30 C
Medan
Monday, June 24, 2024

Semua Karena Ikhlas, Bersyukur dan Sabar

Sosok wanita yang satu ini akan mengingatkan kita pada Ibu Kartini. Atau lebih tepatnya Kartini masa kini. Apalagi baru-baru ini pemilik nama lengkap Hj Rahmawaty Sofyan Raz ini baru saja diberi penghargaan Anugerah Utama Kartini Indonesia 2013 atas dedikasinya dalam bidang pendidikan Sumatera Utara oleh Yayasan Anugerah Prestasi Insani (YAPI) yang diserahkan langsung oleh Ketua Umum YAPI Drs Damas B Mulyono, Dipl.Broad Jour di Mezzanie Ballroom Aryaduta Hotel Jakarta (23/3).

GALERI : Hj. Rahmawaty Sofyan Raz berdiri  depan galeri benda-benda keluarga sekaligus galeri pendidikan miliknya  telah mencetak rekor MURI. //aminoer rasyid/sumutpos
GALERI : Hj. Rahmawaty Sofyan Raz berdiri di depan galeri benda-benda keluarga sekaligus galeri pendidikan miliknya yang telah mencetak rekor MURI. //aminoer rasyid/sumutpos

Yayasan Anugerah Prestasi Insani Jakarta merupakan lembaga independen, nonpublik, nonprofit oriented dan sebagai mitra pemerintah dalam memantau sumber daya manusia (human resources). Tokoh yang dinilai memiliki dedikasi dan kepedulian terhadap masyarakat di berbagai daerah dinominasikan dan melakukan presentasi. Mereka yang dinilai berperan dalam menggerakkan masyarakat dan memiliki potensi dan dedikasi akan dianugerahi penghargaan sebagai tokoh wanita Indonesia 2013.

Ketika ditemui Sumut Pos (3/4), perempuan yang biasa disapa Ummi sekaligus Ketua Umum Yayasan Pendidikan Syafiyattul Amaliyyah (YPSA) yang berada di Jalan Setiabudi No. 191 Medan ini mengatakan, sebenarnya dirinya pun tidak tidak menyangka bakal mendapat penghargaan ini. Menurutnya, apa yang telah dilakukannya selama ini semata-mata karena panggilan hati. ‘’Sebetulnya apa yang saya lakukan bukan  untuk dinilai tapi sudah menjadi niat ikhlas kemudian sudah menjadi kehidupan saya untuk berbagi,”ujarnya.

Meski begitu, Hj. Rahmawaty mengaku senang dan bangga atas raihan yang telah diterimanya. “Sekarang ini wanita Indonesia harus kuat, disiplin, dan sabar dalam melakukan perubahan-perubahan. Belajar bisa dimana dan kapan saja,” kata  Rahmawaty yang juga pengurus dewan pendidikan Sumut periode 2012-2017 ini.

Ditambahkannya sebelum mendapatkan penghargaan Kartini Indonesia, perempuan yang ditemui mengenakan kerudung warna pink ini mengatakan ia juga mendapat penghargaan 50 Tokoh Indonesia Yang Berkarya, “Alhamdulillah kemarin ini hanya selisih satu malam saja dengan penghargaan Kartini Award tersebut, yang sebelumnya juga ada penghargaan seperti pemrakarsa galeri benda-benda keluarga terbanyak sekaligus galeri pendidikan yang telah mencetak rekor MURI,” ujarnya.

Sementara itu, saat ditanya bagaimana ibu empat orang anak ini mengatur semua waktu yang dimilikinya, Ummi menjawab secara spesifinya sama juga dengan orang yang banyak kesibukan atau berkarir. Tapi bagaimana dirinya secara pribadi menjalankan dan mengemban tugas yang ditanggungjawabkan kepada dirinya atau memang pekerjaan yang diinginkan olehnya.

“Semua harus dijankan dengan penuh niat ikhlas. Dalam arti, dinikmati saja dengan catatan memanagemen waktu tersebut dengan disiplin. Yang kedua apapun yang dijalani atau dikerjakan harus disyukuri apakah berhasil, atau tidak syukuri saja karena bagaimanapun semua itu adalah proses. Jadi kalaupun gagal mungkin tertunda,” bebernya. Nah yang ketiga harus  sabar. ‘’Inilah dasar atau tiang saya memanagement waktu dalam aktifitas sebagai seorang istri, sebagai seorang ibu dan sebagai seorang bahagian di YPSA Medan,” ceritanya.

Selain sebagai Ketua Umum YPSA, istri dari Pembina YPSA Drs H Sofyan Raz, Ak.MM, ini memang disibukkan dengan berbagai aktivitas .Antara lain sebagai ketua untuk perguruan TK dan usia dini, menjadi Dewan Penasihat Wanita Muslim Sumut, Ketua Pengajian Rahmah Fadilla dan sebagainya.

Sementara itu, menyinggung soal pola hidup, Rahmawaty mengatakan berusaha mengikuti pola yang dijalankan suaminya. Suami, lanjutnya sosok yang peduli dengan kesehatan. Menjaga pola makan, pola tidur sampai olahraga dan aktifitas yang lainnya. “Nah, kalau saya ini ingin mencoba mengimbangi buya (penggilannya untuk suami). Tapi masih jauh sekali,”akunya sambil tertawa.

