26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Tumbuhkan Daya Saing, LPEI Ajak Pelaku Usaha Perempuan Jadi Eksportir

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dalam rangka memperingati Hari Ibu, Kementerian Keuangan RI bersama Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank dan Pusat Investasi Pemerintah (PIP) melalui kolaborasi #KemenkeuSatu mengadakan acara dengan tujuan mengajak para pelaku usaha perempuan Indonesia untuk berkontribusi terhadap pertumbuhan perekonomian nasional yang berdaya saing global.

Acara berupa talkshow dengan tema “Perempuan Berdaya, Indonesia Maju” dan berlokasi di Murakabi Craft, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada hari Kamis (22/12).

Selain talkshow, kegiatan ini juga diramaikan dengan adanya booth expo layanan UMKM Kemenkeu Satu yang menyiapkan berbagai narasumber bagi para pengunjung untuk menanyakan kiat-kiat usaha, potensi negara tujuan.

Dalam kegiatan ini LPEI menghadirkan para narasumber yang berasal dari Kantor Cabang LPEI Surakarta dan 10 pelaku usaha mayoritas di sektor furnitur yang berasal dari debitur UMKM berorientasi ekspor dan mitra binaan Jasa Konsultasi.

Menteri Keuangan RI memberikan sambutan dan dukungannya yang disampaikan secara daring kepada para pengunjung dan tamu undangan. “Negara hadir melalui berbagai instrumen keuangan maupun berbagai institusi yang diberikan penugasan khusus oleh Pemerintah seperti LPEI untuk mendorong ekspor nasional serta coaching program kepada para pelaku UMKM
terutama para pelaku usaha perempuan,” ucap Sri Mulyani Indrawati.

Sri Mulyani Indrawati berharap dengan coaching program yang diberikan kepada eksportir perempuan ini akan makin memperluas basis daya saing Indonesia dalam rangka menembus pasar global baik melalui akses pembiayaan maupun pendampingan oleh LPEI.

Staf Ahli Gubernur DI Yogyakarta Bidang Sosial Kemasyarakatan, Etty Kumolowati
mengapresiasi kolaborasi yang dibangun antara Kementerian Keuangan, SMV dan seluruh pihak terkait atas terwujudnya kegiatan ini.

“Kami menyambut gembira atas terselenggaranya acara talkshow yang diadakan oleh Kementerian Keuangan. Semoga seluruh rangkaian acara dapat
berjalan lancar. Kami optimis peran perempuan semakin berkontribusi terutama dalam upaya pemulihan ekonomi nasional ditengah pandemi Covid-19,” ungkap Etty.

Kepala Kantor Cabang LPEI Surakarta, Irwan Prasetiyawan yang menjadi salah satu narasumber pada acara talkshow menjelaskan bahwa LPEI sebagai Special Mission Vehicle Kementerian Keuangan RI memiliki mandat yang diatur dalam Undang-undang No 2 Tahun 2009 untuk mendorong ekspor nasional melalui Pembiayaan, Penjaminan, Asuransi, dan Jasa Konsultasi
untuk mendukung para pelaku usaha berorientasi ekspor tak terkecuali para pelaku UMKM.

“Penguatan kompetensi dan kapasitas para pelaku UMKM terus dilakukan dan tingkatkan baik dari sisi pembiayaan antara lain fasilitas Penugasan Khusus Ekspor (PKE) UKM maupun pendampingan dengan program unggulan, seperti Coaching Program for New Exporter (CPNE) dan Desa Devisa,” ujar Irwan.

Tercatat sejak tahun 2019 hingga November 2022, LPEI telah berhasil meningkatkan jumlah eksportir baru secara signifikan yang mencapai 468% dari 38 eksportir menjadi 216 eksportir.

Selain itu hingga November 2022 total pembiayaan PKE UKM mencapai lebih dari Rp3,69 triliun yang terdiri dari 133 debitur di sektor furnitur, makanan olahan, produk tekstil jadi, peralatan elektronik, produk karet lainnya, bahan kayu, dan lain-lain.

