25.6 C
Medan
Sunday, May 19, 2024

PGN Perluas Penggunaan Gas Bumi di Daerah

Ribuan Jiwa di Deliserdang Terbantu

GALI: Pekerja sedang menggali tanah untuk menanam pipa jaringan gas PGN di daerah Deliserdang, belum lama ini.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kabupaten Deliserdang, menjadi salah satu Kabupaten terluas di Sumatera Utara. Kawasannya yang menggelilingi Kota Medan, dipenuhi dengan berbagai sumber daya alam, baik dari laut maupun sektor pertanian. Tidak heran, puluhan pabrik berdiri di kabupaten yang memiliki luas 2.242 Km2 ini.

Dengan jumlah penduduk 2.155.625 orang terdiri dari 1.070.946 perempuan dan 1.084.679 laki-laki, Kabupaten Deliserdang memiliki sumber daya manusia yang sangat banyak. Namun, kemiskinan menjadi momok yang menakutkan di Kabupaten yang dipimpin H Ashari Tambunan ini.

Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Deliserdang, periode 2014-2018 jumlah penduduk miskin di daerah ini terus menurun. Bahkan, angkanya tidak sampai 9.000 ribu jiwa. Hal ini dapat dilihat dari terus terjadinya pembangunan di kawasan ini. Terutama, sejak berdirinya Bandara Internasional Kualanamu yang dalam operasionalnya menggaet tenaga kerja dari Deliserdang.

Selain bandara, berbagai pabrik juga berdiri di kawasan ini, bukan pabrik kecil, melainkan pabrik besar yang membutuhkan ratusan hingga jutaan tenaga kerja manusia. Teranyar, dua pabrik berdiri yaitu PT Mark Dynamics Indonesia dan PT Alfo Cita Abadi. Keduanya menjadikan gas bumi sebagai bahan bakar, dengan kata lain, keduanya adalah pelanggan Perusahaan Gas Negara (PGN) Area Medan.

Presiden Direktur PT Mark Dynamics Indonesia (MDI) Tbk, Ridwan Goh menyatakan, saat ini pabriknya sudah ada dua, dan keduanya menggunakan bahan bakar gas bumi dan berdiri di Deliserdang.

“Selain hemat, gas bumi juga membuat hasil cetakan lebih rapid an halus. Karena, produk kita lebih banyak di ekspor ke China, Malaysia, Vietnam, dan lainnya,” ujarnya saat ditemui beberapa waktu yang lalu.

Ridwan menyatakan, dua pabrik PT MDI berdiri di Deliserdang, dengan jumlah karyawan mencapai 1.150 jiwa. Dimana, pabrik pertama yang terletak di Jalan Tanjungmorawa memiliki tenaga kerja sebanyak 1.000 orang dan pabrik kedua sebanyak 1150 orang. “Untuk pabrik kedua masih akan dilakukan perekrutan, untuk saat ini, masih sekitar 150-an, karena kita baru beroperasional pada Oktober yang lalu,” lanjutnya.

Ridwan menyatakan alas an pembangunan pabriknya di Deliserdang, selain karena masih banyak lahan, alasan lainnya adalah jumlah tenaga kerja yang masih mudah untuk ditemukan.

“Kalaupun kita mau ekspansi, yang paling utama adalah, adakah PGN disana? Karena kita benar-benar membutuhkan gas bumi. Selain karena lebih murah dari bahan bakar lain, juga hasil produksi yang lebih baik,” ungkapnya.

Ridwan mengatakan, pabrik pertama mulai dibangun pada tahun 2002 yang lalu, dan mulai beroperasi pada 2003. Dengan kata lain, PT MDI sudah menjadi pelanggan PGN sejak 16 tahun yang lalu. Selain perusahaan, ibu rumah tangga juga merasakan manfaatnya menggunakan gas bumi dari PGN. Ibu Ratna (50) misalnya, warga Desa Tanjungmorawa Kecamatan Tanjungmorawa ini sudah merasakan kemudahan yang karena menggunakan gas bumi.

“Saya menghemat waktu, karena tidak perlu membuang waktu untuk mencari dan membeli gas tabung,” ujarnya.

Ratna mengatakan, dirinya tinggal bersama ketiga anaknya. Meraka termasuk boros dalam penggunaan bahan bakar. Selain memasak makanan sehari-hari, Ratna dan ketiga anaknya terbiasa mandi dengan menggunakan air hangat. Sehingga, gas tabung 3 kg, biasanya hanya bertahan 3-5 hari di dalam rumah.

