26 C
Medan
Saturday, September 28, 2024

Bandar Udara Internasional Kualanamu Terapkan Safe Campaign

LUBUKPAKAM, SUMUTPOS.CO – PT Angkasa Pura II (Persero) Bandar Udara Internasional Kualanamu Deliserdang bersama stakeholder penerbangan memperkenalkan program Safe Travel Campaign memberikan rasa aman dan nyaman bagi seluruh masyarakat dalam bepergian menggunakan pesawat di periode adaptasi kebiasaan baru.

Program Safe Travel Campaign dijalankan di Bandar Udara KNIA PT Angkasa Pura II, dan merujuk pada standar global berupa protokol World Travel & Tourism Council (WTTC), yang merupakan lembaga global menaungi dunia usaha di sektor pariwisata (travel & tourism).

WTTC sendiri di dalam merilis protokol tersebut juga memasukkan prosedur yang sudah dibuat Airport Council International (ACI).

PLT Executive General Manager bandar udara KNIA Yusron Fauzi dalam keterangan persnya Rabu (29/7), mengatakan safe travel campaign dijalankan dengan seluruh stakeholder di bandar udara KNIA yang dikelola perseroan.

“Safe Travel Campaign ini kami harapkan dapat menjaga dan meningkatkan kepercayaan masyarakat sehingga sektor penerbangan nasional dapat kembali menjadi salah satu penggerak utama perekonomian dan pariwisata di periode adaptasi kebiasaan baru,” ujar Yusron Fauzi.

Yusron Fauzi menuturkan protokol Safe Travel Campaign PT Angkasa Pura II yang merujuk pada WTCC sekaligus ACI ini untuk memperkuat 3 pilar di tengah adaptasi kebiasaan baru, yaitu Kesiapan Operasional dan Staf Bandara ,Operational and Staff Preparedness ,memastikan terciptanya Passenger Experience yang Aman dari COVID-19 Ensuring a Safe Experience, serta Membangun Kembali Kepercayaan dan Keyakinan Rebuilding Trust and Confidence.

“Kuatnya tiga pilar tersebut dapat menciptakan bandara yang aman [Safe Airport], bandara yang sehat [Healthy Airport] dan bandara yang higienis [Hygiene Airport],” ujar Yusron Fauzi.

Sementara itu guna memperkuat pilar Ensuring a Safe Experience, PT Angkasa Pura II dan stakeholder memiliki program disinfeksi seluruh area bandara, melakukan skrining terkait aspek kesehatan menggunakan berbagai fasilitas seperti thermo gun, thermal scanner dan pemeriksaan dokumen kesehatan.

Yusron Fauzi menambahkan PT Angkasa Pura II juga mengedepankan digitalisasi dalam menghadapi tantangan COVID-19, seperti misalnya penerapan touchless di sejumlah fasilitas seperti lift, hand sanitizer di seluruh titik terminal, penggunaan full body scanner, pemeriksaan dokumen melalui aplikasi Travelation.

“Sejumlah disinfeksi seperti di Bandar Udara juga dilakukan menggunakan alat UV Sterilizer seperti di Tevelator, lalu untuk mensterilkan bagasi penumpang di X-ray pada pos pemeriksaan keamanan dan saat pengambilan bagasi di baggage claim area,” jelas Yusron Fauzi. (btr)

LUBUKPAKAM, SUMUTPOS.CO – PT Angkasa Pura II (Persero) Bandar Udara Internasional Kualanamu Deliserdang bersama stakeholder penerbangan memperkenalkan program Safe Travel Campaign memberikan rasa aman dan nyaman bagi seluruh masyarakat dalam bepergian menggunakan pesawat di periode adaptasi kebiasaan baru.

Program Safe Travel Campaign dijalankan di Bandar Udara KNIA PT Angkasa Pura II, dan merujuk pada standar global berupa protokol World Travel & Tourism Council (WTTC), yang merupakan lembaga global menaungi dunia usaha di sektor pariwisata (travel & tourism).

WTTC sendiri di dalam merilis protokol tersebut juga memasukkan prosedur yang sudah dibuat Airport Council International (ACI).

PLT Executive General Manager bandar udara KNIA Yusron Fauzi dalam keterangan persnya Rabu (29/7), mengatakan safe travel campaign dijalankan dengan seluruh stakeholder di bandar udara KNIA yang dikelola perseroan.

“Safe Travel Campaign ini kami harapkan dapat menjaga dan meningkatkan kepercayaan masyarakat sehingga sektor penerbangan nasional dapat kembali menjadi salah satu penggerak utama perekonomian dan pariwisata di periode adaptasi kebiasaan baru,” ujar Yusron Fauzi.

Yusron Fauzi menuturkan protokol Safe Travel Campaign PT Angkasa Pura II yang merujuk pada WTCC sekaligus ACI ini untuk memperkuat 3 pilar di tengah adaptasi kebiasaan baru, yaitu Kesiapan Operasional dan Staf Bandara ,Operational and Staff Preparedness ,memastikan terciptanya Passenger Experience yang Aman dari COVID-19 Ensuring a Safe Experience, serta Membangun Kembali Kepercayaan dan Keyakinan Rebuilding Trust and Confidence.

“Kuatnya tiga pilar tersebut dapat menciptakan bandara yang aman [Safe Airport], bandara yang sehat [Healthy Airport] dan bandara yang higienis [Hygiene Airport],” ujar Yusron Fauzi.

Sementara itu guna memperkuat pilar Ensuring a Safe Experience, PT Angkasa Pura II dan stakeholder memiliki program disinfeksi seluruh area bandara, melakukan skrining terkait aspek kesehatan menggunakan berbagai fasilitas seperti thermo gun, thermal scanner dan pemeriksaan dokumen kesehatan.

Yusron Fauzi menambahkan PT Angkasa Pura II juga mengedepankan digitalisasi dalam menghadapi tantangan COVID-19, seperti misalnya penerapan touchless di sejumlah fasilitas seperti lift, hand sanitizer di seluruh titik terminal, penggunaan full body scanner, pemeriksaan dokumen melalui aplikasi Travelation.

“Sejumlah disinfeksi seperti di Bandar Udara juga dilakukan menggunakan alat UV Sterilizer seperti di Tevelator, lalu untuk mensterilkan bagasi penumpang di X-ray pada pos pemeriksaan keamanan dan saat pengambilan bagasi di baggage claim area,” jelas Yusron Fauzi. (btr)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/