Dalam waktu dekat, wanita yang hobby menata ruman dan berkebun ini akan meluncurkan buku biografi  berjudul “Alam Terkembang Jadi Guru”. ‘’Mohon doanya,” pungkasnya wanita yang genap berusia 58 tahun di Bulan Mei mendatang ini. (mag-12/ful)

Sosok wanita yang satu ini akan mengingatkan kita pada Ibu Kartini. Atau lebih tepatnya Kartini masa kini. Apalagi baru-baru ini pemilik nama lengkap Hj Rahmawaty Sofyan Raz ini baru saja diberi penghargaan Anugerah Utama Kartini Indonesia 2013 atas dedikasinya dalam bidang pendidikan Sumatera Utara oleh Yayasan Anugerah Prestasi Insani (YAPI) yang diserahkan langsung oleh Ketua Umum YAPI Drs Damas B Mulyono, Dipl.Broad Jour di Mezzanie Ballroom Aryaduta Hotel Jakarta (23/3).

GALERI : Hj. Rahmawaty Sofyan Raz berdiri  depan galeri benda-benda keluarga sekaligus galeri pendidikan miliknya  telah mencetak rekor MURI. //aminoer rasyid/sumutpos
GALERI : Hj. Rahmawaty Sofyan Raz berdiri di depan galeri benda-benda keluarga sekaligus galeri pendidikan miliknya yang telah mencetak rekor MURI. //aminoer rasyid/sumutpos

Yayasan Anugerah Prestasi Insani Jakarta merupakan lembaga independen, nonpublik, nonprofit oriented dan sebagai mitra pemerintah dalam memantau sumber daya manusia (human resources). Tokoh yang dinilai memiliki dedikasi dan kepedulian terhadap masyarakat di berbagai daerah dinominasikan dan melakukan presentasi. Mereka yang dinilai berperan dalam menggerakkan masyarakat dan memiliki potensi dan dedikasi akan dianugerahi penghargaan sebagai tokoh wanita Indonesia 2013.

Ketika ditemui Sumut Pos (3/4), perempuan yang biasa disapa Ummi sekaligus Ketua Umum Yayasan Pendidikan Syafiyattul Amaliyyah (YPSA) yang berada di Jalan Setiabudi No. 191 Medan ini mengatakan, sebenarnya dirinya pun tidak tidak menyangka bakal mendapat penghargaan ini. Menurutnya, apa yang telah dilakukannya selama ini semata-mata karena panggilan hati. ‘’Sebetulnya apa yang saya lakukan bukan  untuk dinilai tapi sudah menjadi niat ikhlas kemudian sudah menjadi kehidupan saya untuk berbagi,”ujarnya.

Meski begitu, Hj. Rahmawaty mengaku senang dan bangga atas raihan yang telah diterimanya. “Sekarang ini wanita Indonesia harus kuat, disiplin, dan sabar dalam melakukan perubahan-perubahan. Belajar bisa dimana dan kapan saja,” kata  Rahmawaty yang juga pengurus dewan pendidikan Sumut periode 2012-2017 ini.

Ditambahkannya sebelum mendapatkan penghargaan Kartini Indonesia, perempuan yang ditemui mengenakan kerudung warna pink ini mengatakan ia juga mendapat penghargaan 50 Tokoh Indonesia Yang Berkarya, “Alhamdulillah kemarin ini hanya selisih satu malam saja dengan penghargaan Kartini Award tersebut, yang sebelumnya juga ada penghargaan seperti pemrakarsa galeri benda-benda keluarga terbanyak sekaligus galeri pendidikan yang telah mencetak rekor MURI,” ujarnya.

Sementara itu, saat ditanya bagaimana ibu empat orang anak ini mengatur semua waktu yang dimilikinya, Ummi menjawab secara spesifinya sama juga dengan orang yang banyak kesibukan atau berkarir. Tapi bagaimana dirinya secara pribadi menjalankan dan mengemban tugas yang ditanggungjawabkan kepada dirinya atau memang pekerjaan yang diinginkan olehnya.

“Semua harus dijankan dengan penuh niat ikhlas. Dalam arti, dinikmati saja dengan catatan memanagemen waktu tersebut dengan disiplin. Yang kedua apapun yang dijalani atau dikerjakan harus disyukuri apakah berhasil, atau tidak syukuri saja karena bagaimanapun semua itu adalah proses. Jadi kalaupun gagal mungkin tertunda,” bebernya. Nah yang ketiga harus  sabar. ‘’Inilah dasar atau tiang saya memanagement waktu dalam aktifitas sebagai seorang istri, sebagai seorang ibu dan sebagai seorang bahagian di YPSA Medan,” ceritanya.

Selain sebagai Ketua Umum YPSA, istri dari Pembina YPSA Drs H Sofyan Raz, Ak.MM, ini memang disibukkan dengan berbagai aktivitas .Antara lain sebagai ketua untuk perguruan TK dan usia dini, menjadi Dewan Penasihat Wanita Muslim Sumut, Ketua Pengajian Rahmah Fadilla dan sebagainya.

Sementara itu, menyinggung soal pola hidup, Rahmawaty mengatakan berusaha mengikuti pola yang dijalankan suaminya. Suami, lanjutnya sosok yang peduli dengan kesehatan. Menjaga pola makan, pola tidur sampai olahraga dan aktifitas yang lainnya. “Nah, kalau saya ini ingin mencoba mengimbangi buya (penggilannya untuk suami). Tapi masih jauh sekali,”akunya sambil tertawa.

Dalam waktu dekat, wanita yang hobby menata ruman dan berkebun ini akan meluncurkan buku biografi  berjudul “Alam Terkembang Jadi Guru”. ‘’Mohon doanya,” pungkasnya wanita yang genap berusia 58 tahun di Bulan Mei mendatang ini. (mag-12/ful)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/