“Kalau sekarang, saya hanya cukup membayar Rp100 ribu per bulan. Beda sekalikan harganya? Tetapi, di saya nya, bukan masalah harga, tetapi mencari ini. Usia yang sudah tidak muda, anak yang jarang di rumah, membuat saya terkadang harus kewalahan mencari dan mengangkat gas tabung,” lanjutnya.

Sementara Tokoh masyarakat yang sekaligus Mantan Wakil Bupati Deliserdang, Zainuddin Mars pernah mengatakan, penggunaan gas bumi di Deliserdang sangat membantu masyarakat. Sehingga, walau tinggal di Kabupaten, tetapi tidak merasakan perekonomian tinggal Kabupaten, melainkan ekonomi perkotaan,” ungkapnya saat peresmian Jargas Deliserdang pada Maret 2019 yang lalu.

“Karena itu, Deliserdang meminta agar pemasangan gas bumi mencapai 25.000. Tetapi yang disetujui hanya 5.560,” ungkapnya.

Dirinya menyatakan, dengan adanya PGN, setidaknya ribuan jiwa di Deliserdang terbantu, mulai dari operasional jargas, dan pabrik yang menggunakan gas PGN.

“Dengan kata lain, daerah tidak akan ketinggalan. Saat ini ada 5.560 rumah tangga yang sudah menggunakan gas bumi. Dan akan beertambah sekitar 5.500 dalam waktu dekat” tambahnya.

Sales Area Head PGN Medan, Saeful Hadi mengatakan saat ini komitmen PGN adalah memperluas penggunaan gas bumi di daerah, sehingga terjadi pemerataan ekonomi.

“Ini adalah tugas kita sebagai Sub Holding Gas. Dengan pemanfaat gas bumi, bukan hanya memperhemat dan memudahkan saja, tetapi juga ramah lingkungan,” ungkapnya.

Saeful mengatakan, saat ini, PGN telah memiliki infrastruktur pipa sepanjang 688 Km. Dengan pembagian pipa baja sepanjang 218 Km dan pipa PE sepanjang 470 Km.

PGN Area Medan, hingga saat ini memasok gas ke pelanggan sebanyak 15-16 MMSFCD per hari. Hingga Juli, pelanggan PGN Area Medan mencapai 22.887 dengan perincian, pelanggan RT sebanyak 22.356, PK sebanyak 396 dan pelanggan Komersial dan Industri 133. (ram)

Ribuan Jiwa di Deliserdang Terbantu

GALI: Pekerja sedang menggali tanah untuk menanam pipa jaringan gas PGN di daerah Deliserdang, belum lama ini.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kabupaten Deliserdang, menjadi salah satu Kabupaten terluas di Sumatera Utara. Kawasannya yang menggelilingi Kota Medan, dipenuhi dengan berbagai sumber daya alam, baik dari laut maupun sektor pertanian. Tidak heran, puluhan pabrik berdiri di kabupaten yang memiliki luas 2.242 Km2 ini.

Dengan jumlah penduduk 2.155.625 orang terdiri dari 1.070.946 perempuan dan 1.084.679 laki-laki, Kabupaten Deliserdang memiliki sumber daya manusia yang sangat banyak. Namun, kemiskinan menjadi momok yang menakutkan di Kabupaten yang dipimpin H Ashari Tambunan ini.

Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Deliserdang, periode 2014-2018 jumlah penduduk miskin di daerah ini terus menurun. Bahkan, angkanya tidak sampai 9.000 ribu jiwa. Hal ini dapat dilihat dari terus terjadinya pembangunan di kawasan ini. Terutama, sejak berdirinya Bandara Internasional Kualanamu yang dalam operasionalnya menggaet tenaga kerja dari Deliserdang.

Selain bandara, berbagai pabrik juga berdiri di kawasan ini, bukan pabrik kecil, melainkan pabrik besar yang membutuhkan ratusan hingga jutaan tenaga kerja manusia. Teranyar, dua pabrik berdiri yaitu PT Mark Dynamics Indonesia dan PT Alfo Cita Abadi. Keduanya menjadikan gas bumi sebagai bahan bakar, dengan kata lain, keduanya adalah pelanggan Perusahaan Gas Negara (PGN) Area Medan.

Presiden Direktur PT Mark Dynamics Indonesia (MDI) Tbk, Ridwan Goh menyatakan, saat ini pabriknya sudah ada dua, dan keduanya menggunakan bahan bakar gas bumi dan berdiri di Deliserdang.

“Selain hemat, gas bumi juga membuat hasil cetakan lebih rapid an halus. Karena, produk kita lebih banyak di ekspor ke China, Malaysia, Vietnam, dan lainnya,” ujarnya saat ditemui beberapa waktu yang lalu.

