32 C
Medan
Sunday, October 20, 2024
spot_img

Sertijab Kepala KPw BI Sumut di Medan, Ekonomi Sumut 2018 Didorong Industri Pengolahan dan Perdagangan

BAGUS SYAHPUTRA/Sumut Pos
SERTIJAB:Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajeckshah berfoto bersama Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara (KPw Bl Sumut), Wiwiek Sisto Widayat pada acara serah terima jabatan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara, Jumat (29/3).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) menunjukan tren yang baik. Di tahun 2018, pertumbuhan tercatat sebesar 5,18 persen, sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan perekonomian nasional 5,17 persen year on year (yoy). Pertumbuhan ekonomi Sumut di tahun 2018 didorong oleh sektor industri pengolahan dan sektor perdagangan besar dan eceran.

Anggota Dewan Gubernur Bank Indonesia, Rosmaya Hadi untuk menjaga pertumbuhan ekonomi ini, Sumut harus mulai bergerak dan mencari sumber pemasukkan lainnya. Selama ini, Sumut hanya fokus pada sektor perkebunan, yaitu sawit dan karet.

“Namun, Sumut juga perlu melakukan diversifikasi dan pengembangan sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru terutama dalam menghadapi tantangan tingginya ketergantungan perekonomian Sumut terhadap sektor komoditas yang sangat dipengaruhi oleh kondisi global,” ujarnya pada acara serah terima jabatan (sertijab) Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara (KPw Bl Sumut), dari Arief Budi Santoso kepada Wiwiek Sisto Widayat, di Kantor BI Sumut di Medan, Jum’at (29/3).

Rosmaya juga mendorong Sumut agar tidak terfokus dengan pertumbuhan ekonomi di sektor pertanian dan Sumber Daya Alam (SDA). Untuk itu, harus pengembangan sektor yang lain harus dilakukan pengembangan dengan dilakukan secara bersinergi.

“Salah satu sumber pertumbuhan ekonomi baru itu yakni pariwisata,” sebut Rosmaya sembari mengatakan Indonesia juga memfokuskan pengembangan pariwisata di Tanah Air ini.

Sinergi dan koordinasi antar pemangku kepentingan merupakan kunci untuk memperkuat ketahanan dan mendorong momentum pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.

“Pergantian kepemimpinan di BI adalah suatu dinamika yang berkesinambungan agar organisasi BI tetap memiliki kinerja dan motivasi yang tinggi dalam mendukung visi BI menjadi Bank Sentral yang berkontribusi nyata terhadap perekonomian Indonesia dan terbaik diantara negara emerging markets,” tutur Rosmaya.

Dalam kesempatan itu, ia juga menyampaikan harapannya agar BI Sumut dapat mengoptimalkan perannya sebagai mitra strategis (strategic advisory pemerintah daerah) dalam menyelesaikan permasalahan ekonomi di daerah.

“Untuk itu, seluruh pemangku kepentingan di Sumut harus terus memperkuat kerja sama dan bersinergi dalam menjalankan kebijakan demi menciptakan masyarakat yang sejahtera. Sebab, keberhasilan pembangunan nasional tidak terlepas dari keberhasilan pembangunan di tingkat regional,” pungkasnya.

Sementara itu, Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah yang hadir dalam acara itu menuturkan, perkembangan suatu daerah tidak terlepas dari peran perbankan terutama BI. Sebab, bank merupakan lokomotif pertumbuhan ekonomi suatu negara.

