JAKARTA- Setelah berhasil menjalankan sistem boarding pass di moda transportasi kereta api, Kementerian Perhubungan meyakini sistem ini juga bakal sukses diterapkan di moda transportasi bus dan kapal laut. Bahkan, Kementerian yang dipimpin EE Mangindaan itu menargetkan tahun depan sistem ini akan digunakan di seluruh rute angkutan darat dan laut.
“Secara bertahap ini akan diterapkan di angkutan jalan dan laut. Mudah-mudahan tahun depan akan sukses,” kata Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono dalam keterangan persnya kemarin. Menurutnya, penerapan sistem baru ini tentu saja untuk meningkatkan kenyamanan dan keteraturan penumpang dalam melakukan perjalanan.
Sebagai uji cobanya untuk angkutan darat, Terminal Tirtonadi di Solo. Tidak berhenti sampai di situ, nantinya terminal-terminal yang kelasnya sama juga akan diterapkan sistem ini. Sedangkan untuk angkutan laut, tahun depan akan mulai diterapkan di pelabuhan-pelabuhan besar seperti Belawan, Tanjung Perak, Tanjung Priok, Tanjung Emas, Makassar dan Balikpapan.
Seperti diketahui, dengan sistem ini maka penumpang yang akan naik ke angkutan sesuai dengan nama pembeli tiket. Karenanya petugas akan mencocokan kartu identitas dan data tiket. Selain itu, hanya calon penumpang saja yang dipersilakan masuk ke peron.
Dia menambahkan, dengan sistem boarding pass, tidak ada keterbatasan kuota penumpang. Sebab, karena kuota itu sendiri dapat diatur.”Selain itu dari sisi keuntungan operator, sistem ini tidak akan menyebabkan penurunan pendapatan operator. Tapi sebaliknya, sistem ini akan meningkatkan pendapatan operator.
Dari pengalaman PT Kereta Api Indonesia (KAI), penerapan boarding pass meningkatkan pendapatan lantaran bisa menghilangkan penumpang gelap dan para calo-calo yang saat ini meresahkan sudah tidak bisa lagi bermain. Sebab, ada pencocokan nama pembeli tiket dan penumpang.
“Dengan sistem ini maka penumpang akan merasa nyaman karena sudah pasti mendapat tempat dan tidak berdesak-desakan ketika memasuki suatu moda. Tentu saja ini tujuannya juga untuk memanjakan para pelanggan,” imbuhnya. Nah, jika penumpang merasa nyaman, maka diharapkan minat masyarakat menggunakan angkutan umum lebih tinggi dan itu bisa mengurangi tingkat kecelakaan di jalanan.(kuh/kim/jpnn)