28 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Penuhi Kebutuhan Lokal dan Ekspor, Sharp Indonesia Resmikan Pabrik AC

KARAWANG, SUMUTPOS.CO – Pabrik produk penyejuk udara (AC) Sharp, yang dibangun sejak Februari 2022 dengan nilai investasi sebesar Rp582 miliar, telah rampung dikerjakan. Mengusung konsep ramah lingkungan, pabrik AC Sharp menempati lahan seluas 3,5 hektare dari total luas pabrik Sharp Indonesia sebesar 31 hektare, yang berlokasi di kawasan Karawang International Industrial City (KIIC), Karawang, Jawa Barat, akhirnya siap beroperasi.

Pembukaan pabrik AC di dalam negeri merupakan langkah Sharp Indonesia guna memenuhi permintaan pasar domestik dan juga ekspor. Tingginya permintaan akan produk penyejuk udara di Indonesia tidak terlepas dari posisi geografis Indonesia yang terletak pada garis khatulistiwa. Hal tersebut menjadikan Indonesia sebagai sebuah negara yang memiliki iklim tropis, yang matahari terus bersinar sepanjang tahun dengan suhu yang relatif tinggi.

“Saat ini Sharp menempati posisi pertama di pasar AC Indonesia dengan pangsa pasar sekitar 24 persen. Memiliki kapasitas produksi sekitar 900.000 unit per tahun untuk tahun pertama dan akan terus menambah kapasitas produksi sejalan dengan perkembangan bisnis kami hingga 1,2 juta unit per tahunnya. Kami optimis dapat meningkatkan pangsa pasar menjadi 30 persen,” ungkap Presiden Direktur PT Sharp Electronics Indonesia, Shinji Teraoka.

Seremoni peresmian pabrik AC Sharp Indonesia yang digelar baru-baru ini, dihadiri Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kenji Kanasugi, Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Transportasi dan Elektronika (ILMATE)/Directorate General of Metal, Machinery, Transportation and Electronics Industries (ILMATE), Taufik Bawazier, dan President & CEO Sharp Corporation, Robert Wu.

Dalam sambutannya, perwakilan Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Taufik Bawazier menyampaikan, Penanaman Modal Asing (PMA) masih berkontribusi paling besar pada realisasi semester ini, yakni mencapai Rp363,3 triliun, atau tumbuh 53,5 persen secara tahunan (yoy).
“Kepercayaan investor, baik dari dalam dan luar negeri terhadap kebijakan pemerintah di bidang investasi, maupun iklim industri, menjadi satu faktor yang mendorong peningkatan realisasi investasi di Indonesia. Harapannya dengan semakin lengkapnya struktur industri elektronik baik hilir maupun komponen di dalam negeri, hal ini mampu menjadikan Indonesia sebagai basis produksi produk elektronika yang dapat menyuplai kebutuhan, baik di dalam negeri maupun pasar internasional,” ungkap Taufik.

Komitmen Sharp untuk terus berkontribusi terhadap lingkungan dan masyarakat direfleksikan melalui pengoperasian pabrik barunya. Sharp akan menyerap tenaga kerja baru yang akan di tempatkan pada posisi produksi, distribusi, hingga purnajual.

Bersamaan dengan peresmian pabrik AC-nya, Sharp pun memperkenalkan rangkaian produk AC yang di produksi di Indonesia, yakni ‘Garuda Series’ yang terdiri dari beberapa tipe, seperti AC Split Basic Standard, AC Split Standard with Plasmacluster, AC Split Basic Inverter, AC Split Inverter with Plasmacluster. Kapasitas yang tersedia mulai dari 1/2 PK hingga 1 PK.

President & CEO Sharp Corporation, Robert Wu mengatakan, misi mereka adalah meningkatkan kehidupan konsumen Indonesia modern dengan menyediakan produk ramah lingkungan yang menawarkan kenyamanan dan kemewahan dengan standar kualitas merek Jepang yang luar biasa.
“Hal ini sejalan dengan aspirasi masyarakat yang menginginkan standar hidup yang lebih tinggi,” jelasnya.

Peluncuran pabrik AC baru menandai momen revolusioner bagi Sharp Indonesia. Sharp terus memperluas bisnis secara berkesinambunngan dengan melakukan pengembangan melalui beragam teknologi dalam fasilitas produksi dan produk. “Kami berharap melalui pabrik baru kami, tidak hanya dapat meningkatkan performa bisnis kami, namun juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia,” imbuh Robert.

Produk AC ‘Garuda Series’ dilempar ke pasaran dengan kisaran harga Rp2,75 juta hingga Rp3,6 juta, dan dapat ditemukan di seluruh kanal penjualan online dan offline, seperti toko-toko di e-commerce, Cocoro Life, hingga toko tradisional. Selain pasar domestik, Sharp Indonesia pun akan mengekspor AC ‘Garuda Series’ ke negara-negara di Asia Tenggara, Timor Leste, Kepulauan Fiji, Timur Tengah, dan Papua Nugini.
“Kami juga meningkatkan layanan purnajual kami yang tersebar di lebih 600 titik di seluruh penjuru Indonesia, sebagai bukti keseriusan kami dalam melayani konsumen,” pungkas Teraoka. (rel/saz)

KARAWANG, SUMUTPOS.CO – Pabrik produk penyejuk udara (AC) Sharp, yang dibangun sejak Februari 2022 dengan nilai investasi sebesar Rp582 miliar, telah rampung dikerjakan. Mengusung konsep ramah lingkungan, pabrik AC Sharp menempati lahan seluas 3,5 hektare dari total luas pabrik Sharp Indonesia sebesar 31 hektare, yang berlokasi di kawasan Karawang International Industrial City (KIIC), Karawang, Jawa Barat, akhirnya siap beroperasi.

