25 C
Medan
Saturday, May 4, 2024

Produksi Jagung Ditargetkan Capai 1,9 Juta Ton

FOTO: AMINOER RASYID/SUMUT POS
Seorang petani menampi jagung yang telah dijemur di Desa Berastepu, Kabupaten Karo.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dinas Pertanian Sumatera Utara (Distan Sumut) terus menggenjot produksi sejumlah tanaman pangan. Selain padi, jagung juga menjadi fokus di tahun ini yang ditargetkan bisa mencapai 1,9 juta ton.

Kepala Subbagian Program Tanaman Pangan dan Hortikultura Distan Sumut, Marino mengatakan, target tahun ini meningkat dibanding tahun 2016 sekitar 3 ton. Di mana, tahun lalu mencapai 1,6 juta ton pipil kering.

“Target memang terus dinaikkan meski realisasi di 2016 berdasarkan data sementara belum capai target,” ujar Marino di Medan, kemarin.

Menurut dia, kenaikan produksi jagung di tahun ini dilakukan dengan upaya peningkatan produksi dan luas tanam. Oleh karenanya, produktivitas tanaman jagung tahun 2017 diharapkan bisa sebanyak 6,3 ton per hektare dari 6,1 ton per hektare di 2016. Sementara peningkatan luas areal diharapkan dari hasil pemanfaatan lahan menganggur milik PT Perusahaan Perkebunan Nusantara (PTPN) yang sudah dilakukan kerja sama.

“Pemerintah (Pemprov Sumut) berupaya agar produksi naik terus. Karena, selain kebutuhan meningkat, juga ada beban target kenaikan produksi jagung Sumut dimana hingga 2017 ini bisa sebanyak 536.892 ton. Hal ini sekaligus untuk mendukung program swasembada pangan nasional di tahun ini,” sebutnya.

Kata Marino, apabila semua target itu tercapai, maka pada 2017 surplus jagung Sumut ada sebanyak 888.292 ton. Namun begitu, diakuinya masih ragu karena beberapa faktor membuat produksi jagung Sumut terganggu.

“Dari 33 kabupaten/kota, hanya Sibolga yang belum terdata memiliki data tanaman jagung. Sementara Kabupaten Karo, masih tercatat sebagai produksi terbanyak, meski produksi terganggu akibat ada erupsi Gunung Sinabung,” tambah Marino.

Tambah Lahan Baru

Sebelumnya dia mengatakan, pihaknya terus menggenjot produksi padi pada tahun ini untuk mencapai target produksi 5,2 juta ton. Untuk itu, direncanakan menambah lahan baru seluas 500 hektar di beberapa wilayah di Sumut.

“Ada kenaikan target produksi padi sekitar 800 kg dari 4,6 juta ton menjadi 5,2 juta ton. Dengan kenaikan itu, kita optimistis dapat mencapai target tersebut karena Sumut memiliki lahan baru untuk ditanami padi oleh petani,” tuturnya.

Diutarakannya, kalau untuk produktivitas, saat ini di Sumut baru 2,1 juta ton. Dengan adanya pembukaan lahan target produktivitas padi, target 5,2 juta ton diharapkan bisa tercapai.

“Saat ini yang paling harus ditingkatkan adalah produktivitas. Hal ini mengingat kebutuhan masyarakat juga tinggi. Untuk itu, diproyeksikan penambahan lahan baru di Sumut seluas 500 hektare di daerah Mandailing Natal (Madina),” ucapnya.

Ia melanjutkan, sebenarnya rencana pembukaan lahan baru tersebut sudah dari tahun 2016 lalu. Hanya saja, di tahun tersebut Studi Investigasi Desain (SID) belum selesai. Jadi, mudah-mudahan lahan baru 500 hektare tersebut bisa terlaksana dan bisa membantu meningkatkan produktivitas terutama untuk padi di Sumut.

