26.7 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Impor Gula Sumut Melonjak 88,86 Persen

MEDAN- Sumatera Utara akan tetap mengimpor gula untuk memenuhi kebutuhan gula putih, baik untuk konsumsi maupun industri. Alasannya, kebutuhan gula di Sumut hanya dipenuhi oleh PTPN II. Sementara hasil produksi tidak memenuhi kebutuhan.

“Kebutuhan Sumut akan gula masih dipenuhi oleh PTPN II, tetapi tidak dapat menutupi kebutuhan, karena itu kita masih harus impor,” ujar Kepala Dinas perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sumut, Darwinsyah.
Kebutuhan gula saat ini mencapai sekitar 35 ribu ton hingga 48.000 ton perbulan atau sekitar 210.000 per ton untuk Sumut dan NAD. Demi memenuhi kebutuhan akan gula pemerintah masih terus mendatangkan gula melalui perdagangan gula antarpulau terbatas (PGAT). “Pada Septermber 2011 kemarin, gula yang kita penuhi sebanyak 20 ribu ton,” tambah Darwinsyah. Selain pasokan gula tersebut, impor dari luar negeri masih tetap dan dibutuhkan dan terus mengalami lonjakan hingga 88,86 persen.

Menurut Darwin, surat rekomendasi PGAT untuk penambahan 20 ribu ton gula ke Sumut sudah dikeluarkan guna memenuhi kebutuhan gula putih di Sumut pada akhir September 2011. Hingga data terakhir gula yang sudah masuk dalam PGAT sudah mencapai 11.318 ton. “Kita harap alokasi akan bertambah lagi, tapi belum ada yang mengajukan surat rekomendasi. Penambahan  stok gula ini guna memenuhi kebutuhan Idul Adha, Natal dan Tahun Baru 2012,” ucapnya.
Meskipun begitu, lanjutnya, untuk realisasi rekomendasi tergantung pada daerah penghasil dan perusahaan yang mengajukan permintaan. Begitu pun, ia minta masyarakat tak perlu khawatir karena stok tetap ada mencapai 48 ribu ton ditambah lagi PTPN juga sedang panen. “Pasokan didatangkan dari daerah asal gula yakni Lampung dan Jawa Timur,” katanya. (ram)

MEDAN- Sumatera Utara akan tetap mengimpor gula untuk memenuhi kebutuhan gula putih, baik untuk konsumsi maupun industri. Alasannya, kebutuhan gula di Sumut hanya dipenuhi oleh PTPN II. Sementara hasil produksi tidak memenuhi kebutuhan.

“Kebutuhan Sumut akan gula masih dipenuhi oleh PTPN II, tetapi tidak dapat menutupi kebutuhan, karena itu kita masih harus impor,” ujar Kepala Dinas perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sumut, Darwinsyah.
Kebutuhan gula saat ini mencapai sekitar 35 ribu ton hingga 48.000 ton perbulan atau sekitar 210.000 per ton untuk Sumut dan NAD. Demi memenuhi kebutuhan akan gula pemerintah masih terus mendatangkan gula melalui perdagangan gula antarpulau terbatas (PGAT). “Pada Septermber 2011 kemarin, gula yang kita penuhi sebanyak 20 ribu ton,” tambah Darwinsyah. Selain pasokan gula tersebut, impor dari luar negeri masih tetap dan dibutuhkan dan terus mengalami lonjakan hingga 88,86 persen.

Menurut Darwin, surat rekomendasi PGAT untuk penambahan 20 ribu ton gula ke Sumut sudah dikeluarkan guna memenuhi kebutuhan gula putih di Sumut pada akhir September 2011. Hingga data terakhir gula yang sudah masuk dalam PGAT sudah mencapai 11.318 ton. “Kita harap alokasi akan bertambah lagi, tapi belum ada yang mengajukan surat rekomendasi. Penambahan  stok gula ini guna memenuhi kebutuhan Idul Adha, Natal dan Tahun Baru 2012,” ucapnya.
Meskipun begitu, lanjutnya, untuk realisasi rekomendasi tergantung pada daerah penghasil dan perusahaan yang mengajukan permintaan. Begitu pun, ia minta masyarakat tak perlu khawatir karena stok tetap ada mencapai 48 ribu ton ditambah lagi PTPN juga sedang panen. “Pasokan didatangkan dari daerah asal gula yakni Lampung dan Jawa Timur,” katanya. (ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/