Ridwan menyatakan, dua pabrik PT MDI berdiri di Deliserdang, dengan jumlah karyawan mencapai 1.150 jiwa. Dimana, pabrik pertama yang terletak di Jalan Tanjungmorawa memiliki tenaga kerja sebanyak 1.000 orang dan pabrik kedua sebanyak 1150 orang. “Untuk pabrik kedua masih akan dilakukan perekrutan, untuk saat ini, masih sekitar 150-an, karena kita baru beroperasional pada Oktober yang lalu,” lanjutnya.

Ridwan menyatakan alas an pembangunan pabriknya di Deliserdang, selain karena masih banyak lahan, alasan lainnya adalah jumlah tenaga kerja yang masih mudah untuk ditemukan.

“Kalaupun kita mau ekspansi, yang paling utama adalah, adakah PGN disana? Karena kita benar-benar membutuhkan gas bumi. Selain karena lebih murah dari bahan bakar lain, juga hasil produksi yang lebih baik,” ungkapnya.

Ridwan mengatakan, pabrik pertama mulai dibangun pada tahun 2002 yang lalu, dan mulai beroperasi pada 2003. Dengan kata lain, PT MDI sudah menjadi pelanggan PGN sejak 16 tahun yang lalu. Selain perusahaan, ibu rumah tangga juga merasakan manfaatnya menggunakan gas bumi dari PGN. Ibu Ratna (50) misalnya, warga Desa Tanjungmorawa Kecamatan Tanjungmorawa ini sudah merasakan kemudahan yang karena menggunakan gas bumi.

“Saya menghemat waktu, karena tidak perlu membuang waktu untuk mencari dan membeli gas tabung,” ujarnya.

Ratna mengatakan, dirinya tinggal bersama ketiga anaknya. Meraka termasuk boros dalam penggunaan bahan bakar. Selain memasak makanan sehari-hari, Ratna dan ketiga anaknya terbiasa mandi dengan menggunakan air hangat. Sehingga, gas tabung 3 kg, biasanya hanya bertahan 3-5 hari di dalam rumah.

“Kalau sekarang, saya hanya cukup membayar Rp100 ribu per bulan. Beda sekalikan harganya? Tetapi, di saya nya, bukan masalah harga, tetapi mencari ini. Usia yang sudah tidak muda, anak yang jarang di rumah, membuat saya terkadang harus kewalahan mencari dan mengangkat gas tabung,” lanjutnya.

Sementara Tokoh masyarakat yang sekaligus Mantan Wakil Bupati Deliserdang, Zainuddin Mars pernah mengatakan, penggunaan gas bumi di Deliserdang sangat membantu masyarakat. Sehingga, walau tinggal di Kabupaten, tetapi tidak merasakan perekonomian tinggal Kabupaten, melainkan ekonomi perkotaan,” ungkapnya saat peresmian Jargas Deliserdang pada Maret 2019 yang lalu.

“Karena itu, Deliserdang meminta agar pemasangan gas bumi mencapai 25.000. Tetapi yang disetujui hanya 5.560,” ungkapnya.

Dirinya menyatakan, dengan adanya PGN, setidaknya ribuan jiwa di Deliserdang terbantu, mulai dari operasional jargas, dan pabrik yang menggunakan gas PGN.

“Dengan kata lain, daerah tidak akan ketinggalan. Saat ini ada 5.560 rumah tangga yang sudah menggunakan gas bumi. Dan akan beertambah sekitar 5.500 dalam waktu dekat” tambahnya.

Sales Area Head PGN Medan, Saeful Hadi mengatakan saat ini komitmen PGN adalah memperluas penggunaan gas bumi di daerah, sehingga terjadi pemerataan ekonomi.

“Ini adalah tugas kita sebagai Sub Holding Gas. Dengan pemanfaat gas bumi, bukan hanya memperhemat dan memudahkan saja, tetapi juga ramah lingkungan,” ungkapnya.

Saeful mengatakan, saat ini, PGN telah memiliki infrastruktur pipa sepanjang 688 Km. Dengan pembagian pipa baja sepanjang 218 Km dan pipa PE sepanjang 470 Km.

PGN Area Medan, hingga saat ini memasok gas ke pelanggan sebanyak 15-16 MMSFCD per hari. Hingga Juli, pelanggan PGN Area Medan mencapai 22.887 dengan perincian, pelanggan RT sebanyak 22.356, PK sebanyak 396 dan pelanggan Komersial dan Industri 133. (ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/