“Kegiatan ini memberikan dampak positif bagi para pelaku UMKM yang ingin meningkatkan kapasitas dan kompetensinya. Mengikuti sesi talkshow dan business forum serta berkonsultasi dengan LPEI melalui booth Coaching Clinic diharapkan semakin memberikan wawasan serta akses informasi yang berguna untuk mengembangkan bisnis kedepan,” ucap Irwan diakhir sesi talkshow.(gus)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dalam rangka memperingati Hari Ibu, Kementerian Keuangan RI bersama Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank dan Pusat Investasi Pemerintah (PIP) melalui kolaborasi #KemenkeuSatu mengadakan acara dengan tujuan mengajak para pelaku usaha perempuan Indonesia untuk berkontribusi terhadap pertumbuhan perekonomian nasional yang berdaya saing global.

Acara berupa talkshow dengan tema “Perempuan Berdaya, Indonesia Maju” dan berlokasi di Murakabi Craft, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada hari Kamis (22/12).

Selain talkshow, kegiatan ini juga diramaikan dengan adanya booth expo layanan UMKM Kemenkeu Satu yang menyiapkan berbagai narasumber bagi para pengunjung untuk menanyakan kiat-kiat usaha, potensi negara tujuan.

Dalam kegiatan ini LPEI menghadirkan para narasumber yang berasal dari Kantor Cabang LPEI Surakarta dan 10 pelaku usaha mayoritas di sektor furnitur yang berasal dari debitur UMKM berorientasi ekspor dan mitra binaan Jasa Konsultasi.

Menteri Keuangan RI memberikan sambutan dan dukungannya yang disampaikan secara daring kepada para pengunjung dan tamu undangan. “Negara hadir melalui berbagai instrumen keuangan maupun berbagai institusi yang diberikan penugasan khusus oleh Pemerintah seperti LPEI untuk mendorong ekspor nasional serta coaching program kepada para pelaku UMKM
terutama para pelaku usaha perempuan,” ucap Sri Mulyani Indrawati.

Sri Mulyani Indrawati berharap dengan coaching program yang diberikan kepada eksportir perempuan ini akan makin memperluas basis daya saing Indonesia dalam rangka menembus pasar global baik melalui akses pembiayaan maupun pendampingan oleh LPEI.

Staf Ahli Gubernur DI Yogyakarta Bidang Sosial Kemasyarakatan, Etty Kumolowati
mengapresiasi kolaborasi yang dibangun antara Kementerian Keuangan, SMV dan seluruh pihak terkait atas terwujudnya kegiatan ini.

“Kami menyambut gembira atas terselenggaranya acara talkshow yang diadakan oleh Kementerian Keuangan. Semoga seluruh rangkaian acara dapat
berjalan lancar. Kami optimis peran perempuan semakin berkontribusi terutama dalam upaya pemulihan ekonomi nasional ditengah pandemi Covid-19,” ungkap Etty.

Kepala Kantor Cabang LPEI Surakarta, Irwan Prasetiyawan yang menjadi salah satu narasumber pada acara talkshow menjelaskan bahwa LPEI sebagai Special Mission Vehicle Kementerian Keuangan RI memiliki mandat yang diatur dalam Undang-undang No 2 Tahun 2009 untuk mendorong ekspor nasional melalui Pembiayaan, Penjaminan, Asuransi, dan Jasa Konsultasi
untuk mendukung para pelaku usaha berorientasi ekspor tak terkecuali para pelaku UMKM.

“Penguatan kompetensi dan kapasitas para pelaku UMKM terus dilakukan dan tingkatkan baik dari sisi pembiayaan antara lain fasilitas Penugasan Khusus Ekspor (PKE) UKM maupun pendampingan dengan program unggulan, seperti Coaching Program for New Exporter (CPNE) dan Desa Devisa,” ujar Irwan.

Tercatat sejak tahun 2019 hingga November 2022, LPEI telah berhasil meningkatkan jumlah eksportir baru secara signifikan yang mencapai 468% dari 38 eksportir menjadi 216 eksportir.

Selain itu hingga November 2022 total pembiayaan PKE UKM mencapai lebih dari Rp3,69 triliun yang terdiri dari 133 debitur di sektor furnitur, makanan olahan, produk tekstil jadi, peralatan elektronik, produk karet lainnya, bahan kayu, dan lain-lain.

“Kegiatan ini memberikan dampak positif bagi para pelaku UMKM yang ingin meningkatkan kapasitas dan kompetensinya. Mengikuti sesi talkshow dan business forum serta berkonsultasi dengan LPEI melalui booth Coaching Clinic diharapkan semakin memberikan wawasan serta akses informasi yang berguna untuk mengembangkan bisnis kedepan,” ucap Irwan diakhir sesi talkshow.(gus)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/