“Pertumbuhan ekonomi Sumut tahun 2018 tercatat 5,18 persen, berada diatas pertumbuhan ekonomi secara nasional 5,17 persen. Sementara, inflasi Sumut sepanjang tahun 2018 tercatat 1,23 persen. Ini mengindikasikan bahwa inflasi Sumut terkendali dengan baik. Untuk itu, kami selaku pemerintah provinsi Sumut berharap pemimpin BI yang baru terus bersinergi dengan Pemda dan menjalin kerja sama dengan TPID dalam mengendalikan inflasi, baik dengan swasta maupun pemerintah,” sebut Pria disapa dengan Ijeck itu. (gus/ram)

BAGUS SYAHPUTRA/Sumut Pos
SERTIJAB:Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajeckshah berfoto bersama Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara (KPw Bl Sumut), Wiwiek Sisto Widayat pada acara serah terima jabatan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara, Jumat (29/3).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) menunjukan tren yang baik. Di tahun 2018, pertumbuhan tercatat sebesar 5,18 persen, sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan perekonomian nasional 5,17 persen year on year (yoy). Pertumbuhan ekonomi Sumut di tahun 2018 didorong oleh sektor industri pengolahan dan sektor perdagangan besar dan eceran.

Anggota Dewan Gubernur Bank Indonesia, Rosmaya Hadi untuk menjaga pertumbuhan ekonomi ini, Sumut harus mulai bergerak dan mencari sumber pemasukkan lainnya. Selama ini, Sumut hanya fokus pada sektor perkebunan, yaitu sawit dan karet.

“Namun, Sumut juga perlu melakukan diversifikasi dan pengembangan sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru terutama dalam menghadapi tantangan tingginya ketergantungan perekonomian Sumut terhadap sektor komoditas yang sangat dipengaruhi oleh kondisi global,” ujarnya pada acara serah terima jabatan (sertijab) Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara (KPw Bl Sumut), dari Arief Budi Santoso kepada Wiwiek Sisto Widayat, di Kantor BI Sumut di Medan, Jum’at (29/3).

Rosmaya juga mendorong Sumut agar tidak terfokus dengan pertumbuhan ekonomi di sektor pertanian dan Sumber Daya Alam (SDA). Untuk itu, harus pengembangan sektor yang lain harus dilakukan pengembangan dengan dilakukan secara bersinergi.

“Salah satu sumber pertumbuhan ekonomi baru itu yakni pariwisata,” sebut Rosmaya sembari mengatakan Indonesia juga memfokuskan pengembangan pariwisata di Tanah Air ini.

Sinergi dan koordinasi antar pemangku kepentingan merupakan kunci untuk memperkuat ketahanan dan mendorong momentum pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.

“Pergantian kepemimpinan di BI adalah suatu dinamika yang berkesinambungan agar organisasi BI tetap memiliki kinerja dan motivasi yang tinggi dalam mendukung visi BI menjadi Bank Sentral yang berkontribusi nyata terhadap perekonomian Indonesia dan terbaik diantara negara emerging markets,” tutur Rosmaya.

Dalam kesempatan itu, ia juga menyampaikan harapannya agar BI Sumut dapat mengoptimalkan perannya sebagai mitra strategis (strategic advisory pemerintah daerah) dalam menyelesaikan permasalahan ekonomi di daerah.

“Untuk itu, seluruh pemangku kepentingan di Sumut harus terus memperkuat kerja sama dan bersinergi dalam menjalankan kebijakan demi menciptakan masyarakat yang sejahtera. Sebab, keberhasilan pembangunan nasional tidak terlepas dari keberhasilan pembangunan di tingkat regional,” pungkasnya.

Sementara itu, Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah yang hadir dalam acara itu menuturkan, perkembangan suatu daerah tidak terlepas dari peran perbankan terutama BI. Sebab, bank merupakan lokomotif pertumbuhan ekonomi suatu negara.

“Pertumbuhan ekonomi Sumut tahun 2018 tercatat 5,18 persen, berada diatas pertumbuhan ekonomi secara nasional 5,17 persen. Sementara, inflasi Sumut sepanjang tahun 2018 tercatat 1,23 persen. Ini mengindikasikan bahwa inflasi Sumut terkendali dengan baik. Untuk itu, kami selaku pemerintah provinsi Sumut berharap pemimpin BI yang baru terus bersinergi dengan Pemda dan menjalin kerja sama dengan TPID dalam mengendalikan inflasi, baik dengan swasta maupun pemerintah,” sebut Pria disapa dengan Ijeck itu. (gus/ram)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/