“Luas area lahan di Sumut 43 ribu hektare. Diharapkan, luas lahan tersebut tidak berkurang, apalagi kini sudah ada peraturan daerah tentang lahan pertanian itu. Di mana, Dinas Pertanian Sumut sudah memiliki Perda untuk lahan, sehingga mudah-mudahan kabupaten/kota tidak mengalihfungsikan lahan tersebut,” tandasnya. (ris)

FOTO: AMINOER RASYID/SUMUT POS
Seorang petani menampi jagung yang telah dijemur di Desa Berastepu, Kabupaten Karo.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dinas Pertanian Sumatera Utara (Distan Sumut) terus menggenjot produksi sejumlah tanaman pangan. Selain padi, jagung juga menjadi fokus di tahun ini yang ditargetkan bisa mencapai 1,9 juta ton.

Kepala Subbagian Program Tanaman Pangan dan Hortikultura Distan Sumut, Marino mengatakan, target tahun ini meningkat dibanding tahun 2016 sekitar 3 ton. Di mana, tahun lalu mencapai 1,6 juta ton pipil kering.

“Target memang terus dinaikkan meski realisasi di 2016 berdasarkan data sementara belum capai target,” ujar Marino di Medan, kemarin.

Menurut dia, kenaikan produksi jagung di tahun ini dilakukan dengan upaya peningkatan produksi dan luas tanam. Oleh karenanya, produktivitas tanaman jagung tahun 2017 diharapkan bisa sebanyak 6,3 ton per hektare dari 6,1 ton per hektare di 2016. Sementara peningkatan luas areal diharapkan dari hasil pemanfaatan lahan menganggur milik PT Perusahaan Perkebunan Nusantara (PTPN) yang sudah dilakukan kerja sama.

“Pemerintah (Pemprov Sumut) berupaya agar produksi naik terus. Karena, selain kebutuhan meningkat, juga ada beban target kenaikan produksi jagung Sumut dimana hingga 2017 ini bisa sebanyak 536.892 ton. Hal ini sekaligus untuk mendukung program swasembada pangan nasional di tahun ini,” sebutnya.

Kata Marino, apabila semua target itu tercapai, maka pada 2017 surplus jagung Sumut ada sebanyak 888.292 ton. Namun begitu, diakuinya masih ragu karena beberapa faktor membuat produksi jagung Sumut terganggu.

“Dari 33 kabupaten/kota, hanya Sibolga yang belum terdata memiliki data tanaman jagung. Sementara Kabupaten Karo, masih tercatat sebagai produksi terbanyak, meski produksi terganggu akibat ada erupsi Gunung Sinabung,” tambah Marino.

Tambah Lahan Baru

Sebelumnya dia mengatakan, pihaknya terus menggenjot produksi padi pada tahun ini untuk mencapai target produksi 5,2 juta ton. Untuk itu, direncanakan menambah lahan baru seluas 500 hektar di beberapa wilayah di Sumut.

“Ada kenaikan target produksi padi sekitar 800 kg dari 4,6 juta ton menjadi 5,2 juta ton. Dengan kenaikan itu, kita optimistis dapat mencapai target tersebut karena Sumut memiliki lahan baru untuk ditanami padi oleh petani,” tuturnya.

Diutarakannya, kalau untuk produktivitas, saat ini di Sumut baru 2,1 juta ton. Dengan adanya pembukaan lahan target produktivitas padi, target 5,2 juta ton diharapkan bisa tercapai.

“Saat ini yang paling harus ditingkatkan adalah produktivitas. Hal ini mengingat kebutuhan masyarakat juga tinggi. Untuk itu, diproyeksikan penambahan lahan baru di Sumut seluas 500 hektare di daerah Mandailing Natal (Madina),” ucapnya.

Ia melanjutkan, sebenarnya rencana pembukaan lahan baru tersebut sudah dari tahun 2016 lalu. Hanya saja, di tahun tersebut Studi Investigasi Desain (SID) belum selesai. Jadi, mudah-mudahan lahan baru 500 hektare tersebut bisa terlaksana dan bisa membantu meningkatkan produktivitas terutama untuk padi di Sumut.

“Luas area lahan di Sumut 43 ribu hektare. Diharapkan, luas lahan tersebut tidak berkurang, apalagi kini sudah ada peraturan daerah tentang lahan pertanian itu. Di mana, Dinas Pertanian Sumut sudah memiliki Perda untuk lahan, sehingga mudah-mudahan kabupaten/kota tidak mengalihfungsikan lahan tersebut,” tandasnya. (ris)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/