29 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Eximbank Lirik Kontraktor diSumut

MEDAN- Indonesia Eximbank atau Bank Ekspor Impor Indonesia mulai melirik sektor Infrastruktur dalam pemberian pinjaman kepada kontraktor yang akan membangun infrastruktur di Sumut. Hal ini sesuai dengan tuntutan pasar di Sumatera Utara yang mengharapkan adanya perbaikan infrastruktur.
Kepala Wilayah Medan Eximbank, Adipati Camma mengatakan, pihaknya sudah memberikan penjaminan kepada salah satu kontraktor yang akan membangun conveyer di Pelabuhan Belawan. Adapun besaran penjaminan yang diberikan mencapai Rp100 miliar.

“Sejauh ini memang dalam bentuk penjaminan karena kontraktor pada umumnya sudah mendapat dana dari si pemilik proyek. Jadi kami hanya sebagai penjaminan saja dengan sindikasi bersama beberapa bank. Adapun nominalnya mencapai Rp100 miliar,” jelasnya.
Secara keseluruhan, pembiayaan yang sudah disalurkan Eximbank cabang Medan selama setahun terakhir mencapai Rp1 triliun dengan maksimal nominal Rp50 miliar per debitur. Sedangkan untuk nominal di atas Rp50 miliar langsung di proses oleh pusat.

“Yang memanfaatkan produk kami pada umumnya eksportir komoditi seperti crude palm oil (CPO), kopi, coklat dan pinang. Namun ada juga yang bergerak pada sektor perikanan. Seluruh produk tersebut langsung di ekspor ke negara tujuan seperti Amerika Serikat, India, Pakistan dan lainnya,” ucapnya.
Sementara itu, Director Eksekutif (CEO) Indonesia Eximbank, I Made Gde Erata mengatakan, pihaknya sangat mendukung pembiayaan sektor infrastruktur yang berorientasi ekspor di daerah ini mengingat potensinya sangat besar. Baru-baru ini Eximbank sudah membiayai pelabuhan untuk pendaratan kelapa sawit di Indragiri Hilir Riau.

“Khusus infrastruktur, selama tiga tahun kami masih fokus di daerah timur Indonesia. Dan sekarang sudah mulai mengarah ke wilayah barat khususnya Sumut. Namun untuk pembiayaan komoditi, daerah ini sudah cukup banyak menyerap pembiayaan dari Eximbank,” katanya pada acara Business Gathering bersama stakeholders di Medan, Rabu (24/10).

Secara nasional, Indonesia Eximbank sudah menyalurkan kredit untuk sektor infrastruktur berupa pengangkutan umum-laut sebesar 4,76% dan pengangkutan umum-udara mencapai 4,04% dari total pembiayaan yang sudah disalurkan pada September 2012 sebesar Rp24,95 triliun.

“Kami akan tingkatkan pembiayaan pada sektor ini khusus berorientasi ekspor. Saat ini memang pada umumnya komoditi yang ekspor langsung,” jelasnya.
Indonesia Eximbank tidak akan membatasi pembiayaan yang akan disalurkan jadi baik pelabuhan udara, laut akan disalurkan sesuai dengan syarat dan ketentuan berlaku. “Khusus di sini, mulai Kuala Namu sebagai pelabuhan udara dan Belawan untuk pelabuhan laut sangat berpotensi kita berikan pembiayaan. Jadi kalau ada eksportir atau kontraktor yang membutuhkan dana, bisa mengajukan permohonan,” ujarnya.

Secara nasional, total pembiayaan yang sudah disalurkan Indonesia Eximbank pada September 2012 tercatat sebesar Rp24,95 triliun atau naik 38,83% dari Rp17,97 triliun dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. Sementara target yang ditetapkan untuk tahun ini sebesar Rp24,5 triliun. Melihat realisasi tersebut berarti bank ini sudah memenuhi target untuk 2012.

Pembiayaan terdiri atas mata uang valas sebesar 47,92% dan IDR 52,08% yang diberikan kepada berbagai macam sektor industri. Adapun 10 besar sektor industri yang dibiayai meliputi industri tekstil (10,45%).