Pembukaan pabrik AC di dalam negeri merupakan langkah Sharp Indonesia guna memenuhi permintaan pasar domestik dan juga ekspor. Tingginya permintaan akan produk penyejuk udara di Indonesia tidak terlepas dari posisi geografis Indonesia yang terletak pada garis khatulistiwa. Hal tersebut menjadikan Indonesia sebagai sebuah negara yang memiliki iklim tropis, yang matahari terus bersinar sepanjang tahun dengan suhu yang relatif tinggi.

“Saat ini Sharp menempati posisi pertama di pasar AC Indonesia dengan pangsa pasar sekitar 24 persen. Memiliki kapasitas produksi sekitar 900.000 unit per tahun untuk tahun pertama dan akan terus menambah kapasitas produksi sejalan dengan perkembangan bisnis kami hingga 1,2 juta unit per tahunnya. Kami optimis dapat meningkatkan pangsa pasar menjadi 30 persen,” ungkap Presiden Direktur PT Sharp Electronics Indonesia, Shinji Teraoka.

Seremoni peresmian pabrik AC Sharp Indonesia yang digelar baru-baru ini, dihadiri Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kenji Kanasugi, Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Transportasi dan Elektronika (ILMATE)/Directorate General of Metal, Machinery, Transportation and Electronics Industries (ILMATE), Taufik Bawazier, dan President & CEO Sharp Corporation, Robert Wu.

Dalam sambutannya, perwakilan Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Taufik Bawazier menyampaikan, Penanaman Modal Asing (PMA) masih berkontribusi paling besar pada realisasi semester ini, yakni mencapai Rp363,3 triliun, atau tumbuh 53,5 persen secara tahunan (yoy).
“Kepercayaan investor, baik dari dalam dan luar negeri terhadap kebijakan pemerintah di bidang investasi, maupun iklim industri, menjadi satu faktor yang mendorong peningkatan realisasi investasi di Indonesia. Harapannya dengan semakin lengkapnya struktur industri elektronik baik hilir maupun komponen di dalam negeri, hal ini mampu menjadikan Indonesia sebagai basis produksi produk elektronika yang dapat menyuplai kebutuhan, baik di dalam negeri maupun pasar internasional,” ungkap Taufik.

Komitmen Sharp untuk terus berkontribusi terhadap lingkungan dan masyarakat direfleksikan melalui pengoperasian pabrik barunya. Sharp akan menyerap tenaga kerja baru yang akan di tempatkan pada posisi produksi, distribusi, hingga purnajual.

Bersamaan dengan peresmian pabrik AC-nya, Sharp pun memperkenalkan rangkaian produk AC yang di produksi di Indonesia, yakni ‘Garuda Series’ yang terdiri dari beberapa tipe, seperti AC Split Basic Standard, AC Split Standard with Plasmacluster, AC Split Basic Inverter, AC Split Inverter with Plasmacluster. Kapasitas yang tersedia mulai dari 1/2 PK hingga 1 PK.

President & CEO Sharp Corporation, Robert Wu mengatakan, misi mereka adalah meningkatkan kehidupan konsumen Indonesia modern dengan menyediakan produk ramah lingkungan yang menawarkan kenyamanan dan kemewahan dengan standar kualitas merek Jepang yang luar biasa.
“Hal ini sejalan dengan aspirasi masyarakat yang menginginkan standar hidup yang lebih tinggi,” jelasnya.

Peluncuran pabrik AC baru menandai momen revolusioner bagi Sharp Indonesia. Sharp terus memperluas bisnis secara berkesinambunngan dengan melakukan pengembangan melalui beragam teknologi dalam fasilitas produksi dan produk. “Kami berharap melalui pabrik baru kami, tidak hanya dapat meningkatkan performa bisnis kami, namun juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia,” imbuh Robert.

Produk AC ‘Garuda Series’ dilempar ke pasaran dengan kisaran harga Rp2,75 juta hingga Rp3,6 juta, dan dapat ditemukan di seluruh kanal penjualan online dan offline, seperti toko-toko di e-commerce, Cocoro Life, hingga toko tradisional. Selain pasar domestik, Sharp Indonesia pun akan mengekspor AC ‘Garuda Series’ ke negara-negara di Asia Tenggara, Timor Leste, Kepulauan Fiji, Timur Tengah, dan Papua Nugini.
“Kami juga meningkatkan layanan purnajual kami yang tersebar di lebih 600 titik di seluruh penjuru Indonesia, sebagai bukti keseriusan kami dalam melayani konsumen,” pungkas Teraoka. (rel/saz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/