di Indonesia, sebagai upaya untuk memberikan pelayanan terbaik kepada para pelanggannya.

VP Technology Relations and Special Project Smartfren, Munir Syahda Prabowo kepada awak media disela kegiatan Smarfren Media Gathering 2019 di Bandung pada 24 hingga 26 April 2019.

Smartfren ungkapnya, akan mulai proses trial 5G di bulan Juni mendatang. “Tapi kita belum bisa sebutkan waktu pastinya. Apakah awal, pertengahan atau akhir bulan,” ungkap Munir Syahda Prabowo, (26/4).

Akan terlaksananya ujicoba 5G itu, ditandai dengan dilakukannya penandatanganan perjanjian kerja sama uji coba teknologi 5G  antara Smartfren dengan ZTE Corporation di Beijing, China, pada hari ini, Jumat (26/4).  Dalam kesempatan itu, hadir Presiden Direktur Smartfren Merza Fachys;  Chairman Smartfren Gandi Sulistyanto; Chairman ZTE Li Zixue; dan Presiden Direktur ZTE Corporation Liang Weiqi.

Penandatanganan tersebut, disaksikan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, serta beberapa Menteri dan pejabat pemerintahan RI lainnya. MoU yang dilakukan juga berbarengan dengan acara Business Forum RI – Tiongkok dan sebagai bagian dari rangkaian acara Belt and Road Forum.  Dimana dalam kesempatan itu, juga hadir sekitar 40 pemerintahan dari seluruh dunia di Beijing dari tanggal 25-27 April 2019.

Namun, masih belum diketahui secara pasti dimana uji coba jaringan 5G itu akan dilakukan.

Tetapi, Smartfren saat ini siap untuk mengupgrade menjadi jaringan 5G. Apalagi, jaringan 4G LTE Advanced saat ini telah dibekali sejumlah faktor yang dibutuhkan oleh jaringan 5G.

Jaringan 4G LTE Advanved saat ini, telah dilengkapi dengan, Carrier Aggregation (CA); Small Cell; teknologi MiMo dan QAM; teknologi Beam Forming; dan Full Duplex. Hal ini membuat jaringan Smartfren siap upgrade 5G.

Smartfren ungkap Munir, tengah menunggu keputusan pemerintah. Yaitu Kementerian Komunikasi dan Informatika, berkaitan dengan regulasi alokasi spektrum pendek bernama Milimeter Wave.

Regulasi tersebut, menjadi faktor penentu bagi Smartfren untuk tentukan  langkah memperoleh spektrum 5G. Munir menambahkan, komersialisasi jaringan 5G tercepat di dunia itu, baru akan terjadi pada tahun 2020 mendatang.

Selama proses pengujian, Smartfren akan menambahkan sejumlah fungsi lain. Sehingga para pengguna Smartfren dapat meningkatkan kecepatan jaringan dalam mengirimkan dan menerima data, secara lebih efisien.

Hadirnya jaringan 5G ini, dinilai akan berguna bagi perkembangan teknologi. Dalam pemanfaatannya, tentu berbeda dari jaringan 4G. Karena 5Gakan dapat digunakan secara lebih luas. Kata Munir, pemanfaatan jaringan 4G lebih cenderung dari perangkat pengguna ke mesin.

Sedangkan pemanfaatan jaringan 5G, dipercayall lebih lengkap. Sehingga tidak hanya dari perangkat pengguna secara langsung kepada mesin. Tetapi juga antar mesin tersebut.

Lebih lanjut Munir mengungkapkan, hal ini akan bermanfaat untuk pengembangan teknologi terkait, termasuk kendaraan otonom. (ram)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/