29 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Serahkan PSSI Sama Perempuan

Sudah saatnya perempuan memimpin PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia).  Sebab, perempuan memiliki jiwa mengayomi dan banyak kelebihan lainnya yang bisa memacu sepak bola lebih maju.

Begitulah pendapat pribadi Nurhasanah S Sos, anggota dewan Sumut dari Komisi E ini. “Saya pikir, ketimbang PSSI kisruh sana sini, tak ada damainya, lebih baik serahkan saja PSSI di tangan perempuan saja muncul. Perempuan lebih bisa menganyomi kok. Saya yakin, PSSI lebih maju di tangan perempuan,” ujar wanita pecinta olahraga sepak bola ini.

Kemunculan perempuan menjadi calon Ketua Umum PSSI yakni  Diza Rasyid Ali, harusnya didukung bersama. Apalagi, Diza telah lama berkecimpung di sepakbola Nasional menjadi Direktur Klub Divisi II Makassar Utama dan Ketua Vavoca FC. “Bukan hanya Mbak Diza, siapapun perempuan mencalonkan diri jadi Ketua Umum PSSI, harus kita dukung bersama,” kata ibu dari empat anak ini.

Dikatakan Nurhasanah, jangan pernah menyepelekan kemampuan perempuan. Perempuan mampu memimpin di segala bidang, bahkan di tangan perempuan kepemimpinan apapun menjadi semakin baik.  “Contohnya, ekonomi kita morat marit kena krisis terselamatkan Sri Mulyani (mantan Menteri Perekonomian,Red). Kehebatan Sri Mulyani diakui dunia lho. Nah, sepakbola juga sama, kalau bisa ditangani perempuan, ya udahlah, serahkan sama perempuan. Menpora juga harus mendukungnya,” kata wanita yang sebelumnya lama berkecimpung di dunia jurnalis ini.
Menurutnya, sekarang ini dimana saja perempuan punya peluang, di segala bidang perempuan itu mampu. Namun sayangnya masih ada gender di segala aspek, termasuk di sepak bola.

“Gender itu masih sangat melekat di segala aspek. Setiap kali perempuan ingin mencalonkan diri menjadi pemimpin, selalu dianggap sebelah mata karena dia perempuan. Begitu juga saat ini ada calon dari perempuan yang ingin maju menjadi calon Ketua Umum PSSI, masih dianggap sebelah mata,” bilang wanita yang sudah single parent  selama 14 ini.

Dikatakannya, perempuan punya banyak kelebihan yang tak dimiliki laki-laki. Dalam mengambil kebijakan, perempuan lebih mengasah analisisnya bukan dengan egonya seperti laki-laki dan kelebihan lainnya.
“Kita minta dukungan dari Menpora, supaya perempuan memimpin olah raga, termasuk PSSI, siapapun perempuan itu. Asalkan memiliki kemampuan dan  bekerja secara profesional,” pungkasnya. (laila azizah)

Sudah saatnya perempuan memimpin PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia).  Sebab, perempuan memiliki jiwa mengayomi dan banyak kelebihan lainnya yang bisa memacu sepak bola lebih maju.

Begitulah pendapat pribadi Nurhasanah S Sos, anggota dewan Sumut dari Komisi E ini. “Saya pikir, ketimbang PSSI kisruh sana sini, tak ada damainya, lebih baik serahkan saja PSSI di tangan perempuan saja muncul. Perempuan lebih bisa menganyomi kok. Saya yakin, PSSI lebih maju di tangan perempuan,” ujar wanita pecinta olahraga sepak bola ini.

Kemunculan perempuan menjadi calon Ketua Umum PSSI yakni  Diza Rasyid Ali, harusnya didukung bersama. Apalagi, Diza telah lama berkecimpung di sepakbola Nasional menjadi Direktur Klub Divisi II Makassar Utama dan Ketua Vavoca FC. “Bukan hanya Mbak Diza, siapapun perempuan mencalonkan diri jadi Ketua Umum PSSI, harus kita dukung bersama,” kata ibu dari empat anak ini.

Dikatakan Nurhasanah, jangan pernah menyepelekan kemampuan perempuan. Perempuan mampu memimpin di segala bidang, bahkan di tangan perempuan kepemimpinan apapun menjadi semakin baik.  “Contohnya, ekonomi kita morat marit kena krisis terselamatkan Sri Mulyani (mantan Menteri Perekonomian,Red). Kehebatan Sri Mulyani diakui dunia lho. Nah, sepakbola juga sama, kalau bisa ditangani perempuan, ya udahlah, serahkan sama perempuan. Menpora juga harus mendukungnya,” kata wanita yang sebelumnya lama berkecimpung di dunia jurnalis ini.
Menurutnya, sekarang ini dimana saja perempuan punya peluang, di segala bidang perempuan itu mampu. Namun sayangnya masih ada gender di segala aspek, termasuk di sepak bola.

“Gender itu masih sangat melekat di segala aspek. Setiap kali perempuan ingin mencalonkan diri menjadi pemimpin, selalu dianggap sebelah mata karena dia perempuan. Begitu juga saat ini ada calon dari perempuan yang ingin maju menjadi calon Ketua Umum PSSI, masih dianggap sebelah mata,” bilang wanita yang sudah single parent  selama 14 ini.

Dikatakannya, perempuan punya banyak kelebihan yang tak dimiliki laki-laki. Dalam mengambil kebijakan, perempuan lebih mengasah analisisnya bukan dengan egonya seperti laki-laki dan kelebihan lainnya.
“Kita minta dukungan dari Menpora, supaya perempuan memimpin olah raga, termasuk PSSI, siapapun perempuan itu. Asalkan memiliki kemampuan dan  bekerja secara profesional,” pungkasnya. (laila azizah)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/