Selanjutnya, minyak kelapa sawit mentah (10,04%), tanaman perkebunan kelapa sawit (7,76%), industri crumb rubber (4,50%), industri perabot (3,38%), industri logam dasar (2,38%), pertambangan batubara sebesar 2,38% dan industri makanan lainnya sebesar 2,38%.
Sedangkan menurut aset, Indonesia Eximbank juga tumbuh positif dimana tercatat sebesar Rp31,29 triliun atau naik 32,35% dari Rp23,64 triliun dibandingkan September 2011. Dan target yang ditetapkan awal tahun yaitu Rp31,83 triliun. (ram)

MEDAN- Indonesia Eximbank atau Bank Ekspor Impor Indonesia mulai melirik sektor Infrastruktur dalam pemberian pinjaman kepada kontraktor yang akan membangun infrastruktur di Sumut. Hal ini sesuai dengan tuntutan pasar di Sumatera Utara yang mengharapkan adanya perbaikan infrastruktur.
Kepala Wilayah Medan Eximbank, Adipati Camma mengatakan, pihaknya sudah memberikan penjaminan kepada salah satu kontraktor yang akan membangun conveyer di Pelabuhan Belawan. Adapun besaran penjaminan yang diberikan mencapai Rp100 miliar.

“Sejauh ini memang dalam bentuk penjaminan karena kontraktor pada umumnya sudah mendapat dana dari si pemilik proyek. Jadi kami hanya sebagai penjaminan saja dengan sindikasi bersama beberapa bank. Adapun nominalnya mencapai Rp100 miliar,” jelasnya.
Secara keseluruhan, pembiayaan yang sudah disalurkan Eximbank cabang Medan selama setahun terakhir mencapai Rp1 triliun dengan maksimal nominal Rp50 miliar per debitur. Sedangkan untuk nominal di atas Rp50 miliar langsung di proses oleh pusat.

“Yang memanfaatkan produk kami pada umumnya eksportir komoditi seperti crude palm oil (CPO), kopi, coklat dan pinang. Namun ada juga yang bergerak pada sektor perikanan. Seluruh produk tersebut langsung di ekspor ke negara tujuan seperti Amerika Serikat, India, Pakistan dan lainnya,” ucapnya.
Sementara itu, Director Eksekutif (CEO) Indonesia Eximbank, I Made Gde Erata mengatakan, pihaknya sangat mendukung pembiayaan sektor infrastruktur yang berorientasi ekspor di daerah ini mengingat potensinya sangat besar. Baru-baru ini Eximbank sudah membiayai pelabuhan untuk pendaratan kelapa sawit di Indragiri Hilir Riau.

“Khusus infrastruktur, selama tiga tahun kami masih fokus di daerah timur Indonesia. Dan sekarang sudah mulai mengarah ke wilayah barat khususnya Sumut. Namun untuk pembiayaan komoditi, daerah ini sudah cukup banyak menyerap pembiayaan dari Eximbank,” katanya pada acara Business Gathering bersama stakeholders di Medan, Rabu (24/10).

Secara nasional, Indonesia Eximbank sudah menyalurkan kredit untuk sektor infrastruktur berupa pengangkutan umum-laut sebesar 4,76% dan pengangkutan umum-udara mencapai 4,04% dari total pembiayaan yang sudah disalurkan pada September 2012 sebesar Rp24,95 triliun.

“Kami akan tingkatkan pembiayaan pada sektor ini khusus berorientasi ekspor. Saat ini memang pada umumnya komoditi yang ekspor langsung,” jelasnya.
Indonesia Eximbank tidak akan membatasi pembiayaan yang akan disalurkan jadi baik pelabuhan udara, laut akan disalurkan sesuai dengan syarat dan ketentuan berlaku. “Khusus di sini, mulai Kuala Namu sebagai pelabuhan udara dan Belawan untuk pelabuhan laut sangat berpotensi kita berikan pembiayaan. Jadi kalau ada eksportir atau kontraktor yang membutuhkan dana, bisa mengajukan permohonan,” ujarnya.

Secara nasional, total pembiayaan yang sudah disalurkan Indonesia Eximbank pada September 2012 tercatat sebesar Rp24,95 triliun atau naik 38,83% dari Rp17,97 triliun dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. Sementara target yang ditetapkan untuk tahun ini sebesar Rp24,5 triliun. Melihat realisasi tersebut berarti bank ini sudah memenuhi target untuk 2012.

Pembiayaan terdiri atas mata uang valas sebesar 47,92% dan IDR 52,08% yang diberikan kepada berbagai macam sektor industri. Adapun 10 besar sektor industri yang dibiayai meliputi industri tekstil (10,45%).

Selanjutnya, minyak kelapa sawit mentah (10,04%), tanaman perkebunan kelapa sawit (7,76%), industri crumb rubber (4,50%), industri perabot (3,38%), industri logam dasar (2,38%), pertambangan batubara sebesar 2,38% dan industri makanan lainnya sebesar 2,38%.
Sedangkan menurut aset, Indonesia Eximbank juga tumbuh positif dimana tercatat sebesar Rp31,29 triliun atau naik 32,35% dari Rp23,64 triliun dibandingkan September 2011. Dan target yang ditetapkan awal tahun yaitu Rp31,83 triliun. (ram)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/